Rayakan Hari Film Nasional, Ini 10 Horor Indonesia Paling Seram Dalam 25 Tahun Terakhir

Indonesia memperingati Hari Film Nasional setiap 30 Maret. Merayakan romantika film Indonesia, inilah 10 horor lokal yang bikin meriang. Uji nyali, kuy!

oleh Wayan Diananto diperbarui 30 Mar 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2022, 18:30 WIB
[Bintang] Ilustrasi Pocong
Ilustrasi Pocong | Via: keepo.me

Liputan6.com, Jakarta - Rabu (30/3/2022), Indonesia memperingati Hari Film Nasional. Ini merujuk pada 30 Maret 1950 sebagai hari pertama syuting film Darah dan Doa alias The Long March karya maestro Usmar Ismail. Ia lantas disebut Bapak Perfilman Nasional.

Usmar Ismail digelari Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November 2021. Film Indonesia kini berjuang melawan pandemi Covid-19. Titik cerah muncul saat Makmum 2 yang dirilis Desember 2021 merangkul 1,7 juta penonton lebih.

Sejak dulu, film horor memang dipandang sebagai penyelamat kala industri layar lebar menghadapi masa susah. Laporan khas Showbiz Liputan6.com merangkum 10 film horor paling seram dalam 25 tahun terakhir.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

1. Pengabdi Setan (2017)

Poster Pengabdi Setan. (Foto: Dok. Rapi Films/ IMDb)
Poster Pengabdi Setan. (Foto: Dok. Rapi Films/ IMDb)

Sutradara: Joko Anwar

Diva era 1970-an, Mawarni Suwono (Ayu Laksmi), jatuh sakit hingga tak bisa bicara, jalan, dan berinteraksi dengan layak. Suatu hari, Mawarni meninggal. Tak lama setelahnya, salah satu anaknya, Tony (Endy Afrian) mendengar lonceng dari kamar almarhumah.

Ulang buat dari Pengabdi Setan (1980) yang legendaris, Joko Anwar menebar teror tanpa ampun kepada 4,2 juta penonton lebih. Di tangannya, genre memedi lokal kembali disegani. Terbukti, film ini diganjar 7 Piala Citra. Gara-gara film ini, kata ibu terasa menyeramkan.

 

2. Jelangkung (2000)

Jelangkung
Jelangkung

Sutradara: Jose Poernomo dan Rizal Mantovani

Tak salah jika genre horor dianggap penyelamat kala industri film dirundung paceklik. Salah satu buktinya, Jelangkung yang menciptakan antrean panjang padahal kala itu diputar terbatas di bioskop Jakarta. Ini terjadi setelah film Indonesia mati suri sewindu lamanya.

Jelangkung yang diperkuat Winky Wiryawan, Melanie Ariyanto, Rony Dozer, dan Harry Pantja mimpi buruk bagi penonton di awal milennium baru. Fenoma hantu bocah (Sakurta Ginting), suster ngesot, dan Angkerbatu adalah warisan yang dikenang hingga kini.

 

3. Sebelum Iblis Menjemput (2018)

Poster Sebelum Iblis Menjemput. (Foto: Sky Media/ IMDb)
Poster Sebelum Iblis Menjemput. (Foto: Sky Media/ IMDb)

Sutradara: Timo Tjahjanto

Kisah klasik manusia bikin janji dengan setan lewat dukun berkali difotokopi di layar lebar hingga kusut namun Sebelum Iblis Menjemput adalah pengeculian yang pantang dilewatkan. Maya (Pevita Pearce) dan Alfie (Chelsea Islan) bukan pemanis buatan untuk cerita ngeri ini.

Teror sesungguhnya ada di tangan ibu tiri Alfie yang dimainkan dengan “brutal” oleh Karina Suwandi. Momen ia bertengger di atas pintu hingga berkubang di tengah derai hujan bikin penonton ketar-ketir. Karina menang Piala Maya dan beroleh nominasi Piala Citra di sini.

 

4. Pocong 2 (2006)

Poster film Pocong 2. (Foto: Dok. Sinemart Pictures)
Poster film Pocong 2. (Foto: Dok. Sinemart Pictures)

Sutradara: Rudy Soedjarwo

Adam (Ringgo Agus Rahman) berlaku genit kala bertandang ke apartemen Maya (Revalina S. Temat). Pas lagi mesra-mesranya, tiba-tiba ponsel Maya berbunyi. Ternyata, itu telepon dari Adam. Pertanyaannya, siapa Adam yang sedang dihadapi Maya?

Sejurus kemudian, ia mengintip ke arah cermin dan tada! Enam belas tahun lewat sudah namun adegan ini tetap saja membekas di benak. Naskah kuat Monty Tiwa dan penyutradaraan teliti adalah kunci sukses Pocong 2 setelah prekuelnya dilarang edar oleh LSF.

 

5. Kuntilanak (2006)

Poster film Kuntilanak. (Foto: Dok. MVP Pictures)
Poster film Kuntilanak. (Foto: Dok. MVP Pictures)

Sutradara: Rizal Mantovani

Kuntilanak yang menempatkan Julie Estelle dan Evan Sanders sebagai pemeran utama memberi perspektif berbeda soal siapa kuntilanak sebenarnya. Ia bukan lagi arwah wanita hamil yang mati penasaran melainkan medium pesugihan yang dipelihara sekte Mangkujiwo.

Besok malam, matikan lampu rumah lalu cobalah menghadap cermin lalu nyanyikan lagu ini: Lingsir wengi sliramu tumeking sirno, ojo tangi nggonmu guling. Awas jo ngetoro, aku lagi bang wingo wingo. Jin setan kang tak utusi dadyo sebarang. Wojo lelayu sebet…

 

6. Keramat (2009)

Poster film Keramat. (Foto: Dok. Starvision Plus)
Poster film Keramat. (Foto: Dok. Starvision Plus)

Sutradara: Monty Tiwa

Ide Keramat bisa jadi tidak original mengingat di Hollywood sudah ada sineas yang menakuti penonton dengan teknik serupa. Kamera bergerak berdasar sudut padang tokoh utama agar penonton bisa merasakan sensasi menyaksikan rekaman dokumentasi secara nyata.

Semua pemain menggunakan nama asli, termasuk Migi Parahita yang diceritakan kerasukan Nyi Pramodawardani. Wajah pucat dan tatapan mata kosong Migi benaran bikin merinding. Meski gagal menembus tangga box office, Keramat banjir pujian dan siap dibuatkan sekuel.

 

7. Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Perempuan Tanah Jahanam (Twitter/ @MarissaAnita)
Perempuan Tanah Jahanam (Twitter/ @MarissaAnita)

Sutradara: Joko Anwar

Ini film dengan adegan pembuka paling jahanam dalam 25 tahun terakhir. Suatu malam, Maya (Tara Basro) yang berprofesi petugas tol dihampiri sopir yang beberapa hari terakhir melintas sambil mengawasinya. Maya yang panik setengah mati berupaya kabur.

Percayalah, ini baru awal teror. Masih ada sejumlah tokoh sakit jiwa termasuk Misni, yang mengantar Christine Hakim meraih Piala Citra kesembilan. Adegan Misni dengan santuy menggoreskan pisau ke leher Dini yang digantung terbalik benaran bikin traumatis...

 

8. 40 Hari Bangkitnya Pocong (2008)

Poster film 40 Hari Bangkitnya Pocong. (Foto: Dok. Rapi Films)
Poster film 40 Hari Bangkitnya Pocong. (Foto: Dok. Rapi Films)

Sutradara: Rudy Soedjarwo

Tiga jasad pocong disimpan di sebuah kamar sebagai “alat” melacak keberadaan pembunuh mereka. Menampilkan adu akting dua generasi yakni Farida Pasha, Ully Artha, dan Conny Suteja versus Raffi Ahmad, Sabhai Morscheck, plus Irwansyah.

Salah satu adegan “keji” film ini yakni Jess (Sabhai) tiba di rumah lalu mati lampu. Ia memakai ponsel sebagai penerangan darurat. Apes, lampu ponsel menyorot ke meja makan. Tak jauh dari situ tampak seseorang berdiri tapi terbungkus kain kafan…

 

9. Rumah Dara

Poster Rumah Dara. (Foto: Gorylah Pictures/ IMDb)
Poster Rumah Dara. (Foto: Gorylah Pictures/ IMDb)

Sutradara: Kimo Stamboel, Timo Tjahjanto

Rumah Dara didasari film pendek Dara yang menjadi salah satu segmen dalam omnibus Takut: Faces of Fear (2008). Segmen Dara yang panen pujian kemudian dibuatkan film panjang dengan Shareefa Daanish dan Julie Estelle di garda depan.

Dara mengantar Daanish meraih gelar aktris terbaik di Puchon Choice Feature International Competion dan Independenty Film Awards. Gara-gara Rumah Dara, banyak horor lokal berdarah-darah dan mengobral adegan sadis. Tentu saja, kualitasnya tak sebaik sang pelopor.

 

10. Asih 2 (2020)

Poster film Asih 2. (Foto: Dok. MD Pictures)
Poster film Asih 2. (Foto: Dok. MD Pictures)

Sutradara: Rizal Mantovani

Saat banyak film horor mati gaya dari segi tema, Danur: I Can See Ghosts karya Awi Suryadi sukses mengeruk 2,7 juta penonton. Ia melahirkan sekuel dan sempalan termasuk Asih, yang hamil di luar nikah lalu bunuh diri dan gentayangan. Asih diperankan Shareefa Daanish.

Jilid perdananya meneror 1,5 juta penonton. Asih 2 meski tak sesukses pendahulunya, punya kualitas ciamik plus babak akhir mendebarkan. Danur 4: Sunyaruri tengah dibuat. Sempalannya, Ivanna, telah selesai diproduksi dan siap edar. Inilah horor lokal yang punya jagat sinema sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya