Liputan6.com, Jakarta Komika Kiky Saputri sempat mengutarakan mengenai penyakit stroke telinga yang diderita mertuanya. Sampai akhirnya, mertuanya berobat ke Singapura malah hanya dibilang flu biasa.
Pernyataan stroke telinga juga ditertawakan oleh dokter Singapura Menurut dokter di Singapura tidak ada gejala stroke telinga. Hal tersebut lantas mendapat reaksi beragam dari berbagai pihak.
Baca Juga
Salah satunya Dokter Richard Lee. Dirinya mengaku belum pernah mendengar soal stroke telinga selama dirinya menempuh pendidikan dokter.
Advertisement
"Gue ketawa sih sebenernya. Karena gue sendiri sampai sekarang, gue belum pernah denger (stroke telinga)," ujar dokter Richard Lee saat berbincang dengan dokter Tirta di kanal Youtube miliknya, seperti dilihat Sabtu (25/3/2023).
Bukan Stroke Telinga
Stroke Telinga memang dianggap gejala dimana tidak bisa mendengar secara tiba-tiba. Namun, penamaan istilah tersebut dengan Stroke telinga adalah tidak tepat. Hal tersebut dikatakan oleh dokter Tirta.
"Ya emang, aku aja kaget pas Kiki bilang begitu. Stroke telinga itu Google dulu aku," sahut Dokter Tirta.
Advertisement
Istilah Orang Awam
Lebih lanjut, Dokter Tirta pun menyebut betapa istilah stroke telinga adalah istilah untuk orang awam.
"(Stroke telinga) itu cuma buat orang awam doang. Harusnya tuh sebelum kita ngomong (stroke telinga) kita ngomong aja dulu kayak ini namanya sudden deafness harusnya dibilang dulu. Jadi yang aku tanya sama dokter SP THT (Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) itu namanya sudden deafness,” ujarnya.
Efek Flu Ringan
Dokter Richard Lee sepakat dengan apa yang dikatakan dokter Tirta. Baginya, apa yang dialami di atas tidak lain karena efek karena penyakit flu ringan.
"Sama kayak masuk angin lah ya," timpalnya.
Dokter Richard Lee mengatakan memang ada perbedaan dunia kedokteran di Indonesia dan luar negeri yang terletak pada sistem. Dokter Richard Lee yang sudah pernah berobat ke Singapore sampai Jepang merasakan sendiri perbedaannya.
Tak heran jika ia pun menerapkan sistem yang berbeda di klinik kecantikan miliknya.
"Orang yang datang ke sini (ke Klinik Athena) adalah orang sehat yang pengen jadi lebih baik. Makanya kita nggak menganggap mereka di sini pasien, mereka di sini adalah klien. Mereka adalah customer yang harus kita puaskan. Sehingga mindset-nya agak berbeda," pungkas Dokter Richard Lee.
Advertisement