Liputan6.com, Jakarta Willy Dozan akhirnya membeberkan perjalanan cinta putranya, Leon Dozan dengan Rinoa Aurora yang ternyata beda agama. Beda keyakinan ini sejak awal menjadi pertimbangan pihak orangtua untuk tak menyalakan lampu hijau atas hubungan ini.
Bintang sinetron Deru Debu bahkan menyebut sang mantan istri, Betharia Sonata, telah meminta Leon Dozan mencari jodoh yang seiman. Permintaan ini semata demi kebaikan Leon Dozan dan Rinoa Aurora.
Baca Juga
“Bunda Betha juga bukannya enggak sayang sama Rinoa. Ngomong sama Leon (di belakang), kalau bisa seimanlah,” kata Willy Dozan dilansir dari kanal YouTube Trans7 Official, Rabu (22/11/2022).
Advertisement
Sebagai orangtua, Betharia Sonata mengingatkan bahwa akan sulit untuk menikah beda agama di Indonesia. Selain itu, ada banyak perbedaan yang mesti dicocokkan sebelum melenggang ke pelaminan.
Beda Agama Beda Budaya
Masih menurut pengakuan Willy Dozan, rupanya nasihat pelantun “Hati Yang Luka” untuk Leon Dozan didengar Rinoa Aurora. Walhasil, pada hari itu pertengkaran meledak lagi.
“Kalau seiman itu nanti kan, lebih baik. Kalau beda agama tuh sering beda budaya. Nah, ucapan ini kedengaran Rinoa. Rinoa sakit hati lagi. (Mereka) berantem lagi,” ungkapnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pertengkaran Anak Remaja
Lama-lama, Willy Dozan kepikiran juga. Ia menilai, hubungan cinta yang terlalu sering diwarnai keributan ditambah beda keyakinan harus segera dicarikan solusi atau jalan keluar.
“Jadi inilah pertengkaran anak remaja, tapi enggak mau putus-putus mereka. Terus berjalan tapi konflik terus. Saya bilang: Kalian sulit nih, coba cari jalan keluarnya bagaimana,” urai Willy Dozan.
Leon Dijerat Dua Pasal
Tak disangka, kini Leon Dozan dilaporkan Rinoa Aurora ke Polres Metro Jakarta Pusat atas dugaan penganiayaan. Ini terjadi setelah videonya “mengunci” leher Rinoa Aurora sembari memaki Polri viral di medsos.
Leon Dozan resmi jadi tersangka dan dijerat dua pasal. Pertama, pasal 351 KUH Pidana tentang penganiayaan. Kedua, pasal 207 soal menghina institusi simbol kekuasaan negara (dalam hal ini Polri) di muka umum.
Advertisement