Liputan6.com, Jakarta Venna Melinda bersyukur aduannya terkait dugaan KDRT yang dialami, diterima baik oleh Komnas Perempuan.
Diakui Venna Melinda, bukan perkara mudah menghadapi kasus dugaan KDRT. Apalagi kebanyakan korban kasus ini lebih memilih diam, karena mengalami trauma.Â
"Alhamdulillah pengaduan aku diterima, curhatan aku. Alhamdulillah dalam hal ini Komnas Perempuan merespon positif tentang apa yang aku alami," ujar Venna Melinda kepada wartawan di Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).
Advertisement
"Jadi aku di sini mungkin bisa healing. Karena sebetulnya, apa yang aku hadapi lumayan. Karena biasanya kalau sebagai korban KDRT untuk diri sendiri aja sudah setengah mati," sambungnya.
Baca Juga
Venna Melinda Datangi Komnas Perempuan Bareng Roro Fitria, Adukan Dugaan KDRT yang Dialaminya
Ketegaran Venna Melinda Hadapi Kasus Dugaan KDRT: Enggak Mungkin Allah Kasih Ujian Ini Kalau Saya Enggak Mampu
Venna Melinda Sering Curhat ke Roro Fitria dan Rutin Hipnoterapi untuk Memulihkan Mentalnya Akibat Kasus Dugaan KDRT
Â
Keadilan
Venna melanjutkan, semua ini merupakan salah satu upayanya mencari keadilan, sebagai korban dugaan KDRT. Bahkan, ibu Verrell Bramasta itu mendapat apresiasi Komnas Perempuan, atas keberaniannya mengungkap kasus yang dialaminya.
"Alhamdulillah dari semua komisioner perempuan mengapresiasi apa yang aku lakukan. Dengan tindakan aku melaporkan KDRT, aku berani speak up sampe di titik ini," jelas Venna.
Â
Advertisement
Komnas
Venna mengaku terkejut mengetahui data yang dipaparkan Komnas Perempuan, bahwa kebanyakan tindak KDRT banyak dialami para istri.
"Jadi aku mohon doanya. Insya Allah ini menjadi semangat buat perempuan yang mengalami KDRT l, kayak aku yang masih berproses kasus hukumnya," ujar Venna.
Â
Mengawal
Pada kesempatan sama, Venna meminta semua pihak, termasuk instansi terkait, untuk mengawal proses hukum kasus yang dihadapinya. Rencananya, sidang dugaan KDRT Venna akan digelar di Pengadilan Negeri Kota Kediri.Â
"Insya Allah di Pengadilan Negeri di Kota Kediri, TKP-nya kan di Kediri," pungkas Venna Melinda. (M. Altaf Jauhar)
Advertisement