Liputan6.com, Jakarta Aktor Sidney Poitier meninggal dunia. Aktor kulit hitam pertama peraih Piala Oscar ini mangkat di rumahnya, di Los Angeles, AS, Kamis (6/1/2022). Ini jadi pukulan telak bagi Hollywood.
Bagi para seniman Hollywood, Sidney Poitier yang meninggal dunia di usia 94 tahun adalah pembawa perubahan dan pendobrak batasan. Oprah Winfrey meluapkan dukacita mendalam di medsos.
Advertisement
Baca Juga
Lewat akun Instagram terverifikasinya, Sabtu (8/1/2022), sang ratu talk show mengunggah foto kenangan saat tertawa bahagia memeluk almarhum Sidney Poitier. Bersama itu, Oprah Winfrey berbagi kesan.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Telah Tumbang
“Bagi saya, ‘Pohon Besar’ yang terbesar itu telah tumbang: Sidney Poitier. Kehormatan saya telah mencintainya sebagai mentor,” tulis Oprah Winfrey, yang disukai lebih dari 250 ribu orang.
Oprah Winfrey mengenang Sidney Poitier sebagai saudara dalam berkesenian sekaligus guru. Menjadi sahabat Sidney adalah kehormatan yang tak mungkin dilupakan Oprah.
Advertisement
Pujian Tertinggi
“(Dia adalah) teman. Saudara laki-laki. Orang yang dapat dipercaya. Guru dalam kebijaksanaan. Penghargaan dan pujian tertinggi, untuk hidupnya yang luar biasa, ramah, dan penuh perasaan empati,” cuitnya.
Lebih lanjut Oprah Winfrey menyebut dunia beruntung memiliki bakat sebesar Sidney Poitier. Dialah yang membuka jalan bagi seniman kulit berwarna untuk berada di garda depan.
Aku Mengidolakannya
“Aku menghargainya. Aku mengidolakannya. Dia memiliki jiwa yang sangat besar yang akan saya hormati selamanya. Berkah untuk Joanna dan putri-putrinya yang cantik,” tutup Oprah Winfrey. Secara fisik, Sidney telah tumbang , tapi semangatnya tetap menjulang.
Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, Sidney Poitier debut di layar lebar pada 1947 lewat Sepia Cinderella. Yang ditoreh Sidney Poitier selanjutnya adalah sejarah. Ia aktor kulit hitam pertama yang jadi nomine Pemeran Utama Pria Terbaik Oscar 1959 lewat The Defiant Ones.
Advertisement
Tukang Semir Sepatu
Lima tahun berselang, ia meraih Oscar di kategori yang sama berkat Lilies On The Field. “Saya membintangi film ketika orang kulit hitam lain jadi tukang semir sepatu,” cetusnya ketika diwawancara Newsweek pada 1988, lalu dipublikasikan ulang AP News pekan ini.
Tergambar jelas kesenjangan warga kulit hitam dan putih kala itu. Sang aktor lalu membuka dialog keragaman di Hollywood dan menyadarkan dunia bahwa setiap insan, apa pun warna kulitnya, mestinya beroleh kesempatan yang sama.