Liputan6.com, Jakarta Andika Mahesa alias Andika Kangen Band menyayangkan sikap orang tua murid teman anaknya, Mahesa Nawla Bumi, yang disebut telah mengintimidasi dan memaki Bumi di sekolah. Akibatnya, putra Andika Mahesa itu sampai mengalami trauma dan jatuh sakit.
Menurut Andika Mahesa, sepatutnya orang tua murid itu tak langsung memaki Bumi di depan umum. Karena kejadiannya di sekolah, lebih baik ia melibatkan kepada pengajar di sekolahnya.
“Seyogyanya soal anak dikomunikasikan terlebih dahulu kepada guru di sekolahnya. Biarkan guru yang datang menyelesaikan. Bukan kita sebagai orang tua yang membentak, marah, memaki maki kepada anak lain,” tulis Andika Mahesa di Instagram Story-nya pada Senin (13/11/2023).
Advertisement
“Bukankah kita sebagai orang tua telah menyerahkan anak kita untuk di didik menjadi baik di sekolah yg kita percayai,” sambungnya.
Tempat Terbaik untuk Selesaikan Masalah
Andika Mahesa mengaku dirinya sempat ikut emosi saat mendengar apa yang dialami anaknya di sekolah. Namun, ia memilih untuk membawa masalah ini ke pihak yang berwenang.
“Meski hati saya teriris, dan sempat marah namun saya sadar sebagai warna negara yang baik. Saya mempercayai bahwa institusi penegak hukum atau Kepolisian adalah tempat terbaik untuk menyelesaikan masalah ini,” sambung Andika Mahesa.
Advertisement
Khawatirkan Kondisi Psikologi Anak
Lebih lanjut, Andika Mahesa mengaku mengkhawatirkan kondisi anaknya yang terganggu akibat masalah ini. Oleh karenanya, ia membawa masalah ini ke jalur hukum agar di kemudian hari tak ada lagi kejadian serupa yang terulang.
“Jika soal ini saya biarkan saja, saya khawatir Psikologi anak saya terganggu. Kedepan anak saya, juga mungkin anak anak lain yang masih kelas 1 SD atau kelas 2 SD, bisa saja meminta ayahnya untuk memaki, marah kepada anak lain,” ujar Andika Mahesa.
Penuh Ketakutan
Dalam unggahan lain, Andika Mahesa menunjukkan kondisi sang putra yang tampak sedang tidak sehat.
“Anak saya sakit Saya minta keadilan Untuk anak saya @mahesamawla_bumi. Anak saya sekarang penuh dengan rasa ketakutan bagai mana klo ini terjadi pada anak anak lain dan seluruh anak anak bangsa di indonesia ini,” tutupnya.
Advertisement