Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Sabtu, 20 April, dunia kembali merayakan Record Store Day (RSD). Sebuah ajang yang selalu ditunggu para pecinta musik, khususnya penggemar rilisan fisik.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Indonesia pun merayakan Record Store Day. Namun, tahun ini akan berbeda. Sebab, perayaannya akan kembali ke konsep awal ajang ini sendiri, yaitu untuk menjaga kelestarian toko rilisan fisik dan juga rilisan fisiknya yang saat itu mulai tergeser keberadaannya oleh rilisan digital.
“Tahun ini, kita akan kembalikan konsep Record Store Day ke toko-toko rilisan fisik yang mendaftarkan tokonya untuk berpartisipasi. Mereka akan mendapatkan jatah rilisan eksklusif RSD Indonesia dan tokonya akan kita promosikan di social media,” ungkap Satria Ramadhan, salah satu Kordinator RSD di Indonesia, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Satria juga mengungkapkan, tahun ini ada 20 toko dari seluruh Indonesia yang mendaftar. "Semoga di tahun-tahun mendatang lebih banyak lagi yang ikutan dan bisa merayakannya bersama sebagai satu kesatuan," ujarnya.
Untuk menambah kemeriahan euforia RSD, akan diadakan event lain dengan format bazaar dengan nama Record Store Day Indonesia Market, 27-28 April 2024 di Senayan Park.
"Ini kami adakan sebagai wadah bagi teman-teman yang belum punya toko rilisan fisik dan juga mereka yang punya toko rilisan fisik,” ujar Mayo Ramandho, yang juga Kordinator RSD di Indonesia.
Pertama Kali Digelar Tahun 2007
Ajang RSD ini pertama kali digelar tahun 2007 dan diinisiasi oleh Michael Kurtz dan Carrie Colliton di Amerika Serikat (AS). Idenya berawal dari para pemilik Toko Rilisan Fisik independen di AS.
"Record Store Day bukan hanya menjual Piringan Hitam. Ya, memang kami merilis banyakrekaman dalam bentuk Vinyl untuk Record Store Day, tetapi ini bukan tentang perayaan Vinyl. Dan semua toko rilisan fisik di seluruh dunia merayakannya pada hari yang sama. RSD biasanyajatuh pada hari Sabtu ketiga di bulan April,” Michael Kurtz menjelaskan.
Awal mula Record Store Day masuk ke Indonesia pun sebenarnya diadakan di sebuah Record Store bernama Monka Magic (Aksara Kemang) tahun 2012 dan 2013, lalu di Heyfolks! Tahun 2014.
Perayaan Record Store Day di Indonesia mulai "menyimpang dari ajaran" sejak tahun 2015. RSD Indonesia saat itu diadakan dalam format Bazaar Besar yang berlanjut dari tahun ke tahun sampai tahun 2023 lalu.
Lalu, Satria Ramadhan, sempat bertemu dengan Kordinator RSD UK, Megan Page di London, bulan Mei 2023. Megan kemudian mengenalkan RSD Indonesia kepada para founder (Michael dan Carrie).
Melalui Online Meeting, mereka berdiskusi dan menyayangkan kondisi RSD di Indonesia yang diadakan bukan di Toko Rilisan Fisik. Mereka pun mengimbau untuk mengindahkan konsep Record Store Day dan mengingatkan kembali tentang makna Record Store Day itu sendiri.
Advertisement
List 20 Toko Peserta Record Store Day Indonesia 2024
Berikut adalah 20 toko rilisan fisik yang akan berpartisipasi di Record Store Day Indonesia 2024:
Atlas Records, 33 RPM, Bendabeku Store, Jack Music Store, Kamargelap Records, Lala Records, Lawless Jakarta, Millers Records, PHR, Puts_sikaset, Vacation Record Store (Jakarta), Elbuba Store (Pekalongan), Tionti Records, Heyfolks! Bekasi (Bekasi), Heyfolks! Tangerang (Tangerang), Locasoul Records (Banjarmasin), Lokananta Store (Solo), Westside MuzeeQ Record Store, Millers Records Bali (Bali), MMC Record Store (Sulawesi Selatan).