Liputan6.com, Jakarta Carlo Saba meninggal dunia setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan jurnalis, ia mangkat akibat serangan jantung.
Pihak keluarga hingga kini belum memberikan pernyataan resmi. Kabar Carlo Saba meninggal dunia dikonfirmasi oleh akun Instagram terverifikasi Kahitna, Kamis (20/4/2023) dini hari.
Baca Juga
“Telah berpulang ke rumah Bapa, Carlo Saba (5 Januari 1969 - 19 April 2023, 54 tahun). Pada hari Rabu, 19 April 2023 pukul 21.41 WIB di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus. Disemayamkan di Rumah Suka Sentosa, Jalan Abdul Rahman Saleh No. 24 Senen, Jakarta Pusat,” akun Kahitna mengabarkan.
Advertisement
Kepergian Carlo Saba merupakan kehilangan besar bagi Kahitna dan industri musik Indonesia. Berikut profil Carlo Saba, yang mengantar Kahitna ke puncak kejayaan.
Album 10 Bintang Nusantara 2
Carlo Saba adalah musisi keturunan Nusa Tenggara Timur. Rekam jejaknya di industri musik Indonesia terlacak sejak dekade 1980-an. Kala itu, Carlo Saba bersama Kahitna merekam single “Adakah Dia” karya Yovie Widianto dan Andri Moeslichan.
Single ini muncul di album kompilasi 10 Bintang Nusantara 2 yang diproduksi Team Record. Sayang, “Adakah Dia” tak dipilih jadi lagu andalan. Yang terpilih kala itu, Catio dengan lagu “Pergilah Kasih.” Uniknya, Catio hingga kini tak pernah merilis album penuh.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Era Cerita Cinta
Justru Kahitna yang semula tak dianggap berkesempatan melepas album debut di bawah payung Musica Studios pada 1994. Album perdana Kahitna melahirkan hit “Cerita Cinta” dan “Seandainya Aku Bisa Terbang.”
Nama Kahitna dikenal dari era generasi 90-an hingga angkatan Instagram. Dalam perjalanannya, Carlo Saba turut menyumbang lagu untuk membesarkan Kahitna seperti “Setahun Kemarin” (1998) hingga “Permaisuriku” dan “Bila Saya” (2000).
Carlo Saba dan 3 Adiknya
Carlo Saba adalah anak sulung dari empat bersaudara. Melansir laman Wikipedia Indonesia, ketiga adiknya yakni Marthin Saba yang memperkuat Kelompok Suara Parahiyangan atau KSP. KSP sempat merilis album pada 1999 dengan lagu andalan “Mimpiku.” Ia meninggal dunia pada Februari 2021.
Adik Carlo yang lain adalah Denny Saba dan Ivan Saba. Denny Saba sempat memperkuat kelompok vokal ME dan menulis mega-hit “Inikah Cinta” yang meledak pada 1999. Ivan Saba, juga seorang musisi. Ia menikahi aktris Verlita Evelyn.
Sepanjang hayatnya, Carlo Saba pernah merilis album solo. Salah satunya, Kepingan Cinta yang diluncurkan bersama Titanium Records pada 2014. Dalam album yang memfiturkan 10 lagu ini, Carlo Saba merekam ulang masterpiece-nya, “Setahun kemarin.”
Advertisement