Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, menerapkan kebijakan kepada siswa dan siswi SMA/SMK dengan masuk sekolah jam 5 pagi. Dengan alasan ingin menyiapkan para pelajar masuk universitas negeri,dan juga melatih masuk Akademi Kepolisian (Akpol) dan Akademi Militer (Akmil).
Kebijakan Viktor dengan memperlakukan jam 5 pagi masuk sekolah membuat reaksi beragam dari berbagai pihak, salah satunya Cinta Laura.
Advertisement
Baca Juga
Melalui cuitan di akun Twitter, Rabu (1/3/2023), Cinta Laura menganggap kebijakan Gubernur NTT ini bukan solusi untuk meningkatkan kualitas pelajar.
Justru Cinta Laura menganggap itu bisa bikin para pelajar mengalami berbagai gejala terkait kesehatan.
Bukan Solusi
Pelajaran di mulai pada pukul 5 pagi, dikatakan Cinta Laura justru tak akan meningkatkan kualitas pendidikan.
"Jika motivasinya adalah meningkatkan kualitas pendidikan, memulai sekolah jam 5 pagi bukanlah solusinya," cuitnya.
Advertisement
Stres
Kurangnya jam tidur, diakui Cinta Laura bisa menimbulkan berbagai masalah, salah satunya kesehatan. Sehingga para pelajar pun tak bisa lagi fokus belajar.
"Kurang tidur, stress yang meningkat dan berbagai faktor2 lain akan mengurangi level konsentrasi dan kapabilitas anak untuk belajar dengan baik dan efisien," lanjutnya.
Hasil Penelitian
Keinginan Viktor ini berbanding terbalik dengan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa waktu masuk sekolah lebih lambat justru lebih baik bagi anak-anak.
Menurut National Sleep Foundation, anak-anak usia 6–13 tahun membutuhkan antara 9 dan 11 jam tidur di malam hari. Remaja (usia 14–17) membutuhkan 8–10 jam setiap malam. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa kebanyakan remaja tidak cukup tidur.
Di Amerika Serikat saja, hampir 60 persen siswa sekolah menengah pertama tidak cukup tidur malam. Untuk siswa sekolah menengah atas, angka itu naik menjadi lebih dari 70 persen.
Advertisement