Rieke Diah Pitaloka Bersyukur atas Keberhasilan Memulangkan Dede Asiah, Korban TPPO

Rieke Diah Pitaloka mengungkapkan bahwa perjuangannya untuk memulangkan tenaga kerja wanita (TKW) ini tidaklah mudah dan penuh lika-liku.

oleh Aditia Saputra diperbarui 28 Des 2023, 21:04 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 12:20 WIB
Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka menyebut adanya intimidasi kepada pihaknya yang dipicu pernyataan terkait bansos menggunakan uang pajak rakyat. (Istimewa)
Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Rieke Diah Pitaloka, seorang artis dan anggota DPR RI, dengan penuh syukur mengumumkan bahwa Dede Asiah, korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), telah berhasil dipulangkan ke Indonesia. Melalui video yang diunggah di akun YouTube Cumicumi baru-baru ini,  Rieke Diah Pitaloka memperlihatkan kunjungannya ke rumah Dede Asiah yang terletak di Karawang, Jawa Barat. 

"Dengan rasa syukur dan puji Tuhan, akhirnya Dede Asiah bisa pulang," ungkap Rieke Diah Pitaloka.

Rieke Diah Pitaloka mengungkapkan bahwa perjuangannya untuk memulangkan tenaga kerja wanita (TKW) ini tidaklah mudah dan penuh lika-liku. Pada bulan Maret, mereka mulai melakukan advokasi, dan perjalanannya terbukti sebagai perjalanan yang panjang dan dramatis.

"Tapi berkat dukungan dari banyak orang dan pihak, alhamdulillah bisa pulang dan bertemu lagi dengan keluarganya," tambahnya.

 

 

Kelancaran Proses

Aktivis perempuan yang juga Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka (kiri) saat menemui korban TPPO Dede Asiah (kanan) di rumah Dede, Karawang, Jawa Barat.
Aktivis perempuan yang juga Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka (kiri) saat menemui korban TPPO Dede Asiah (kanan) di rumah Dede, Karawang, Jawa Barat. (Ist)

Bantuan dari Komnas HAM serta Menko Polhukam, Mahfud MD, turut membantu kelancaran proses pemulangan ini. Rieke Diah Pitaloka menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang turut berperan dalam membawa Dede Asiah kembali ke tanah air. 

Dalam pengakuan Rieke Diah Pitaloka, Dede Asiah awalnya dijanjikan pekerjaan di Turki dengan gaji sebesar US$600 atau setara dengan Rp 9 Juta per bulan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART). Namun, setelah tiba di Turki, perjalanan Dede Asiah berlanjut ke Suriah karena adanya praktik tindak pidana perdagangan orang yang mengkhawatirkan.

"Ketika sampai di Turki, Dede Asiah justru dibawa oleh perusahaan penyalur untuk melanjutkan perjalanan ke Suriah," ungkap Rieke Diah Pitaloka.

 

Tanpa Digaji

Rieke Diah Pitaloka
[Foto: dok. Kapanlagi.com]

Dede Asiah harus menerima pekerjaan di Suriah selama 4 tahun tanpa gaji, setelah dibeli oleh majikannya dari penyalur dengan biaya sebesar 12.000 dollar. Kisah pahit Dede Asiah menjadi viral, dan Rieke Diah Pitaloka merasa terpanggil untuk membantunya. 

"Waktu itu, saya masih baru melahirkan. Saat Dede pergi, keluarganya mengalami intimidasi, dan saya hampir saja pergi ke Suriah karena ada beberapa hal yang mencurigakan," ungkap Rieke Diah Pitaloka.

 

Komitmen

Dengan keprihatinan mendalam, Rieke Diah Pitaloka berkomitmen untuk membantu Dede Asiah dan menyelesaikan kasus TPPO ini. Kisah perjuangan ini mencerminkan pentingnya kesadaran terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang dan perlunya kolaborasi untuk melindungi para korban.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya