Liputan6.com, Jakarta Film animasi Wish yang tengah ditayangkan di bioskop Tanah Air punya keistimewaan sendiri. Film ini tayang bersamaan dengan selebrasi 100 tahun Walt Disney Animation Studios.
Tak heran, film ini sekaligus pula berisi rangkuman perjalanan satu abad Disney Animation Studio. Salah satu caranya, adalah mempertemukan visual yang lahir dari teknologi maupun gaya klasik.
Baca Juga
“Kami menganalisis evolusi animasi Disney—melihat teknologi, tampilannya, serta gaya film yang memanfaatkan kamera multi-bidang, saat Era Xerografik maupun CAPS (Sistem Produksi Animasi Komputer yang dikembangkan pada akhir 1980-an] muncul, awal mula CG,” tutur produser film ini, Juan Pablo Reyes Lancaster Jones, dalam production notes film Wish yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Dari sini, akhirnya diadaptasi gaya visual unik yang cocok untuk film animasi ini. Yakni gaya lukisan cat air khas buku cerita yang diwujudkan lewat teknologi komputer.
Inspirasinya berasal dari film Snow White and the Seven Dwarfs (1937), Pinocchio (1940), dan Sleeping Beauty (1959).
“Sudah menjadi niat kami untuk kembali kepada apa yang dulu menginspirasi Walt—para seniman, ilustrator, gaya lukisan cat air di buku dongeng, dan cara mereka membingkai ilustrasi tersebut. Menurutku itu sangat indah,” kata Fawn Veerasunthorn, salah satu sutradara film ini.
Kolaborasi Besar
Fawn Veerasunthorn, menambahkan, bahwa pihaknya sebenarnya agak khawatir mengambil langkah ini. Apalagi perlu kolaborasi yang besar untuk mencapai visi soal visual yang diinginkan dalam Wish.
Mulai dari estetika gambar tangan, nuansa cat air ilustratif termasuk tarikan garis dan lapisan komposisi, hingga tekstur kertas yang mengingatkan pada lukisan.
Advertisement
Berbeda dari yang Pernah Digarap
“Ini sangat berbeda dari apa yang kami lakukan sebelumnya,” kata sineas yang sebelumnya ikut terlibat dalam Raya and the Last Dragon ini.
Tak heran, ia begitu bangga dengan hasil akhir yang dicapai dalam Wish. “Ini sangat sulit untuk dicapai, tetapi kami berhasil. Saya sangat bangga dengan keseluruhannya proses,” kata dia.
Sinopsis Wish
Wish sendiri berkisah tentang Asha (Ariana DeBose), seorang remaja yang tinggal di Kerajaan Rosas yang didirikan Raja Magnifico (Chris Pine). Sang Raja yang menguasai ilmu magis begitu dicintai dan dikagumi rakyatnya—termasuk Asha.
Namun Asha mengetahui sebuah fakta yang membuat kekagumannya runtuh, Magnifico ternyata mengontrol ketat harapan warga mana yang bisa diwujudkan. Asha yang patah semangat, kemudian melontarkan harapannya kepada bintang.
Tak disangka, permintaannya dijawab, dengan kemunculan sebuah bintang berkekuatan magis.
Advertisement