Liputan6.com, Jakarta Kisah tragis meninggalnya Vina Cirebon diangkat ke layar lebar dengan bintang utama Nayla Purnama. Dalam film Vina: Sebelum 7 Hari, ia memerankan Vina Cirebon. Nayla Purnama menyebut almarhumah wanita pemberani.
Untuk mendalami peran Vina, bintang film Siksa Neraka itu berziarah ke makam almarhumah lalu menemui pihak keluarga. Sempat makam malam bersama, Nayla Purnama beroleh gambaran sosok Vina Cirebon dari ayah, ibu, kakak, dan neneknya.
Baca Juga
“Sumber utamaku, mereka. Apalagi neneknya, orang terdekat dengan almarhumah. Pas ketemu keluarganya di Cirebon, sempat makan malam bareng, mengobrol banyak dengan kakak, bapak, ibunya. Aku tanya keseharian Vina di rumah bagaimana,” katanya.
Advertisement
Ketika berkunjung ke kantor Liputan6.com di Jakarta, pekan ini, Nayla Purnama mengaku punya alasan khusus menyebut Vina sosok pemberani. Semasa sekolah, Vina berkali jadi korban perundungan alias di-bully. Ia menolak diam.
Tipikal yang Pemberani
“Ternyata, almarhumah tipikal yang pemberani. Jadi, kalau di-bully, dia enggak diam saja. Dia melawan karena merasa itu bukan salahnya dia. Di kisah nyatanya, kakaknya cerita ke aku: Alharhumah benaran waktu sekolah di-bully,” ungkap Nayla Purnama.
Selain itu, almarhumah mengenali minat dan bakat diri lalu menyalurkannya secara positif. Pada 2016, Vina eksis di dunia modelling di Cirebon dan mengikuti sejumlah fashion show.
Advertisement
Eksis Ikut Fashion Show
“Pada 2016, almarhumah sudah eksis ikutan fashion show. Jadi banyak yang iri, akhirnya bully sampai sempat pindah SMA katanya,” ia menyambung lalu bercerita soal proses terpilih memerankan Vina.
Kali pertama ditawari skenario Vina: Sebelum 7 Hari, Nayla Purnama tak langsung mengiakan. Ia ragu karena ini kali pertama jadi pemeran utama. Selain itu, kisah Vina Cirebon sangat viral. Nayla Purnama khawatir timbul kontroversi.
Kemiripan Secara Fisik
Ia akhirnya menerima peran ini setidaknya karena tiga alasan. Pertama, ibunda mengingatkan bahwa film Vina: Sebelum 7 Hari bisa dijadikan pelajaran bagi para perempuan di luar sana. Kedua, menyuarakan stop kekerasan dan perundungan. Ketiga, dapat restu keluarga Vina.
“Kemiripannya, secara fisik. Itu juga jadi salah satu alasan kenapa aku terpilih menjadi Vina. Katanya, pihak keluarga melihat beberapa kandidat. Mereka melihat, aku secara look paling mendekati. Saat melihat aku, mereka kayak melihat almarhumah,” tutup Nayla Purnama.
Advertisement