Liputan6.com, Jakarta Babak baru kasus penganiayaan David Ozora terjadi pada Jumat (10/3/2023). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya merekonstruksi kasus aniaya di kompleks Perumahan Green Permata, Jakarta.
Sebuah fakta miris terungkap lewat sejumlah adegan penganiayaan yang melibatkan Mario Dandy Satriyo dan Shane sebagai tersangka. Salah satunya, kala pacar AG berlagak Cristiano Ronaldo yang sukses mencetak gol di lapangan hijau.
Selebrasi gol ala CR7 dilakukan putra Rafael Alun Trisambodo usai menendang sisi kiri kepala David. Kanal News Liputan6.com melaporkan pada hari yang sama, Mario Dandy pasang kuda-kuda sambil berlari sebelum melakukan aksi biadab itu.
Advertisement
Baca Juga
Polisi Akan Konfrontasi Mario Dandy, Shane, dan AG dengan Saksi APA di Kasus Penganiayaan David Ozora
2 Alasan Polisi Batal Rekonstruksi Penganiayaan David Ozora dengan Tersangka Mario Dandy, Saksi Tak Hadir
AG Pacar Mario Dandy Bungkam dan Tutupi Muka Saat Dibawa LPKS, Ditahan 7 Hari Akibat Kasus David Ozora
“Silakan kamu lakukan selebrasi seperti saat itu. Setelah itu kamu mematung untuk diambil dokumentasi,” ujar penyidik Polda Metro Jaya di lokasi rekonstruksi. “Ini adegan yang bersangkutan melakukan selebrasi. Setelah melakukan free kick seperti Cristiano Ronaldo,” imbuhnya.
Kepala Belakang David Dipukul
Kekejian tak henti sampai di situ. Usai merayakan gol ala Cristiano Ronaldo, Mario Dandy memperlihatkan aksinya memukul kepala belakang David Ozora dengan tangan kanannya.
“Tersangka MDS memukul kepala belakang korban dengan tangan kanan,” urai penyidik di Perumahan Green Permata Residences, Ulujami, Jakarta Selatan, yang hari ini dijaga ketat.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Penjagaan Diperketat
Salah satu petugas keamanan berinisial A menjelaskan, penjagaan diperketat berdasarkan Standar Operasional Prosedur atau SOP. A menambahkan, dalam satu sif, ada sekitar enam sampai tujuh petugas yang berjaga.
“Ya begitu, kalau ada yang masuk mau ojek online atau siapa aja. Pasti kami datangi, kami tanya mau ke mana? Ketemu siapa? Ada keperluan apa? Ini kan antisipasi yang kami lakukan agar warga tak terganggu,” ujarnya.
Maksimal 5 Tahun
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menyebut Mario Dandy dijerat Pasal 76 C juncto Pasal 80 ayat (1) Undang-undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 351 KUHP.
“Dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun. Kami mohon izin menghaturkan turut prihatin dan berempati yang sedalam-dalamnya atas peristiwa yang dialami korban,” cetusnya dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (22/2/2023).
(Hanz Jimenez Salim)
Advertisement