Cindy Putri Wardhani, Dari DJ di Malang Hingga Sukses Sebagai Influencer di Jakarta

Cindy Putri Wardhani sebelumnya dikenal sebagai seorang Disc Jockey (DJ) di kota kelahirannya, Malang.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2023, 23:01 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 10:20 WIB
Cindy Putri Wardhani (Istimewa)
Cindy Putri Wardhani (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Cindy Putri Wardhani telah berhasil membangun karir sebagai selebgram dan influencer. Sebelumnya, ia berkecimpung dalam dunia musik sebagai seorang Disc Jockey (DJ) di kota kelahirannya, Malang.

Profesi sebagai seorang DJ seringkali dikaitkan dengan pandangan negatif terhadap kehidupan malam. Hal ini juga menjadi alasan mengapa orang tua Cindy melarangnya untuk menjadi seorang DJ.

Namun, seiring berjalannya waktu, Cindy berhasil membuktikan bahwa ia bisa bertanggung jawab terhadap pilihan hidupnya.

"Pada awalnya, orang tua melarang saya menjadi seorang DJ. Saat itu, saya bahkan mengambil kursus DJ secara rahasia dengan menggunakan uang jajan sekolah," ungkapnya kepada wartawan belum lama ini.

"Tetapi setelah saya menjalani karir sebagai DJ dan muncul di flyer acara, ayah saya menjadi bangga dengan saya," tambahnya.

 

Hijrah Ke Jakarta

Cindy Putri Wardhani (Istimewa)
Cindy Putri Wardhani (Istimewa)

Setelah menjalani karir sebagai DJ pada usia muda, Cindy akhirnya memutuskan untuk vakum dari dunia tersebut dan hijrah ke Jakarta. Awalnya, ia hanya iseng membuat konten, tetapi kemudian Cindy mengakui bahwa ia menjadi ketagihan dan terus berkembang menjadi seperti sekarang.

"Pada awalnya, saya diajari membuat konten di TikTok. Setelah video saya mendapatkan popularitas di For You Page, saya merasa senang dan ketagihan untuk terus membuat konten. Akhirnya, saya terus menekuni dunia konten hingga sekarang," ujarnya.

 

Bersyukur

Cindy Putri Wardhani (Istimewa)
Cindy Putri Wardhani (Istimewa)

Saat ini, Cindy merasa bersyukur dengan pencapaiannya di usia muda. Namun, di sisi lain, ia masih memiliki keinginan untuk mewujudkan cita-citanya saat kecil untuk menjadi seorang dokter, meskipun ia menyadari bahwa pencapaian tersebut akan sulit baginya.

"Saya ingin menjadi seorang pengusaha dan dokter, tetapi karena kebetulan saya tidak mendapatkan izin masuk SMA, saya memilih sekolah di SMK. Cita-cita saya untuk menjadi dokter masih ada, tetapi saya harus belajar dari awal dan itu sangat sulit," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya