Liputan6.com, Jakarta Memegang kursi kepemimpinan di sebuah perusahaan bukanlah perkara mudah. Tak hanya harus menguasai medan, seorang pemimpin juga wajib memiliki skill komunikasi yang efektif.
Sayangnya, masih banyak pemimpin yang belum memiliki kemampuan itu. Hal ini kemudian yang mengakibatkan banyak kegagalan dalam berbagai eksekusi strategi, dan membuat tujuan menuju goals kepemimpinan mereka di sebuah perusahaan jadi tidak tercapai.
Baca Juga
Terkait hal itu, Pakar Kepemimpinan Dasep Suryanto menyebut bahwa masalah-masalah terkait komunikasi pemimpin haruslah ditangani dengan serius. Karena faktanya, lebih dari 70 persen waktu pemimpin digunakan untuk berkomunikasi.
Advertisement
"Seorang pemimpin wajib memiliki komunikasi yang efektif, untuk dapat mencapai tujuan kepemimpinannya." ujar Dasep ketika dihubungi pewarta, belum lama ini.
"Tanpa skill komunikasi yang mumpuni, Pemimpin akan terlihat seperti harimau yang kehilangan taringnya." terang pria yang menjabat sebagai Human Capital & Legal Director Java Corp itu.
Â
Ketika Pemimpin Tidak Didengar atau Diremehkan oleh Bawahan
Dasep menyebut, salah satu kasus kegagalan yang sering terjadi, adalah ketika Pemimpin tidak didengar atau diremehkan oleh para karyawan atau bawahannya. Penyebabnya pun beragam. Salah satunya adalah tingginya tingkat keraguan terhadap pemimpin tersebut.
"Faktornya banyak. Kasus yang paling sering ditemui adalah karena dia kurang mampu meyakinkan bawahannya terkait visi dan misi yang ia bawa. Ini cukup fatal, karena ada perbedaan yang besar antara sekedar membacakan perintah, dengan mengungkapkan gambaran besar akan usaha pencapaian tujuan perusahaan," ia menerangkan.
Dasep menilai, dengan komunikasi yang efektif dan tepat sasaran. Seorang Pemimpin akan mampu menahkodai organisasi yang dipimpinnya.
Â
Advertisement
Berjuang Melahirkan Pemimpin Hebat
Sejak setahun terakhir, Dasep Suryanto tercatat aktif dalam memberikan pelatihan kepemimpinan terhadap para pelaku bisnis di Tanah Air.
Pengalaman kerja selama lebih dari 27 tahun sebagai Praktisi SDM & Kepemimpinan di sejumlah Perusahaan Besar di Indonesia, membuatnya paham betul akan permasalahan yang banyak dihadapi para pemimpin. Terutama dalam hal berkomunikasi.
"Harapan saya, Indonesia kedepannya tidak akan kekurangan stok para pemimpin. Itu mengapa saya terus berusaha mengasah kemampuan para pemimpin dan calon pemimpin lewat pelatihan-pelatihan yang saya buat," ujarnya.
Untuk misinya ini, Dasep bahkan menggratiskan biaya pelatihan, termasuk judul yang paling relevan dengan masalah ini, yakni "Managing Generation Gap at Workplace"
Â
Â
Meluncurkan Edisi Revisi Buku Best Seller Kedua
Tak hanya itu, Dasep juga baru saja meluncurkan edisi revisi dari buku best seller keduanya, "Speak To Lead", di mana ia menghadirkan 28 strategi komunikasi kepemimpinan dengan penjelasan yang lebih detail, serta solusi dari berbagai permasalahan yang sering dihadapi para pemimpin.
Uniknya, baik pelatihan maupun buku keduanya tersebut, hanya ia edarkan secara eksklusif melalui website dan akun social media pribadinya. Dasep pun mengaku memiliki alasan tersendiri di balik keputusannya itu.
"Tujuan utamanya agar yang mengikuti pelatihan, maupun yang membeli buku saya, bisa terpantau sejauh mana kemampuan komunikasi mereka meningkat. Masing-masing dari mereka nantinya akan memiliki akses khusus untuk berkonsultasi terkait permasalahan yang mereka hadapi, sehingga dapat terus berkembang dan bersama-sama meraih goals yang diinginkan," tegas Dasep.
Advertisement