Sinopsis dan Review Film The Little Mermaid: Calon Live Action Disney Terbaik, Pesona Halle Bailey Jadi Princess Ariel yang Menyentuh Hati

Simak sinopsis dan review film live action The Little Mermaid berikut ini.

oleh Jeremia Agung Ananta diperbarui 29 Mei 2023, 10:33 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2023, 10:30 WIB
Poster film The Little Mermaid 2023.
Poster film The Little Mermaid 2023. (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures)

Liputan6.com, Jakarta - Film live action The Little Mermaid yang paling ditunggu-tunggu akhirnya akan segera dapat disaksikan oleh para penggemar putri Disney sejak Rabu (24/05/2023). Mengadaptasi cerita tentang princess Ariel dari film animasi The Little Mermaid (1989), live action ini suguhkan penggemar pengalaman yang baru menjelajah bersama Ariel di bawah laut.

Rob Marshall menjadi sutradara dalam versi ini, ia pun memilih Halle Bailey untuk perankan karakter ikonis princess Ariel. Sementara Jonah Hauer-King didapuk menjadi sang prince charming bagi Ariel, yaitu Eric. 

Banyak orang yang berikan pertanyaan seperti "Mengapa perlu dibuat live action?" "Kenapa ras pemainnya tidak sesuai dengan Ariel di film animasi orisinalnya?". Untuk mengetahui jawabannya kamu memang perlu menonton dan menyaksikan keajaiban film The Little Mermaid yang menyentuh hati.

Yuk, simak sinopsis dan review film The Little Mermaid yang berikut ini!

Ingin Jadi Bagian Kehidupan Manusia

Halle Bailey sebagai Princess Ariel di The Little Mermaid 2023.
Halle Bailey sebagai Princess Ariel di The Little Mermaid 2023. (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures)

Sama seperti mayoritas film live action Disney, The Little Mermaid (2023) tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan film animasi orisinalnya. Filmnya mengisahkan tentang Ariel, seorang putri dari Raja Arthur yang merupakan penguasa laut. Ariel memiliki enam orang saudari yang tersebar di tujuh lautan atau the seven seas.

Berbeda dengan mermaid pada umumnya, Ariel memiliki ketertarikan pada dunia di atas permukaan laut. Dirinya sangat penasaran dengan kehidupan para manusia dan ingin menjadi bagian dari dunia itu. Ia bahkan mengoleksi berbagai barang-barang dari daratan yang ia panggil dengan sebutan gadgets, gizmos, whosits, whatsits dan thingamabobs.

Suatu ketika, Ariel berenang ke permukaan laut menyaksikan sebuah kapal yang karam akibat badai besar. Ariel pun menolong seorang pangeran yang tenggelam, ia membawanya ke daratan dan menggunakan suara nyanyian mermaidnya untuk membangunkan pria itu. Ketika akhirnya prince Eric setengah sadar, Ariel segera bersembunyi kembali ke laut.

Mengetahui sang putri melanggar aturan dan melakukan kontak dengan manusia, Raja Arthur marah besar dan menghukum Ariel. Ariel tidak terima dengan perlakuan sang ayah, ia kemudian menerima tawaran dari sang penyihir laut, Ursula, agar ia dapat berubah wujud menjadi manusia. Namun tanpa ia sadari, Ursula diam-diam melakukan berbagai kecurangan untuk menyesarkan Ariel. Dapatkah Ariel mendapatkan mimpinya dan selamat dari jebakan Ursula? Begitulah kira-kira sinopsis dari film ini.

Halle Bailey Perfect Jadi Ariel

Petualangan Jonah Hauer-King dan Halle Bailey saat bintangi The Little Mermaid bersama.
Petualangan Jonah Hauer-King dan Halle Bailey saat bintangi The Little Mermaid bersama. (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures)

Sejak kali pertama Halle Bailey diumumkan jadi pemeran Ariel di film live action The Little Mermaid, banyak orang yang berikan komentar negatif. Berbagai pihak merasa kecewa bahwa penampilan Halle tidak dipandang sesuai dengan look Ariel di film animasi orisinalnya.

Namun, jika kamu menonton film ini maka kamu akan paham betul mengapa Disney memilih saudari Chloe Bailey itu. Mungkin memang ras dan visual Halle tidak serupa dengan versi animasi, tapi jiwa dan karakter dirinya dirasa kawin dengan karakter Ariel. Suara indah Halle Bailey pun jadi salah satu alasan utama dirinya berhasil memukau para penonton.

Selain Halle, pemilihan Jonah Hauer-King sebagai prince Eric juga tidak disambut baik oleh beberapa orang. Hanya saja, lagi-lagi ia dapat membuktikan mengapa dirinya pantas perankan pujaan hati Ariel itu. Keduanya punya chemistry yang kuat satu sama lain dan sukses buat hati penonton ikut berbunga-bunga saat lihat tingkah manis mereka.

