Rayakan Hari Ibu Tanggal 22 Desember, Berikut 10 Rekomendasi Film Korea Tentang Pengorbanan Ibu

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan, ibu menjadi sosok yang tak tergantikan bagi setiap anak di dunia. Sifatnya yang tangguh dan kuat saat menghadapi rintangan hidup membuat kehadiran seorang ibu sangat dikagumi dan dihormati.

Jadi, jangan heran jika perjuangan dan pengorbanan ibu memberika kesan yang mendalam.

Dalam memperingati Hari Ibu tanggal 22 Desember nanti, luangkan momen kebersamaan bersama ibu sembari menonton beberapa rekomendasi film Korea yang menyuguhkan tentang pengorbanan ibu.

Siapkan tisu dan siap-siap dengan banjir air mata saat menonton film tersebut. Lantas, apa sajakah film Korea tersebut? Liputan6.com kutip dari beragam sumber, Senin (06/12/2012):

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Insiden penangkapan yang salah membuat putranya, DO Joon, yang mengalami keterbelakangan mental, harus menghadapi dugaan pembunuhan seorang siswa. Namun, naluri seorang ibu mengatakan kepadanya bahwa putranya tidak bersalah.

Sayangnya, data yang dipegang polisi sangat memberatkan sang anak. Perjuangan sang ibu pun perlahan mulai bisa membebaskan anaknya dari penjara atas tuduhan palsu ini.

Bahkan, sang ibu sampai menyewa pengacara termahal, tetapi tidak mendapatkan layanan seperti yang diharapkan. Situasi semakin genting ketika anak tersebut telah menandatangani BAP yang disusun oleh polisi.

Dari film ini terlihat bahwa segala macam upaya akan dilakukan ibu dalam kondisi dan situasi apapun agar anak tidak mengalami kondisi yang tidak menyenangkan.

Film ini mengambil latar belakang tragedi tergelap yang dialami oleh Korea Selatan, yaitu tenggelamnya kapal feri Siwol pada tahun 2014. Peristiwa naas ini menewaskan 304 penumpang yang sebagian besar membawa siswa SMA dalam sebuah tur.

Film dokumenter ini mengajak penonton untuk menyelami kisah pasangan Jung II dan Soon Nam yang berjuang untuk menerima kematian anak mereka karena menjadi korban dari kejadian tersebut.

Bahkan, Soon Nam, karakter ibu yang diperankan oleh Jeon Do Yeon, sering berhalusinasi bahwa anaknya masih ada dan membelikan pakaian terbaik untuk anaknya, dengan harapan sang anak masih bisa memakainya nanti.

Keluarga ini juga sering merayakan ulang tahun anak perempuan yang telah meninggal dunia. Butuh lebih banyak waktu dan perjuangan bagi Jung II dan Soon Nam untuk menerima kematian anak itu.

Film ini berhasil mendapat penghargaan bergengsi dari Canne's Critics Prize.

Melakukan tindak pisana terhadap suaminya yang sering menyiksanya, membuat Jonghye (Kim Yunjim) harus mendekam di penjara saat hamil. Suka atau tidak, dia harus melahirkan di penjara.

Saat anaknya sudah besar dan diberi nama Min Woo, Jonghye kembali menerima kenyataan pahit saat harus berpisah dengan putranya. Min Woo diharuskan keluar dari penjara dan memiliki ibu angkat baru.

Setelah kepergian Min Woo, Jonghye selalu penuh dengan kesedihan dan merasa hari-harinya sangat kosong.

Kesedihan mendalam yang dirasakan Jonghye menggambarkan betapa luar biasanya kasih sayang seorang ibu kepada anak.

"Cinta ibu sepanjang waktu, cinta anak sepanjang jalan". Pepatah ini mungkin ada benarnya ketika menonton film Korea ini, karena film ini menggambarkan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah putus.

Bercerita tentang seorang ibu yang mencintai dan menyayangi putrinya yang bernama Ji Suk yang sering marah pada ibunya karena berbagai hal.

Meski sering mendapat omelan dari sang anak, sang ibu tidak pernah dendam atau benci pada anaknya. Justru bagi sang ibu, kehadiran Ji Suk sangat berarti dalam hidupnya.

Menonton film ini membuat kita berpikir untuk tidak menyakiti hati orang tua, terutama ibu.

Dibintangi oleh D.O 'EXO', film ini diangkat dari kisah nyata tahun 2007 dimana banyak kasir supermarket yang di PHK. Salah satu yang di-PHK adalah Sun Hee, seorang ibu yang harus mengasuh kedua anaknya.

