Liputan6.com, Jakarta Mengoleksi 5 Piala Citra tak membuat Reza Rahadian berpuas diri. Ia terus mengeksplorasi peran dari utama hingga pendukung, dari protagonis hingga antagonis. Jadilah Reza Rahadian salah satu aktor terbaik yang dimiliki Indonesia.
Desember 2023, ia membintangi Layangan Putus: The Movie. Tokoh Aris, suami manipulatif yang main gila dengan pelakor mengantar Reza Rahadian sebagai musuh besar emak-emak se-Indonesia.
Baca Juga
Padahal, tahun 2012, ia jadi kesayangan emak-emak se-Tanah Air dan digelari pemilik cinta sejati berkat film Habibie & Ainun. Bahkan bertahun-tahun Reza Rahadian identik dengan Presiden RI ketiga, B.J. Habibie.
Advertisement
Laporan khas Showbiz Liputan6.com pekan ini merangkai 6 potret artis Reza Rahadian dalam peran antagonis di layar lebar. Jangan salah, dua di antaranya diganjar Piala Citra Festival Film Indonesia, lo. Super, sekali!
1. Syamsudin (Perempuan Berkalung Sorban, 2009)
Kawin paksa antara Anissa (Revalina S Temat) dengan Syamsudin (Reza Rahadian) berbuah bencana. Syamsudin, anak kiai Pesantren Salaf, Jawa Timur, ternyata pribadi kasar. Seolah belum cukup melakukan KDRT, ia menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda).
Performa Reza Rahadian di Perempuan Berkalung Sorban bikin penonton gondok berat. Puncaknya, Syamsudin memfitnah Anissa berzina. Ia mengompori warga agar melempari istri sendiri dengan batu. Lewat tokoh suami breng**k ini, Reza Rahadian meraih Piala Citra pertama.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
2. Aziz (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, 2013)
Kisah cinta terhalang restu terjadi saat Zainuddin (Herjunot Ali) ditolak keluarga Hayati (Pevita Pearce). Hayati dipaksa menikah dengan Aziz (Reza Rahadian), pria terpandang dan kaya raya. Rumah tangga tanpa cinta membuat Hayati merana.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck menampilkan performa Reza Rahadian sebagai Aziz yang necis nan dingin. Di awal film, Azis tampak bengis. Seiring waktu, ia terasa manusiawi. Lewat karakter ini, ia diganjar nominasi Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik.
3. Biru (Pendekar Tongkat Emas, 2014)
Permufakatan jahat antara Biru (Reza Rahadian) dan Gerhana (Tara Basro) dengan menebar fitnah bahwa Dara (Eva Celia) serta Angin (Aria Kusumah) membunuh Cempaka (Christine Hakim) adalah awal mula gegernya dunia persilatan dalam Pendekar Tongkat Emas.
Karya sineas Ifa Isfansyah ini menampilkan lenturnya akting Reza Rahadian sebagai biang kerok huru-hara. Sang aktor memvisualkan Biru sebagai sosok licik, ambisius, sekaligus penuh perhitungan dalam menghalalkan beragam cara meraih kuasa. Ngeri!
Advertisement
4. Bossman (My Stupid Boss, 2016)
“Kerani…! Kera… Ni…!” begitulah Bossman (Reza Rahadian) memanggil Diana (BCL) sebagai Kerani, salah satu karyawannya yang dipercaya mengelola keuangan perusahaan. Bossman yang super irit kalau tak mau dibilang pelit mengklaim diri pribadi demokratis.
Padahal, tak pernah mau mendengar pendapat anak buah. Tampil menyebalkan sekaligus kocak, komplet dengan riasan prostetis dan menaikkan bobot 7kg, Reza Rahadian benar-benar bikin pangling. Berkat Bossman, ia meraih Piala Citra keempat di FFI 2016.
5. Jatmiko (Sri Asih, 2022)
Revisi jadwal rilis dadakan membuat performa Sri Asih di tangga box office antiklimaks. Bukan berarti film ini tidak ciamik dari aspek kualitas. Meraih 2 Piala Citra untuk Efek Visual dan Tata Rias Terbaik FFI 2023, Sri Asih menampilkan performa keren Pevita Pearce.
Jangan lupa, ada Reza Rahadian sebagai Jatmiko, villain tangguh di level sebenarnya. Babak akhir film karya Upi ini menampilkan pertarungan sengit Jatmiko dan Sri Asih. Saking sengit, Sri Asih sampai mengeluarkan jurus andalan yang dinanti-natikan penonton.
Advertisement
6. Aris (Layangan Putus: The Movie, 2023)
Syamsudin dalam Perempuan Berkalung Sorban semacam “pemanasan” bagi Reza Rahadian untuk bisa menjadi suami menjengkelkan di level paripurna. Punya istri secantik dan sesabar Kinan, tak membuat Aris mengenal kata cukup serta syukur. Ia selingkuh dengan Lydia.
Kinan sampai keguguran. Rumah tangga hancur. Namun, tak ada kata maaf dalam kamus hidup Aris. Saat melakukan kesalahan, ia selalu punya alasan yang sekilas terdengar logis. Tak setia. Manipulatif. Dan tak merasa bersalah. Sungguh kombinasi maut. Amit-amit, deh!