10 Talenta Anak Papua Ikuti Camp Broadway Indonesia 2024, Suguhkan Pertunjukan Shrek The Musical

Liputan6.com, Jakarta Pihak Camp Broadway Indonesia (CBI) kembali menyelenggarakan program Mainstage Jakarta Summer Camp. Event kerjasama PT Asa Pentas Mahakarya dan PT Indolima Perkasa ini terus menujukan konsistensi dalam mengembangkan, membangun kepercayaan diri, mengasah keterampilan, dan menemukan bakat unik dari anak-anak di Indonesia.

Total sebanyak 30 murid yang ikut serta dalam program Mainstage 2024 ini. Bersama PT Freeport Indonesia, CBI juga memberikan beasiswa kepada 10 siswa dari Sekolah Asrama Taruna Papua, untuk memberikan wadah dalam perkembangan sumber daya Papua pada program Mainstage.

Selama 6 hari anak-anak itu mengikuti rangkaian pelatihan yang ketat, untuk menguasai lagu-lagu dan adegan-adegan dari pertunjukan Broadway Shrek Jr. Program ini ditutup dengan Finale Showcase bertajuk Shrek the Musical yang digelar di panggung Teater Salihara, pada 29 Juni 2024.

"Tadi adalah persiapan temen-teman selama 5 hari sampai showcase hari ini. Showcasenya di Theater Salihara. Total ada 6 lagu, 6 koreo dan 6 adegan dari film Shrek," kata Adit Marciano, Direktur Artistik Camp Broadway Indonesia, di Teater Salihara, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6/2024).

Triwatty Marciano selaku Founder Asa Pentas Mahakarya, menuturkan, event ini diharapkan dapat mengembangkan talenta anak Indonesia yang memiliki bakat unik menuju ke pintu Broadway, yang menjadi kiblat pertunjukan seni teater di dunia.

"Kalau sekarang pertunjukan Broadway didominasi cerita Disney seperti Lion King atau Aladdin, suatu saat akan ada cerita tentang legenda dari Indonesia yang dipentaskan di Broadway seperti cerita Malin Kundang dan cerita legenda lainnya. Jadi Camp Broadway Indonesia menjadi langkah untuk membawa Indonesia ke dunia pentas Internasional," tutur Triwatty.

Program ini mendapat dukungan Perusahaan Film Negara (PFN). Bahkan, Dwi Heriyanto selaku Direktur Utama Produksi Film Negara mengapresiasi program yang sangat inovatif ini sebagai sarana untuk mengasah talenta anak-anak di Indonesia.

"Ini suatu lompatan luar biasa. Mungkin ini yang pertama di Asia Tenggara. Saya melihat program mereka selama 6 hari ini bisa mengubah karakter anak dan sangat inovatif. Kemarin mereka mengunjungi PFN untuk melihat teknologi film," ucap Dwi.