Meski sudah bekerja sebagai pegawai kontrak selama lima tahun, ia tidak pernah diangkat menjadi pegawai tetap. Ketidakadilan dan meningkatnya rumor PHK membuatnya mengambil inisiatif untuk bergabung dengan serikat pekerja yang memperjuangkan hak-hak mereka.

Film ini menunjukan perjuangan ibu yang selalu dikerahkan untuk memberikan yang terbaik kepada anaknya.

Sibuk dengan pekerjaannya sebagai perancang busana pengantin, Seo Go Eun yang memiliki seorang putri, mengabaikan kondisi putri tunggalnya itu.

Hingga, ia didiagnosis sebuah penyakit mematikan, dan ia mulai menyadari pentingnya menghabiskan waktu bersama sebelum semuanya berakhir dan menyesalinya.

Kenyataan pahit ini membuat Go Eun memilih untuk menghabiskan waktu penuh bersama So Ra, sang anak. Di sela-sela kebersamaannya, ia juga berusaha menyembunyikan penyakit kronisnya dari anaknya agar anaknya tidak merasa sedih.

Meski pada akhirnya, So Ra juga mengetahui kondisi ibunya yang kritis. Sebelum meninggalkan So Ra, Go Eun memberikan So Ra hadiah spesial terakhir agar dia bisa memakainya di hari pernikahannya, yaitu gaun pengantin yang dibuatnya.

Berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada Jang Min Jeong pada tahun 2004, film ini menggambarkan seorang ibu muda yang diperankan oleh Jeon Do Yeon. Mulai dari kematian teman suami yang mengatasnamakan suaminya, rumah dan harta bendanya disita, dan dia harus menjalani hidup tanpa uang.

Sampai pekerjaan kurir pengiriman membawanya ke penjara. Dia menerima tawaran untuk mengirimkan barang-barang yang dianggap perhiasan, yang ternyata ilegal. Karena tekanan keuangan, dia menerima pekerjaan itu.

Yang lebih menyedihkan lagi, ketika dia harus diadili dan ditahan di Prancis tanpa adanya bantuan dari negaranya.

Selain itu, ia juga harus berjuang untuk menemui anaknya, dan mencari cara untuk pulang.

Film ini diangkat dari novel populer dengan judul serupa, yang menceritakan tentang seorang ibu muda bernama Ji Yeong (Jung Yu Mi) yang menjadi ibu rumah tangga. Sebelum menikah dan memiliki anak, Ji Yeong adalah seorang pegawai kantoran yang cukup berprestasi.

Namun setelah menikah, ia harus meninggalkan peran ini dan fokus menjadi ibu rumah tangga yang mengurus anak-anaknya setiap hari. Banyaknya tuntutan dan segala macam pekerjaan rumah yang tiada henti membuat keseimbangan mental Ji Yeong terganggu.

Saat menonton film ini, Anda akan diajak menelusuri betapa tangguhnya seorang ibu dalam menjalankan semua peran dalam kehidupan rumah tangga, mulai dari mengasuh anak, mencuci, menjemur, memasak, hingga melipat pakaian. Bahkan sampai tidak ada waktu untuk dirinya sendiri.

Dijamin anda akan meneteskan air mata saat melihat pengorbanan Ji Yeong dalam menghadapi semua yang ada di film ini.

Film yang disusun oleh manga Jepang ini menceritakan kisah Hye Won yang memilih untuk kembali ke kampung halamannya, di pedesaan setelah mengalami kegagalan dan kekecewaan besar saat mencoba mengejar mimpi di kota.

Siapa sangka ketika dia kembali ke rumah kecilnya, dia justru merasa tenang dan bahagia.

Meski terlihat bahagia, ada hal yang tak bisa ia lupakan, yakni kepergian ibunya saat Hye Won akan belajar di kota, dan itu juga yang membuatnya merindukan ibunya.

Masih memiliki pasangan saja sudah cukup berat untuk dijalani sebagai seorang ibu, apalagi menjadi seorang pejuang tunggal dalam menjalankan peran sebagai ibu.

Film ini menceritakan tentang Hyun Sook (Kim Hee Ae) yang merupakan seorang ibu tunggal dengan kedua anaknya yang masih sekolah dan kini sudah remaja. Namun, sebuah peristiwa tidak menyenangkan terjadi, putri berusia 14 tahun itu mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.

Meski kehilangan putrinya, Hyun Sook berusaha menjadi kuat dan melanjutkan hidup dengan putri sulungnya. Namun, di balik ketegarannya, Hyun Suk merasakan sedikit rasa bersalah dan kerinduan yang mendalam terhadap putrinya yang telah meninggal.