Liputan6.com, Jakarta Dokter Sonia Wibisono ikut buka suara seputar kasus KDRT yang sempat menimpa rumah tangga Lesti Kejora dan Rizky Billar. Menurutnya, kerap kali orang yang melakukan KDRT memiliki masa lalu yang tidak normal dan kurang kasih sayang.
Selain itu, Sonia Wibisono juga menyebut adanya permasalahan pada inner child pelaku KDRT. Pemicunya bisa karena kerap mendapatkan perlakuan keras dari orangtua semasa kecil, menyaksikan KDRT di depan mata, atau tidak mendapat cukup perhatian.
"Kondisi ini cukup kompleks. Terkadang, troubled inner child ini tidak terlihat hingga seseorang memiliki pasangan. Bisa saja mereka terlihat baik-baik saja namun ketika memiliki pasangan, justru memperlakukan pasangan dengan kasar," ujar Sonia Wibisono dalam keterangannya, baru-baru ini.
Advertisement
Sonia Wibisono juga menegaskan bahwa selain penyebab di atas, terdapat juga hal-hal lain yang dapat memicu seseorang melakukan KDRT. Misalnya saja cemburu buta, narkoba, alkoholik, hingga depresi.
Baca Juga
Rizky Billar Disarankan Jalani Terapi Dikawal Psikiater Agar KDRT Lesti Kejora Tak Terulang
Ayah Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar dengan Delik Biasa, Hotman Paris: Polisi Bisa Lanjutkan Kasus KDRT
Rizky Billar Minta Maaf ke Lesti Kejora Sebelum Umrah dengan Rayuan Sangat Manis, KDRT Berujung Damai
Â
Latar Belakang Kedua Artis
Rizky Billar diketahui berasal dari orangtua yang tidak terkenal dengan latar belakang kisah masa lampaunya yang disebut banyak menyimpan cerita kelam. Sementara Lesti berasal dari keluarga sederhana yang sukses berkat lomba menyanyi hingga ia viral menjadi bintang.
Keduanya bertemu dalam acara televisi hingga akhirnya menjadi pujaan netizen. Kehidupan mereka langsung berubah drastis setelah dekat. Mulai jadi makin terkenal memiliki lebih banyak harta yang akhirnya menjadi rezeki berdua setelah menikah. Sonia Wibisono pun menganalisis
"Walaupun begitu, mungkin ada sifat-sifat mendasar, seperti Billar yang temperamen, dan Lesty yang sangat mencintai seseorang secara sepenuhnya, tetap menjadi dasar dari mahligai perkawinan," ujar Sonia Wibisono.
"Emosilah yang menurunkan banyak derajat manusia. Sama seperti Ferdy Sambo yang tadinya sangat berkuasa, jatuh karena emosi. Begitupun Rizky, sekarang ia dihujat banyak orang karena melakukan KDRT terhadap istrinya," sambung Dokter Sonia.
Â
Advertisement
Perkiraan Tanggapan Netizen
Lesti Kejora kini sudah mencabut laporannya terhadap Rizky Billar dan mengaku sudah memaafkan suaminya tersebut. Tentunya, Sonia Wibisono pun sudah memperkirakan bagaimana tanggapan para warganet atas keputusan Lesti itu.
"Pasti akan ada pro dan kontra. Yang pro memaafkan karena kasihan ayah dari anak Lesti kalau sampai masuk penjara. Yang kontra memaafkan karena menganggap Rizky tidak akan pernah berubah kasar karena riwayat kekasaran di masa lampau," ujarnya.
"Sebenarnya kalau yang merubah itu Tuhan semuanya bisa terjadi. Semua jalan tentu ada akhirnya. Pertimbangkan semuanya matang-matang sebelum mengambil keputusan," sambung Dokter Sonia.
Â
Saran dan Pesan untuk Lesti
Sepulang dari ibadah umrah, Lesti tampak seperti menaruh perasaan iba dan ingin mengalah demi kepentingan anak dan keluarga. Alhasil, pencabutan laporan terhadap Rizky Billar pun dilakukan olehnya. Atas hal itu, Sonia Wibisono memiliki saran dan pesan tersendiri untuk Lesti.
"Tetapi hati-hati. Akibat terburuk yang bisa terjadi adalah Rizky belum sembuh dari kejiwaan kelabilan emosi yang bereaksi memicu KDRT. Kemungkinan besar akan terjadi lagi KDRT, kepada Lesty ataupun kepada anak, atau dilihat oleh anak sehingga menimbulkan trauma bagi kejiwaan anak di masa depan," ujar dokter Sonia menganalisis.
"Resikonya adalah anak akan bisa menjadi (melakukan) KDRT atau menjadi korban KDRT karena trauma melihat KDRT di rumahnya dan menganggap KDRT itu adalah suatu hal yang biasa," lanjutnya.
Â
Advertisement
Bersikap Bijaksana
Menutup tanggapan komentar dan saran seputar kasus KDRT Lesti Kejora dan Rizky Billar, dokter Sonia berharap agar Lesti bisa lebih bijaksana di masa depan. Ia juga menyarankan agar Billar melakukan sesi terapi.
"Karena itu Lesti harus bersikap bijaksana. Dan Rizky sebaiknya terapi ke psikolog atau psikiater, mungkin dengan hipnoterapi. Dan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar," kata Sonia Wibisono.
"Selama terapi harus diawasi apabila ada kekambuhan emosi yang tidak terkendali," sambungnya.