Liputan6.com, Jakarta Di dunia hiburan Indonesia, tidak banyak artis yang bersedia menerima peran sebagai hantu dalam film horor, terutama jika itu berarti harus tampil tidak cantik. Namun, Mila Rosinta Totoatmojo, seorang penari terkenal asal Yogyakarta, adalah salah satu yang berbeda.
Bagi Mila, setiap peran dalam film memiliki nilai penting, dan ia siap untuk tampil dengan riasan yang tidak menarik jika itu diperlukan. Baginya, yang terpenting adalah pesan yang ingin disampaikan kepada penonton melalui perannya.
Advertisement
"Buat saya setiap peran penting, jadi nggak masalah kalau saya harus di make up jelek. Yang penting pesan yang ingin disampaikan oleh peran yang kita mainkan sampai ke penonton," ujar Mila Rosinta di lokasi syuting Banyusoco Wonosari Gunung Kidul, Rabu (8/11/2023).
Kesempatan ini datang ketika Mila berperan sebagai hantu dalam film Syirik, yang disutradarai oleh Hestu Saputra. Ia berbicara tentang pengalamannya di lokasi syuting di Banyusoco Wonosari Gunung Kidul pada tanggal 8 November 2023. Ia menjelaskan bahwa perannya sebagai Ratu Selir dalam film ini adalah sebuah tantangan yang menantang, terutama karena karakter ini juga seorang penari yang mahir.
"Sosok Ratu Selir buat saya menantang banget, makanya saya terima. Makanya walau wajah saya berubah dadi elek (jadi jelek ) nggak masalah," kata Mila dengan semangat.
Beradu Akting
Dalam produksi film Syirik yang diproduksi oleh Ganesa Films, Mila beradu akting dengan beberapa nama besar dalam industri hiburan, seperti Nikita Mirzani, Donny Alamsyah, Kinaryosih, Teuku Rassya, dan Richelle. Ia merasa senang bisa berakting bersama para aktor dan aktris terkenal ini. Baginya, ini adalah kesempatan untuk belajar bagaimana berakting dengan baik dan berkualitas.
"Senang banget bisa main bareng artis top koyo Mbak Nikita Mirzani, Mas Donny Alamsyah, Mbak Kinaryosih. Aku dadi iso Sinau bagaimana akting yang benar dan berkualitas," ujar koreografer handal ini dengan wajah sumringah.
Advertisement
Dunia Tari
Mila Rosinta Totoatnojo lahir pada tanggal 15 Mei 1989 di Jakarta. Awalnya, ia mengenal dunia tari melalui seni tradisi tari Bali, salah satu kesenian daerah yang membuatnya jatuh cinta pada seni tari. Sebelumnya, ia sempat mencoba berbagai hobi dan kesenangan, seperti berenang, melukis, musik, dan modeling. Namun, hatinya selalu tertuju pada tari, dan itulah yang akhirnya membawanya ke dunia seni tari.
Namun, menjadi seorang penari profesional bukanlah hal yang mudah, terutama saat Mila masih duduk di bangku sekolah dasar. Kehadiran seorang guru tari yang keras membuatnya berlatih setiap hari, dan hasil kerja kerasnya mulai terlihat. Saat pertama kali mengikuti lomba, ia langsung berhasil lolos ke tingkat nasional. Ini memberinya keyakinan lebih dalam perannya sebagai seorang penari.
Banyak Karya
Mila telah menciptakan puluhan karya tari, baik dalam bentuk tari tunggal, duet, kelompok, maupun tari massal. Karya-karyanya telah dipentaskan baik secara langsung maupun melalui media virtual, dan telah diakui di dalam dan luar negeri. Beberapa karyanya antara lain adalah "Mother 3 Generasi," "Lanang Wadon," "Soldier Of Nusantara," "Jalan, Berjalan, Perjalanan," "Pupur, Dapur, Kasur," "SUMIRAT," "Surat Kecil untuk yg Terkasih," "HURIP," "Lathi," dan banyak lagi. Karya-karyanya telah berpartisipasi dalam berbagai festival seni di Indonesia dan luar negeri.
Prestasi Mila dalam dunia seni tari juga telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan. Ia menerima Penghargaan "Ekspresi Budaya Tradisi" dari Kementerian Hukum & HAM pada tahun 2015, Penghargaan "Seniman dan Budayawan Kategori Kreator" dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada tahun 2019, dan menjadi salah satu dari "Ten Outstanding Young Person Indonesia" dalam Kategori Prestasi Budaya pada tahun 2022.
Dengan dedikasinya yang luar biasa terhadap seni tari dan kemampuannya untuk tampil dalam berbagai peran, termasuk peran menantang dalam film horor, Mila Rosinta Totoatnojo adalah contoh yang menginspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa ketika kita mengikuti passion kita dengan tekun, kerja keras, dan dedikasi, kita dapat mencapai prestasi yang luar biasa dalam bidang yang kita cintai.
Advertisement