Pesan Vadel Badjideh untuk Nikita Mirzani Setelah Siap Putus Cinta: Yang Penting Lolly Diterima Dulu

Liputan6.com, Jakarta Lelah dituding jadi penyebab ambyarnya hubungan Lolly dan Nikita Mirzani, kini Vadel Badjideh didampingi dua saudaranya buka suara. Terang-terangan ia siap putus cinta asal Nikita Mirzani mau menerima Lolly lagi.

Ini disampaikan kakak Vadel Badjideh, yakni Martin Badjideh, dalam wawancara di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, pada Rabu (3/4/2024). Ia menggarisbawahi Vadel Badjideh siap mundur.

“Tolong terima (Lolly). Yang penting lo terima, adik gue siap mundur. Sudah janjilah di depan Bang Denny juga kan,” kata Martin Badjideh diiakan Vadel Badjideh yang duduk di sampingnya.

Setelahnya, Vadel Badjideh mengaku tak tahu penyebab keretakan hubungan Lolly dengan ibu kandung. Karenanya, ia siap mental melepas Lolly selama Nikita Mirzani mau menerimanya lagi.

“Kita dari awal enggak tahu masalah ibu sama anak. Pas lagi ada gue pacaran sama Lolly, dibilangnya karena ada gue (makanya) Lolly enggak diterima balik. Intinya, sekarang gue putus sama Lolly, ibunya harus terima. Karena kan, gara-gara gue alasannya,” akunya.

Setelah konflik Nikita Mirzani dan Lolly kadung jadi konsumsi publik, Vadel Badjideh merasa dikambinghitamkan netizen. Beragam isu miring menerpa termasuk Lolly membiayai kuliahnya.

Kini, Vadel Badjideh menyampaikan pesan terbuka kepada Nikita Mirzani. Menepis kabar terlalu cinta, ia hanya ingin melihat pelantun “Nikita Gang” berdamai dengan Lolly.

“Enggak apa-apa. It’s ok. Yang penting bisa diterima dulu Lolly-nya. Yang penting bisa diterima dulu Lolly-nya, Bang, karena... bukan (saya) kecintaan (Lolly),” Vadel Badjideh menyambung.

Ia meyakini, rumah dan keluarga semestinya jadi tempat paling aman untuk seorang anak. Vadel Badjideh pun mengamini jodoh di tangan Sang Khalik. Tak ada manusia yang tahu.

“Makanya ya sudah kalau misalnya, memang diterima ibunya, lebih aman,” ujarnya diiakan Martin dan Bintang Badjideh. Saat artikel ini disusun, Lolly belum menyampaikan klarifikasi.