Satu karakter lainnya yang memukau penulis adalah Meliisa McCarthy sebagai Ursula. Melissa identik sebagai pemain film komedi dan perankan karakter ceroboh yang lucu. Siapa sangka ternyata ia perankan sang penyihir jahat Ursula dengan sangat baik. 

CGI yang Next Level

Karakter Scuttle, Sebastian, dan Flounder di live action The Little Mermaid.
Karakter Scuttle, Sebastian, dan Flounder di live action The Little Mermaid. (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures)

Salah satu hal yang jadi keahlian Disney tentu saja adalah CGI yang sukses merealisasikan berbagai karakter animasi ke adaptasi live actionnya. Dunia bawah laut sangat tergambar dengan indah seperti warna-warna terumbu karang yang memanjakan mata hingga seluruh binatang laut nan realistis.

Para penggemar The Little Mermaid tentu kenal dengan Scuttle, Flounder, dan Sebastian. Ketiga hewan itu punya peran besar dalam petualangan Ariel, dalam film ini visual mereka pun digambarkan dengan apik. Meski perlu disesuaikan dengan visual binatang pada realitanya, karakter mereka tetap terlihat oke.

Meski didukung oleh CGI, dalam beberapa wawancara Halle mengaku ada banyak adegan yang diambil di sebuah kolam raksasa dengan gelombang buatan. Perpaduan hasil shoot tersebut dengan CGI pun benar-benar bikin adegan-adegan filmnya semakin realistis.

Keindahan Lewat Musikalitas

Keindahan visual bawah laut yang dicerminkan lagu "Under The Sea"
Keindahan visual bawah laut yang dicerminkan lagu "Under The Sea". (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures)

Musik jadi poin yang tak kalah penting dalam film The Little Mermaid, pasalnya ada begitu banyak lagu-lagu ikonis yang difavoritkan penggemar Disney lintas generasi. “Part of Your World” adalah salah satu lagu yang paling identik dengan Ariel, siapa sangka suara Halle Bailey bisa bikin lagu ini jauh lebih memikat hati.

Tak merasa terbatas dengan musikalitas dalam film animasinya, tim musik dan scoring The Little Mermaid berani mengeksplor alunan lagu yang lebih sesuai dengan masa kini. Namun mereka juga tetap memperhatikan pakem lagu Disney yang klasik.

Selain me-remake lagu-lagu orisinal, ada pula beberapa lagu orisinal yang untuk adaptasi live action-nya. Seperti contohnya lagu “For The First Time” menggambarkan rasa bahagia Ariel yang akhirnya merasakan kehidupan selayaknya manusia bersama prince Eric. Definisi calon lagu ikonis dari Ariel!

Keberagaman Jadi Kunci

Pesona Halle Bailey yang menyentuh hati saat berperan sebagai princess Ariel.
Pesona Halle Bailey yang menyentuh hati saat berperan sebagai princess Ariel. (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures)

Secara keseluruhan, penulis merasa bahwa The Little Mermaid berpotensi jadi kandidat kuat untuk duduki takhta film live action Disney terbaik. Pemilihan Halle Bailey sebagai Ariel mendobrak pintu keberagaman dalam perfilman Disney, terutama dalam hal ras. Sejak trailer pertama The Little Mermaid (2023) ditunjukkan ke dunia, begitu banyak anak kecil dengan warna kulit gelap yang bahagia bukan main melihat princess idaman itu berpenampilan sama seperti mereka.

Film ini juga menunjukkan diversity melalui keenam saudari Ariel, masing-masing aktrisnya memiliki etnisitas yang berbeda. Hal tersebut dipandang sangat penting oleh Disney kepada anak-anak agar nilai toleransi dapat dipupuk sejak kecil. Ini lah yang buat film live action The Little Mermaid jadi lebih bermakna dan menyentuh hati.

Dengan durasi yang hampir satu jam lebih lama dari film animasinya, The Little Mermaid (2023) sukses menujukkan berbagai detail dan karakter baru yang sangat menarik. Visual dan musik dalam filmnya pun benar-benar jadi kunci magis yang luar biasa. Imajinasi baru yang penuh dengan inspirasi dan keberagaman, a fresh twist from Disney that actually could change history!

 

Pemain: Halle Bailey, Jonah Hauer-King, Daveed Diggs, Melissa McCarthy, Awkwafina, Jacob Tremblay, Noma Dumezweni

Sutradara: Rob Marshall

Penulis: Ron Clements, John Musker

Produksi: Walt Disney StudiosMotion Pictures

Durasi: 135 menit

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya