Liputan6.com, Jakarta Meghan Markle dan Pangeran Harry lagi-lagi dihantam rumor. Kali ini berkaitan dengan serial kartun untuk penonton dewasa, South Park.
Dilansir dari People, Kamis (23/2/2023), keduanya disebut-sebut akan mengajukan gugatan gara-gara penayangan episode terbaru serial kartun kondang ini pada Rabu pekan lalu. Episode yang dimaksud bertajuk "Worldwide Privacy Tour."
Dalam tayangan ini diangkat cerita tentang “Pangeran Kanada” dan istrinya yang tinggal di sebuah kota fiktif bernama Colorado. Karakter pasangan ini begitu mirip dengan sang Duke dan Duchess of Essex, seperti rambut dan jenggot sang pangeran yang berwarna merah.
Advertisement
Istri sang pangeran juga mengenakan busana mirip dengan pakaian yang dikenakan menantu Raja Charles III ini di acara Trooping the Colour pada 2018 lalu.
Baca Juga
Olok-Olok Meghan dan Harry
Dalam cerita kartun ini, disebutkan bahwa pasangan pangeran dan istrinya berjalan-jalan di berbagai tempat ke dunia, dan meminta agar privasi mereka dihargai. Kontrasnya, keduanya memegang spanduk yang mencolok, bertuliskan “Kami menginginkan privasi” dan “Berhenti melihat kami.”
Publik meyakini ini adalah olok-olok untuk Pangeran Harry dan Meghan Markle. “South Park just destroyed Harry and Meghan,” cuit @JackPosobiec yang disukai 28 ribu warganet.
Advertisement
Omong Kosong
Gara-gara ini, muncul isu bahwa Meghan Markle dan Pangeran Harry akan mengajukan gugatan. Tapi perwakilan keduanya segera mengklarifikasi hal tersebut.
Ia meyakinan bahwa tak ada gugatan yang dilayangkan.
“Semua itu jelas-jelas omong kosong. Benar-benar kabar yang tak berdasar dan membosankan,” kata sang perwakilan Meghan – Harry.
Analogi soal Privasi
Di sisi lain, Meghan Markle - Pangeran Harry pernah berbicara soal masalah privasi keluarganya dalam wawancara kontroversial dengan Oprah Winfrey pada 2021 lalu.
“Menurutku setiap orang punya hak dasar soal privasi. Hal yang mendasar,” kata Meghan. Ia menyebut ada batasan-batasan mengenai apa yang bersedia ia bagi ke khalayak—dan apa yang bisa dituntut orang lain.
Ia menganalogikan hal ini sebagai teman kerja yang menuntutnya berbagi semua foto anak-anaknya, bahkan sampai menyewa orang untuk memotretnya, hanya karena ia memajang satu potret keluarga di meja kerja.
Advertisement