Dangdut Academy Asia 6: Nassar Kagum dengan Cengkok Plantar-Plintir Hazman Sanjaya, Bawa Sang Akademia Malaysia ke Posisi Teratas

Di sisi lain, Kiblat Cinta menjadi lagu terakhir Joe Clau asal Timor Leste di panggung Dangdut Academy Asia 6.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2023, 07:00 WIB
Cengkok Plantar-Plintir Hazman Sanjaya
Nassar Terpukau dengan Cengkok Plantar-Plintir Hazman Sanjaya (Malaysia) yang Sempurna. (Dok. Indosiar)

Liputan6.com, Jakarta Seluruh akademia telah memberikan penampilan terbaik mereka sepanjang Konser Top 16 Dangdut Academy Asia 6 atau D'Academy Asia 6. Hingga akhirnya, terpilih 12 orang akademia yang akan tampil ke babak selanjutnya, yakni Babak Top 12.

Penampilan Grup 4 di atas panggung D’Academy Asia 6 pada Kamis (27/7/2023) malam sekaligus menutup rangkaian Babak Top 16 D’Academy Asia 6. Mereka adalah Paul Rosa (Phillipines), Hazman Sanjaya (Malaysia), Joe Clau (Timor Leste), dan Indy Gunawan (Indonesia) yang tampil dengan tema “Collaboramix”.

Ditemani host Ramzi, Irfan Hakim, Gilang Dirga, dan Jirayut, sederet komentator terbaik perwakilan negara partisipan juga hadir langsung menilai penampilan seluruh akademia di Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Group 2.

Mereka adalah Hanna Precillas (Philippines), Dewi Perssik (Indonesia), Denada (Indonesia), Rojer Kajol (Malaysia), Nassar(Indonesia), dan Fashion Guru yang tak lain adalah Diana Putri (Indonesia).

Kolaborasi Paul Rosa (Phillipines) dan Posan Tobing serta Hazman Sanjaya (Malaysia) dan Gofar Mandolin

Posan Tobing dan Paul Rosa
Posan Tobing Menyebut Paul Rosa (Phillipines) Sebagai The Next Fildan Versi Philippines Karena Penampilannya yang Luar Biasa. (Dok. Indosiar)

Kolaborasi Paul Rosa (Phillipines) bersama drummer Posan Tobing hadir sebagai pembuka panggung D’Academy Asia 6 Top 16 Group 4 dengan membawakan sebuah tembang milik Glenn Fredly & Dewi Perssik berjudul “Hikayat Cinta”. Penampilannya yang luar biasa, berhasil mendapat 6 standing ovation dari komentator.

“Klimaksnya pas, antara energi tubuh dan power vokalnya seimbang,” puji Dewi Perssik.

Posan Tobing pun mengapresiasi penampilan Paul Rosa.

“Aksi panggung tadi terlalu keren menurut saya. Dari artikulasi jelas, vokal juga luar biasa. Saya seperti melihat the next Fildan versi Philippines,” ungkap Posan Tobing.

Penampilan Paul Rosa disusul dengan kesuksesan Hazman Sanjaya (Malaysia) dan Gofar Mandolin yang berhasil meraih standing ovation dari seluruh komentator melalui lagu “Sapu Tangan Merah” milik Yus Yunus.

Nassar mengaku terpukau dengan cengkok Hazman Sanjaya yang "plantar-plintir". Sementara Rojer Kajol memuji penampilannya yang sempurna.

“Performance-nya tuh tidak ada kurangannya. Dilihat dari depan,belakang, kanan, dan kiri seperti perfect,” tambah Rojer Kajol.

 

Penampilan Joe Clau (Timor Leste) x Maria Pratiwi

Joe Clau (Timor Leste) Harus Menghentikan Perjuangannya
Tanpa Mendapat Standing Ovation dan Menempati Posisi Skor Terendah, Joe Clau (Timor Leste) Harus Berbesar Hati Menghentikan Perjuangannya di D'Academy Asia 6. (Dok. Indosiar)

Berbeda dengan dua akademia sebelumnya, penampilan Joe Clau (Timor Leste) x Maria Pratiwi tidak mendapatkan satupun standing ovation dari para komentator.

Dewi Perssik menilai bahwa pembawaan lagu“Kiblat Cinta” milik Juan Rahmat & Erie Suzan oleh Joe Clau kurang mengeluarkan wow factors.

“Aku belum melihat kejutan-kejutan terbaru, jadi masih flat saja,” ujar Dewi Perssik.

“Kompetisi kali ini sudah sangat mengerucut, jadi masing-masing akademia punya peluru. Dilihat lagu yang dibawakan juga bermakna dalam dan penuh perasaan, tapi aku tidak melihat feel dan keunikan dari Joe Clau,” tambah Nassar.

 

Kolaborasi Akademia Indonesia Indy Gunawan dengan Hendri Lamiri

Dewi Persik Memberi Catatan kepada Indy Gunawan (Indonesia)
Selain Memuji Tipe Suara yang Tebal dan Unik, Dewi Persik juga Memberi Catatan Agar Indy Gunawan (Indonesia) Lebih Maksimal dalam Power Suara. (Dok. Indosiar)

Berlanjut ke penampilan penutup Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Grup 4 oleh tuan rumah Indonesia, Indy Gunawan yang berkolaborasi dengan Hendri Lamiri.

Membawakan lagu “Sunn Raha Hai” milik Shreya Goshal, Indy Gunawan (Indonesia) berhasil mendapatkan 6 standing ovation dari komentator. Dewi Perssik yang memberikan standing ovation, menyampaikan komentar positif dan beberapa saran.

“Tipe suara kamu tebal, jadi bener-bener pintar dalam memberikan keunikan di tiap penampilan. Tetapi ada sedikit catatan, untuk power coba dikeluarkan lagi dan jangan dipendam, ya,” pesan Dewi Perssik.

Sementara Hanna Precillas memberi apresiasi mengenai penampilan yang keren dan luar biasa dari Indy Gunawan.

 

Penilaian Dewan Juri Perwakilan 8 Negara Partisipan

Setelah seluruh akademia tampil, giliran dewan juri perwakilan 8 negara partisipan yang hadir secara virtual pun memberikan penilaian mereka masing-masing. Satu akademia dengan total nilai terendah harus menghentikan langkahnya di D’Academy Asia 6.

Perolehan nilai teratas yakni sebanyak 695 poin ditempati Hazman Sanjaya (Malaysia). Disusul oleh Indy Gunawan (Indonesia) dan Paul Rosa (Phillipines) di posisi kedua dan ketiga, dengan masing-masing 687 dan 677 poin.

Sementara Joe Clau (Timor Leste) menjadi akademia dengan nilai terendah dan harus mengakhiri perjuangannya di kompetisi D’Academy Asia 6.

 

D’Academy Asia 6 Babak Top 12 Mulai Senin Depan

Kompetisi D’Academy Asia 6 memasuki Top 12 dengan persaingan yang semakin sengit. Sebanyak 12 akademia akan dibagi menjadi 3 grup dan bersiap menunjukkan kemampuan masing-masing.

Saksikan Babak Top 12 D’Academy Asia 6 mulai hari Senin, 31 Juli 2023 pukul 20.30 WIB, LIVE di INDOSIAR.

Saksikan terus kompetisi D’Academy Asia 6 “The Real Voice of Asia”, hanya di INDOSIAR!

Infografis Cara Pindah dari TV Analog ke TV Digital
Infografis Cara Pindah dari TV Analog ke TV Digital (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya