Rico Ceper Rindu Momen Nikmati Mie Instan dan Teh Hangat di Jalur Puncak Sebelum Pedagang Digusur

Rico Ceper salah satu selebritas yang kerap mampir untuk singgah sejenak menikmati mi instan dan minuman hangat saat melintas di kawasan Puncak.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 26 Jun 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 09:00 WIB
Rico Ceper (https://www.instagram.com/p/Ck6MJXuv6fV/)
"Gue sih mau lihat kemegahannya, kemewahannya. Katanya ada yang pakai pendingin lapangannya, kayak apa ya? Ini piala dunia termahal kalau menurut gue," kata Rico Ceper di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, baru-baru ini. (https://www.instagram.com/p/Ck6MJXuv6fV/)

Liputan6.com, Jakarta - Jalur Puncak tak cuma menawarkan pemandangan alam yang menyejukkan mata. Di ruas jalan jalur wisata populer itu, juga tersedia makanan dan minuman yang dijajakan para pedagang.

Rico Ceper merupakan selebriti yang kerap mampir untuk singgah sejenak menikmati mie instan dan minuman hangat saat melintas di kawasan wisata Puncak.

"Enak ya, kalau mau makan mie yang hangat-hangat atau teh panas di Rindu Alam. Tapi sekarang sudah hilang," curhat Rico Ceper ditemui di Lapangan GBK Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 24 Juni 2024.

"Saya paling suka makan yang hangat-hangat di kawasan Puncak, kan pemandangannya juga bagus. Sambil makan sambil lihat pemandangan dari atas," Rico menuturkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penertiban Pedagang

Massa PKL ricuh dengan Satpol PP di puncak
Penertiban yang dilakukan pada pagi hari ini melibatkan ratusan personel gabungan mulai dari Satpol PP, TNI, dan juga Polri. (merdeka.com/Arie Basuki)

Saat ini, pedagang yang berjualan di sisi jalan kawasan wisata Puncak sedang ditertibkan oleh pemerintah daerah setempat. Banyak bangunan pedagang yang diratakan dengan tanah imbas penertiban tersebut.

"Memang betul kalau kita suka lewat sana, enak ya, mau makan yang hangat-hangat, teh panas di Rindu Alam sudah hilang. Ikonik banget itu landmark di situ," Rico mengenang.

 


Ada Titik Temu

Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, meluapkan kekesalan dengan membakar ban dan sisa material bangunan.
Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, meluapkan kekesalan dengan membakar ban dan sisa material bangunan hingga melempar sampah ke jalan, Senin (24/6/2024). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Rico berharap penertiban pedagang bisa menghasilkan dampak yang baik, tak hanya untuk pedagang tapi pemerintah setempat.

"Mudah-mudahan bisa ada titik temu. Pasti niatan dari pemerintah daerah setempat untuk merapikan pemandangan dan ketertiban. Tapi di satu sisi, ini juga sangat berdampak pada ekonomi rakyat setempat," kata Rico.

 


Win-Win Solution

Rico Ceper (Liputan6.com - M. Altaf Jauhar)
Rico Ceper (Liputan6.com - M. Altaf Jauhar)

Rico juga menyarankan agar ada dialog antara perwakilan pedagang dan pemerintah kota. "Saya berharap ada rembukan antara asosiasi pedagang dengan pemerintah kota sehingga bisa win-win solution. Ekonomi kerakyatannya tidak mati, jalanan juga jadi rapi," Rico menekankan.

"Jogja dirapikan, Malioboro jadi lebih tertata, tapi masih ada tempat untuk pusat oleh-oleh dan jajanan. Semoga di Puncak bisa begitu, jadi ekonomi rakyatnya tetap jalan dan jalanan jadi rapi," dia memungkasi.

 

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya