Influencer Aina Masrurin Bahas Keamanan Digital, Dari Lindungi Identitas Hingga Hati-Hati dengan Rekam Jejak

Aina Masrurin, pengelola ceritasantri.id berbagi perspektif soal menggunakan teknologi digital termasuk medsos secara aman. Aman identik dengan terlindungi.

oleh Wayan Diananto diperbarui 24 Sep 2022, 15:20 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2022, 05:30 WIB
Aina Masrurin. (Foto: Dok. YouTube Aina Masrurin)
Aina Masrurin. (Foto: Dok. YouTube Aina Masrurin)

Liputan6.com, Jakarta Aina Masrurin mulai dikenal netizen setelah mengelola ceritasantri.id. Di belantara YouTube, influencer berhijab ini dikenal lewat kanal yang konsisten menampilkan konten Islami.

Konten lain yang disambut hangat publik yakni lagu berjudul “Insan Ghali,” yang dipersembahkan khusus untuk KH. Asyhari Marzuqi Nurul Ummah, Kotagede, Yogyakarta.

Baru-baru ini, Aina Masrurin jadi pembicara webinar program literasi digital nasional sektor pendidikan Sumatra bagi siswa dan guru di Palembang, Sumatra Selatan, yang diikuti 1.200 peserta.

Sebagai pembicara terakhir, ia membawakan materi Keamanan Digital. Aina Masrurin menyebut aman identik dengan kata terlindungi. Ada banyak aspek yang bisa disorot terkait keamanan.

 

Melindungi Identitas

Aina Masrurin. (Foto: Dok. Instagram @ainamasrurin)
Aina Masrurin. (Foto: Dok. Instagram @ainamasrurin)

“Keamanan digital adalah proses memastikan penggunaan layanan digital baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman dan terlindungi,” Aina Masrurin menjelaskan.

“Karenanya harus memiliki kompetensi keamanan digital yaitu mengamankan perangkat, melindungi identitas, hindari penipuan, berhati-hati dalam rekam jejak serta memahami keamanan dari dunia digital,” katanya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3,49

Aina Masrurin dalam webinar program literasi digital nasional sektor pendidikan Sumatra. (Foto: Dok. Kementerian Kominfo)
Aina Masrurin dalam webinar program literasi digital nasional sektor pendidikan Sumatra. (Foto: Dok. Kementerian Kominfo)

Program Literasi Digital Nasional digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Gerakan Nasional Literasi Digital. Tujuannya, meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Survei Literasi Digital di Indonesia pada 2021, mengungkap indeks literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1 sampai 5. Ini menunjukkan tingkat literasi digital di Indonesia berada di kategori Sedang.

 

Pelatihan Literasi Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Jhonny G. Plate. (Foto: Dok. Instagram @johnnyplate)
Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Jhonny G. Plate. (Foto: Dok. Instagram @johnnyplate)

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo RI, Semuel Abrijani Pengerapan, dalam sambutannya mengingatkan, “Angka ini perlu ditingkatkan. Tugas kita, membekali masyarakat dengan kemampuan literasi digital agar siap mengawal percepatan transformasi digital nasional.”

Dalam kesempatan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Jhonny G. Plate, menyebut pihaknya fokus memberi literasi digital kepada kelompok pendidikan. Digelar sejak 2017, program lieterasi digital telah menjangkau lebih dari 12,6 juta masyarakat.

“Tahun ini akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta orang. Kami akan fokus memberi literasi digital kepada kelompok pendidikan. Peserta akan diberi pelatihan literasi dilandasi empat pilar yakni kecakapan, etika, budaya, dan keamanan digital,” ulas Jhonny.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya