Liputan6.com, Jakarta Agustus 2022, Bene Dion Rajagukguk menyampaikan pengumuman penting di medsos, bahwa film Ngeri-Ngeri Sedap undur diri dari bioskop. Pamitan ini disertai kebanggaan tersendiri.
Pasalnya, Ngeri-ngeri Sedap pamit setelah mendulang 2,8 juta penonton lebih. Prestasi ini mengantar film yang dibintangi Boris Bokir dan Indra Jegel itu menjadi film Indonesia dengan naskah asli terlaris sepanjang masa.
Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, Ngeri-Ngeri Sedap kini bertengger di peringkat ke-15 dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang sejarah. Pencapaian di tangga box office ini membuat Bene Dion tak henti ucap syukur.
Advertisement
Baca Juga
Begitu fenomenal Ngeri-ngeri Sedap hingga Menteri Luhut Binsar Panjaitan ikut menonton dan mewek di dalam biskop. Bene Dion berharap lebih banyak film dengan skenario asli yang disambut pencinta film Indonesia. Inilah wawancara empat mata kami dengannya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Target Awal 500 Ribu
Masih segar dalam ingatan kita, Ngeri-Ngeri Sedap diadang Thor Love and Thunder. Bagaimana performa harian Ngeri-ngeri Sedap Kala itu?
Saya pikir begitu Thor nongol langsung kena palu. Ternyata begitu kena palu, dia masih bisa timbul. Masih ada napas-napas sisa yang kita pikir akan berhenti angkanya, ternyata masih bertambah walaupun pelan. Per hari waktu itu masih belasan ribu penonton. Masih lumayan memang. Kami senang banget ketika dia masuk ke peringkat ke-15 daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Kabarnya target awal Ngeri-Ngeri Sedap adalah 500 ribu penonton?
Betul, karena kami mempelajari sejarah. Sebelum ini, film dengan latar belakang budaya Batak sudah ada beberapa yang bikin. Sebut saja, Demi Ucok, Pariban, Toba Dreams, dan Horas Amang. Dari rekam jejak yang ada, paling tinggi jumlah penontonnya adalah Toba Dreams dengan 300 ribuan penonton. Kami berpikir, oke itu sudah menjadi film terlaris tapi waktu itu bioskopnya hanya ada di Medan dan Binjai. Saat ini sudah ada bioskop di Siantar, Kisaran, Rantau Prapat dan Medang pun jumlah bioskop meningkat. Kami pikir kita akan bikin film dengan latar belakang Batak, bujetnya sudah diperhitungkan. Kita harap bolehlah 500 ribu penonton. Itu sudah menguntungkan dengan formula bujet yang kami punya.
Advertisement
Apa yang Salah...
Reaksi Anda ketika level 500 ribu penonton terlewati?
Ketika dibikin dan ternyata enggak menguntungkan, next time kami punya mimpi bikin film dengan nuansa lokal atau Batak, ditolak produser. Pokoknya 500 ribu penonton itu minimal yang harus kita perjuangkan ya. Benar-benar tidak pernah kita duga sih, karena dari 300 ribu penonton dari sebagai rekor paling tinggi ke hampir 3 juta kurang itu kan sangat jauh. Hampir 10 kali lipat.
Jadi apa yang salah dari film berlatar Batak yang dirilis sebelum Ngeri-Ngeri Sedap?
Yang pertama niat bikin film ini mungkin karena saya dari budaya sana, jadi risetnya seumur hidup. Saya merantau setelah lulus SMA. Menurutku, yang tidak diketahui oleh orang yang besar di sana, kita tuh cara interaksi dan ngomongnya sangat spesifik. Kalau orang Batak punya problem dengan orang lain, orang lainnya siapa itu menentukan cara berpikir dan meresponsnya. Ketika Ngeri-Ngeri Sedap muncul, mungkin orang Batak menilai ini acceptable.
8 Tahun Berproses
Bagaimana Anda meyakinkan produser bahwa proyek Ngeri-Ngeri Sedap menjanjikan. Mengingat zaman sekarang bintang film sering dipilih berdasarkan jumlah pengikut di medsos, kan…
Ketika Ernest Prakasa bertemu dengan Angga Sasongko dan mereka yakin dengan konsep maupun cerita yang saya punya, akhirnya oke ayo kita garap. Ini film yang proses kreatifnya tidak diganggu sama sekali (termasuk penentuan para pemain). Langka bisa menikmati proses produksi semacam ini. Makanya aku bilang ini belum tentu bisa terulang lagi, betapa apa pun yang aku lakukan di-ACC sama produser.
Dari ide cerita sampai dirilis di bioskop butuh waktu berapa tahun?
Sekitar 8 tahun ya, dari idenya muncul sampai akhirnya kemarin filmnya rilis. Yang paling lama adalah, ketika saya sudah punya pemain, sudah punya draft 1, dan mencari yang mau mengeksekusi proyek ini. Naskah jadi sekitar 2019, dan baru syuting akhir 2021. Jadi rentang waktu itu saya pakai untuk mencari produser yang mau membiayai ini. Idenya muncul 2014. Tahun 2016 jadi sinopsis, lalu pelan-pelan ditulis halaman per halaman, tanpa memaksakan diri karena proyek pribadi. Jadi waktu luang saya gunakan untuk mengerjakan ini. Tahun 2019 sudah menjadi draft.
Advertisement
Akankah Ada Sekuel?
Apakah Ngeri-Ngeri Sedap akan punya sekuel?
Produser eksekutif yakni Angga Dwimas Sasongko dan Ernest Prakasa sudah yakin film ini akan jadi sesuatu. Jadi sebelum angkanya sebesar itu sudah tanya: Mau bikin sekuel, enggak? Mau bikin series enggak? Jadi sejauh ini saya belum ada niat untuk melanjutkan itu karena takutnya, kalau bikin sekarang motivasinya bukan lagi karena karya tapi mumpung laris. Itu agak berkarya. Kalaupun pengin bikin lanjutannya nanti saja, dan bukan karena mumpung.
Daftar film Indonesia film terlaris didominasi naskah adaptasi, gimana nih?
Ya, dari daftar 15 film Indonesia terlaris sepanjang masa hanya Ngeri-Ngeri Sedap yang dilandasi naskah asli. Tapi, sangat bisa dimengerti. Kalau saya punya duit dan mau berinvestasi di film akan menghitung risiko. Bagaimana pun ini memang bisnis. Yang berusaha aku tekankan, ayo bikin sesuatu yang istilahnya passion project. Saya tetap mengerjakan naskah berbasis IP atau intellectual property tapi aku punya passion project yang disimpan untuk dibuat suatu saat nanti. Salah satunya, Ngeri-Ngeri Sedap. Harapannya ketika film ini diterima penonton dengan baik, bisa membuka perspektif baru: oh ternyata film kayak begini bisa laku.