Pendapat Jourdy Pranata Soal Pinjam Rahim Orang Setelah Syuting Film Dear Jo: Almost Is Never Enough

Jourdy Pranata berbagi pendapat soal pinjam rahim orang atau surrogate mother usai syuting film Dear Jo: Almost Is Never Enough bersama Anggika Bolsterli.

oleh Wayan Diananto diperbarui 05 Agu 2023, 09:38 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2023, 09:30 WIB
Jourdy Pranata
Jourdy Pranata berbagi pendapat soal pinjam rahim orang atau surrogate mother usai syuting film Dear Jo: Almost Is Never Enough bersama Anggika Bolsterli. (Foto: Dok. Instagram @jourdy.pranata)

Liputan6.com, Jakarta Jourdy Pranata berbagi pendapat soal pinjam rahim orang atau surrogate mother setelah syuting film Dear Jo: Almost Is Never Enough bersama Anggika Bolsterli dan Salshabilla Adriani.

Dear Jo: Almost Is Never Enough mengisahkan pasutri Maura (Salshabilla Adriani) dan Jo (Jourdy Pranata) yang berniat melanjutkan keturunan dengan meminjam rahim sahabat, Ella (Anggika Bolsterli).

Topik surrogate mother terbilang langka dalam industri film Indonesia. Jourdy Pranata pun mengaku awam soal surrogate mother hingga meriset bersama sutradara yakni Monty Tiwa dan Lakonde.

“Ini tanggapan personal Jourdy ya. Kalau menurutku, aku jujur baru mengenal surrogate mother baru di film ini,” kata Jourdy Pranata kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, pekan ini.

Awalnya Sangat Awam

Jourdy Pranata. (Foto: Dok. Instagram @jourdy.pranata)
Jourdy Pranata. (Foto: Dok. Instagram @jourdy.pranata)

“Awalnya sangat awam tentang peminjaman rahim ini kayak apa. Cuma setelah baca dan riset bareng Pak Monty segala macam, saya punya perspektif menurutku ini juga sebuah solusi sih,” ia menyambung.

Surrogate mother memang tak bisa diterima di semua negara. Norma, budaya, dan faktor agama turut memengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan meminjam rahim orang lain agar dapat momongan.

Terlepas Dari Norma

Jourdy Pranata. (Foto: Dok. Instagram @jourdy.pranata)
Jourdy Pranata. (Foto: Dok. Instagram @jourdy.pranata)

Surrogate mother secara sederhana berarti ibu pengganti, yakni ibu yang meminjamkan rahimnya untuk melanjutkan keturunan orang lain atau menjalani kehamilan bagi pasutri lain.

“Terlepas dari norma budaya dan agama atau yang Anggi bilang tadi, kalau aku berada di posisi yang sudah ‘mentok’ dan kami punya kelebihan materi, kayaknya menurutku surrogacy akan jadi salah satu solusi yang akan kucoba,” Jourdy Pranata menyatakan.

 

Komunitas Surrogate Mother

Poster film Dear Jo: Almost Is Never Enough. (Foto: Dok. 21cineplex.com)
Poster film Dear Jo: Almost Is Never Enough. (Foto: Dok. 21cineplex.com)

Bintang film Kukira Kau Rumah menilai surrogate mother adalah bagian dari ikhtiar untuk mendapat kebahagiaan. Karenanya, Jourdy Pranata menghormati keputusan mereka yang mencari surrogate mother untuk menyambung keturunan.

“Ya, ada (komunitas surrogate mother), cuma memang sedikit dan jujur saya belum pernah ketemu langsung sama si peminjam rahim atau yang meminjamkan rahim,” ia mengakhiri.

Jourdy Pranata optimistis tema ini memberi warna baru bagi film Indonesia. Dear Jo: Almost Is Never Enough yang diproduksi MVP Pictures akan tayang di bioskop Indonesia mulai 10 Agustus 2023.

infografis perfilman indonesia
Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya