Liputan6.com, Jakarta - Mobil Alva memasuki halaman dan berhenti di depan rumah Julian. Alva segera turun dari mobil dan membantu Wulan yang sedang menggendong bayinya. Romi, yang melihat kejadian itu, merasa marah.
Dia segera turun dari mobil dan mendekati Wulan dan Alva. Romi meminta Alva untuk menyingkir karena dia ingin bertemu dengan istri dan anak-anaknya. Namun, Wulan dengan tegas meminta Romi untuk pergi.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Episode Kamis 21 November 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Saleha Episode Kamis 21 November 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron My Heart Episode Kamis 21 November 2024 Pukul 17.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Wulan dan anak-anaknya tidak membutuhkan Romi. Romi marah dan mengatakan bahwa dia masih suami Wulan dan ayah dari anak-anaknya. Romi menegaskan bahwa dia masih memiliki hak untuk bertemu dengan Wulan dan anak-anaknya, dan dia tidak akan pernah menceraikan Wulan.
Advertisement
Sementara itu, Rafael dan Lestari memasuki pemakaman dan berhenti di makam ibu Mona. Rafael menoleh ke makam di sebelah makam ibu Mona, namun makam anak Rafael sudah tidak ada lagi.
Lestari mengatakan bahwa Mona telah berbohong. Mona sengaja membuat makam palsu agar Rafael percaya bahwa anaknya sudah meninggal. Ini berarti kemungkinan anak Rafael masih hidup. Rafael marah dan ingin menemui Mona.
Di sebuah kafe rooftop, Jenna memanggil pelayan untuk memesan makanan, namun tiba-tiba gedung berguncang karena gempa. Suasana langsung panik. Orang-orang di kafe rooftop berhamburan turun menggunakan tangga darurat, termasuk Julian dan Jenna. Jenna terdorong oleh orang-orang dan hampir terjatuh, namun Julian dengan cepat memegang tangan Jenna.
Mona tiba di rumah sakit dan menuju ruang bayi. Keadaan memang kacau akibat gempa. Mona mendekati dokter yang sedang memeriksa keadaan bayi Mona yang berada di dalam inkubator. Mona bertanya tentang keadaan bayinya. Rafael yang mengikuti Mona mengintip dari depan jendela kaca. Rafael melihat Mona sedang berbicara dengan dokter, namun Rafael masih belum melihat bayinya.
Julian sudah mengenakan celana piyama. Saat dia hendak mengenakan baju piyamanya, Shafira masuk ke kamar lagi dengan membawa piring kecil berisi sepotong cheesecake. Shafira terus menyuapi Julian kue tersebut. Ketika kue belum habis, Julian meminta Shafira untuk menghabiskannya dan kemudian beristirahat. Julian beranjak pergi, sementara Shafira tampak kecewa.
Deskripsi Singkat: Kisah ini menggambarkan konflik keluarga yang mendalam, ketegangan emosional, dan situasi darurat di tengah bencana alam. Alva, Wulan, Romi, Rafael, Lestari, Mona, Julian, dan Shafira terlibat dalam serangkaian peristiwa yang menguji hubungan mereka dan keteguhan hati mereka.