Seniman Grafiti Darbotz Rayakan Kompleksitas Emosi Lewat Karya Seni

Seniman Grafiti Darbotz menuangkan tema kumpulan emosi yang terlupakan lewat karya seni dan panen pujian.

oleh Wayan Diananto diperbarui 13 Okt 2021, 05:34 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 05:30 WIB
Darbotz.
Seniman grafiti Darbotz bicara konsep forgotten emotion dalam karya seni. (Foto: Kolek Pribadi Darbotz)

Liputan6.com, Jakarta Darbotz viral setelah karya grafitinya diabadikan dalam perangkat ponsel pintar. Foto ponsel pintar dan ear-phone yang menampilkan grafiti buatannya dipamerkan Darbotz di akun Instagram terverifikasinya.

Unggahan pada 2 Oktober 2021 itu kebanjiran tanda hati dan pujian. “Keren banget ampun,” cetus selebgram Leona Agustin di kolom komentar. “Keren!” sahut pesohor sekaligus pengusaha Mochamad Chandra Kurniawan.

Dalam interviu virtual dengan Showbiz Liputan6.com pekan ini, seniman grafiti Darbotz menjelaskan, karyanya yang melekat di ponsel pintar dan aksesorinya itu mengusung tema forgotten emotion.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Dampak Pandemi

Seniman grafiti Darbotz. (Foto: Kolek Pribadi Darbotz)
Seniman grafiti Darbotz. (Foto: Kolek Pribadi Darbotz)

Forgotten emotion adalah kumpulan emosi manusia yang saat ini tertahan, terlupakan, dan menjadi asing karena aktivitas tertentu yang tak lagi bisa dilakukan sebagai dampak situasi pandemi.

“Dulu biasa beraktivitas outdoor untuk menggambar dengan merasakan hiruk pikuk kehidupan kota besar. Sekarang lebih sepi dan jarang keluar rumah,” Darbotz menjelaskan soal forgotten emotion.

Rayakan dalam Karya Seni

Seniman grafiti Darbotz. (Foto: Kolek Pribadi Darbotz)
Seniman grafiti Darbotz. (Foto: Kolek Pribadi Darbotz)

Kumpulan emosi yang terlupakan ini kemudian dituangkannya lewat artwork grafiti dalam proyek kolaborasi Oppo Reno6 Series dan Enco X serta Oppo X Darbotz Mural tahun ini.

“Mengembangkan lagi forgotten emotion membuat saya memahami ada banyak kompleksitas emosi dalam hidup. Tidak ada yang lebih penting dari menyadari emosi itu dan merayakannya dalam karya seni,” imbuhnya.

Dengan Artwork

Seniman grafiti Darbotz. (Foto: Kolek Pribadi Darbotz)
Seniman grafiti Darbotz. (Foto: Kolek Pribadi Darbotz)

Menuangkan emosi dalam karya seni, bagi seniman seperti Darbotz, adalah cara yang positif. Lewat proyek kolaborasi ini, Darbotz mengajak generasi muda tetap produktif di masa sulit seperti pandemi.

“Saya berharap Gen Z di Indonesia dapat memvisualisasikan forgotten emotion (lewat karya seni tentunya) bersama dengan artwork saya di grafiti ini,” beri tahu Darbotz.

Kreatif Seperti Darbotz

Terpisah, Chief Creative Officer Oppo Indonesia, Patrick Owen, menjelaskan, generasi Z selalu tertantang berkreasi dalam format apapun. Darbotz memvisualisasikan emosi yang saat ini mungkin terlupakan jadi karya seni dalam ponsel pintar edisi terbatas.

“Kami meyakini Gen Z di Indonesia juga dapat memvisualisasikan forgotten emotion secara kreatif seperti Darbotz lewat Forgotten Emotion Challenge yang digelar hingga 31 Oktober 2021. Caranya dengan mengunggah foto atau video pakai Instagram filter selfie #ForgottenEmotion atau Oppo X Darbotz Muraldi Feed saat mengunjungi pameran mural Darbotz di galeri kami di Plaza Indonesia Jakarta,” urai Patrick.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya