Liputan6.com, Los Angeles - Air mata yang dikeluarkan Amber Heard dalam persidangan melawan Johnny Depp beberapa bulan lalu di Virginia ternyata malah menjadi bumerang baginya. Setidaknya hal ini diungkap oleh salah seorang juri yang terlibat dalam persidangan tersebut.
Dilansir dari People, Jumat (17/6/2022), hal ini dikatakan sang juri yang tak diungkap identitasnya dalam sebuah wawancara Good Morning America pada Kamis kemarin. “Tangisannya, ekspresi wajahnya, tatapannya kepada juri — kami semua sangat tidak nyaman…," begitu kata sang pria, yang merupakan satu dari tujuh juri di persidangan ini. Komposisi jurinya sendiri, adalah lima pria dan dua wanita.
Ia menambahkan, “Dia akan menjawab satu pertanyaan, lalu menangis, dan dua detik kemudian dia akan menjadi sedingin es…”
Advertisement
Para juri punya istilah nyelekit untuk menggambarkan tangisan sang bintang film Aquaman. “Beberapa dari kami menggunakan ungkapan 'air mata buaya’," ujarnya.
Baca Juga
Emilia Clarke Jadi Favorit Pengganti Amber Heard untuk Aquaman 2, Pernah Jadi Istri Jason Momoa di Game of Thrones
Robert Downey Jr. Ucap Syukur saat Menghubungi Johnny Depp Atas Selesainya Sidang Melawan Amber Heard
Amber Heard Tetap Pertahankan Klaim Bahwa Ia Korban KDRT Johnny Depp: Sampai Nanti Aku Mati
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Percaya Johnny
Menurut pria ini, para anggota juri merasa banyak dari pengakuan Amber Heard yang tak masuk akal. Mayoritas juri bahkan ia sebut merasa wanita 36 tahun inilah yang merupakan pelaku kekerasan.
"Banyak juri merasa apa yang (Johnny Depp) katakan, pada akhirnya lebih dapat dipercaya…," kata sang juri.
Ia meneruskan, "Dia terlihat lebih nyata dalam menanggapi pertanyaan. Kondisi emosinya sangat stabil di sepanjang (persidangan)…”
Advertisement
Saling Menyakiti
Ia membantah anggapan Amber Heard dan pengacaranya bahwa keputusan para juri dipengaruhi oleh media sosial. Ia mengaku bahwa keputusan yang diambilnya bersama sesama juri mengikuti dengan bukti-bukti yang ada.
"Intinya, apa yang menurutku benar adalah mereka berdua saling menyakiti," kata juri. "Aku tidak berpikir itu membuat salah satu dari mereka benar atau salah. Tetapi untuk naik sampai ke taraf yang (Amber Heard) klaim, tidak ada cukup bukti yang benar-benar mendukung apa yang dia katakan," kata dia lagi.
Perjalanan Kasus
Seperti diketahui, Johnny Depp menuntut Amber Heard terkait kolom yang ditulis sang aktris di Washington Post pada 2018. Dalam esainya, Amber Heard menyatakan dirinya korban kekerasan dalam rumah tangga dan penyerangan seksual. Namun, ia tak menulis nama Johny Depp dalam tulisan itu.
Johnny Depp menggugat Amber Heard sebesar 50 juta dolar AS karena tulisannya ini, dan dibalas dengan gugatan balik oleh sang mantan istri dengan nilai dua kali lipat.
Rabu (1/6/2022), tujuh juri dengan suara bulat memutuskan bahwa Johnny Depp menang dalam tiga dari tiga klaim yang ia ajukan terhadap mantan istri. Di sisi lain, Amber Heard memenangkan satu dari tiga klaim yang diajukannya.
Johnny Depp mendapat ganti rugi sebesar US$ 15 juta. Amber Heard hanya harus membayar 10,35 juta, karena ada batasan soal ganti rugi dalam hukum yang berlaku di Negara Bagian Virginia, tempat kasus ini disidangkan. Sementara itu, Amber Heard akan mendapat ganti rugi 2 juta dolar AS.
Advertisement