Liputan6.com, Jakarta Ngopi tampaknya telah menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia. Mengingat sehari-hari sering terdengar istilah “ngopi-ngopi cantik.” Di kota besar seperti Jakarta, bermunculan kedai-kedai kopi berukuran mini di jalanan.
Tak heran, budaya ngopi menjalar dari masyarakat awam hingga artis dan influencer. Mereka kerap mengunggah foto atau video di medsos sedang ngopi bareng sahabat atau sekadar menikmati kopi di rumah.
Baca Juga
Bahkan tak sedikit artis yang berbisnis kopi. Dalam kacamata pemerhati kopi sekaligus CEO dan Co- Founder dari Otten Coffee Indonesia, Jhoni Kusno, ada sejumlah faktor yang mendasari meledaknya fenomena ngopi dan kopi.
Advertisement
“Kopi akan jadi gaya hidup masyarakat Indonesia,” katanya, kepada Showbiz Liputan6.com di sela pembukaan Kopi Fest Indonesia 2023 di Kota Kasablanka Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023). Ajang ini digelar dari tanggal 4 sampai 8 Oktober 2023.
Pergelaran seni kreatif yang melibatkan kopi juga belakangan kerap diselenggarakan berbagai pihak. Jhoni Kusno menilai ini karena konsumsi kopi di kalangan awam hingga selebritas meningkat dari tahun ke tahun.
2 Alasan Budaya Ngopi
“Karena secara data, konsumsi kopi di Indonesia meningkat sebesar 4 persen di tahun 2023. Jadi kami yakin, dengan menyelenggarakan event ini akan meningkatkan atau menumbuhkan teman-teman UMKM,” Jhoni Kusno mengulas.
Selain peningkatan konsumsi kopi, faktor pemicu lain yakni Indonesia salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Menoleh ke belakang, ngopi sendiri sejatinya bukan aktvitas baru bagi masyarakat Tanah Air.
“Ngopi bukan sesuatu yang baru. Kopi hasil alam Indonesia. Indonesia boleh dibilang negara terbesar keempat pengekspor kopi sehingga sebagai orang Indonesia mesti bangga dengan apa yang dipunya dan dihasilkan,” urainya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Antusiasme Publik
Antusiasme publik terhadap kopi meninggi. Terbukti, Kopi Fest Indonesia 2023 yang digelar di empat kota disambut hangat masyarakat. Keempat kota yang dimaksud yakni Medan (Juli), Semarang (Agustus), Bandung (September), dan kini Jakarta.
“Di Jakarta, ada hampir 30 peserta. Di Medan, paling banyak kurang lebih 70 peserta. Kebetulan banget, venue di sini tidak terlalu besar sehingga inilah (upaya) maksimal yang bisa kami lakukan,” Jhoni Kusno menjelaskan.
Dalam kesempatan itu, ia mengumumkan dua kompetisi di Kopi Fest Indonesia 2023. Pertama, Indonesia AeroPress Championship 2023 di mana pemenang akan mewakili Indonesia di level internasional yang digelar di Mellbourne, Austalia. Kedua, Barista Innovation Challenge.
Vibes Kopi
“Vibes-nya dapat karena acara ini enggak melulu event kopi, tapi seni kreatif dan lifestyle. Boleh dilihat juga dengan tema dan layout yang kami setup, semua benar-benar untuk memajukan industri kopi di Indonesia,” paparnya panjang.
Ajang ini juga hendak menepis asumsi dan berita bahwa para pencinta kopi tak punya peluang investasi atau beli rumah karena anggaran ludes buat ngopi-ngopi. Kopi Fest Indonesia 2023 menggelar program ngopi dengan harga Rp1.
Menggandeng BCA Bangga Lokal, Kopi Fest Indonesia 2023 mendukung UMKM dari berbagai daerah terutama yang ada di industri kopi Indonesia. Vice President BCA, Septi Herlina menyambut hangat kolaborasi ini.
“Kami berkomitmen mendukung pemulihan ekonomi nasional, termasuk dukungan untuk UMKM Indonesia. Kami ingin UMKM Indonesia makin naik kelas, salah satunya melalui partisipasi di kegiatan Kopi Fest Indonesia tahun ini,” ia mengakhiri.
Advertisement