Pandji Pragiwaksono Curigai Menteri Pariwisata Era Orde Baru Gay

Saat bicara dengan Mamat, seorang komika, Pandji Pragiwaksono tak menyebut nama menteri pariwisata tersebut.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 04 Feb 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 16:30 WIB
Panji Pragiwaksono
Saat bicara dengan Mamat, seorang komika, Pandji Pragiwaksono tak menyebut nama menteri pariwisata tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pandji Pragiwaksono, tengah asyik bercakap-cakap dengan seorang penjual kopi keliling bernama Mamat. Keduanya membicarakan soal politik.

Diceritakan Pandji Pragiwaksono, bahwa ia pernah menurunkan baliho Selamat Datang Wiranto.

Tak hanya itu, komika ini juga membicarakan soal menteri pariwisata yang memiliki beda orientasi seksnya. Dilansir kanal YouTube HAS Creative, Selasa (1/2/2022).

  

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beda

Pandji Pragiwaksono (Foto: YouTube)
Pandji Pragiwaksono (Foto: YouTube)

Di tengah Mamat membuat kopi, Pandji Pragiwaksono membicarakan soal tokoh-tokoh politik yang berasal dari Padang.

"Orang Padang kalau di politik banyak kan, Agus Salim, Buya Hamka, Yamin, elit lah di dunia perpolitikan," ungkap Pandji.

"Orang Papua, elit di mana? Kok takut-takut," timpal Mamat.

 

Gay

Pandji Pragiwaksono (Foto: YouTube)
Pandji Pragiwaksono (Foto: YouTube)

Mamat menjelaskan bahwa setiap pemerintahan ada satu orang Papua yang ditarik menjadi menteri sebagai jatah untuk Indonesia Timur.

"Kesannya beragam, plural. Walaupun kurang, harusnya setiap kabinet ada yang gay," beber Pandji. 

 

 

Orba Ada

Ditegaskan pria bernama lengkap Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo bahwa pada era Orde Baru ada salah satu menteri yang gay.

"Era Orba aja ada, masa era pasca-reformasi enggak ada," lanjutnya.

 

Menteri Pariwisata

Pandji menambahkan bahwa ini adalah menteri pariwisata. Dan beliau adalah menteri pertama yang non general.

"Beliau yang bikin gedung Sapta Pesona. Dicurigai," sambung pria kelahiran Singapura, 18 Juni 1979.

 

Mirip Apa?

Pandji pun menggambarkan bahwa di gedung tersebut, ada batang, ada tangkalnya dan ada dua bola.

"Coba cari Sapta Pesona, lihat gedungnya mirip apa? Mirip sekali. Apa coba, masa keong," tambahnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya