Liputan6.com, Jakarta Tamara Tyasmara membongkar sikap kasar terdakwa Yudha Arfandi dalam kesaksiannya di sidang kasus kematian Dante. Diakui Tamara, banyak kekerasan fisik yang dilakukan terdakwa selama mereka menjalin hubungan.
Di depan Majelis Hakim, Tamara Tyasmara mengungkap fakta kekerasan fisik yang dialaminya. Tamara mengaku pernah dipukul hingga diinjak-injak oleh terdakwa di dalam mobil.
Baca Juga
"Empat bulan pertama pacaran baik-baik saja. Setelah itu kalau habis lihat handphone saya, misal lihat chat saya sama temen saya jauh sebelum kena dial, terus dia bilang ngapain chat kayak gini, terus dibanting handphone-nya sampak rusak total," aku Tamara Tyasmara dalam sidang, Senin (29/7/2024).
Advertisement
"Abis itu banyak kekerasan fisik, antara Juli atau Agustus 2022 menyebabkan telinga saya robek. Dipukul dengan tangan kosong. Terus diinjak di dalam mobil," Tamara Tyasmara menambahkan.
Kekerasan Fisik
Lebih lanjut Tamara menceritakan salah satu kekerasan fisik yang dilakukan terdakwa terhadap dirinya. Kala itu, ia bersama terdakwa dan kedua rekan lainnya hendak nonton ke bioskop di salah satu mal di Jakarta.
"Dalam perjalanan dia ambil hp saya, terus dia dapat chat saya dan marah-marah, terus saya dipukul. Sampai di mal, kita nggak turun dari mobil. Akhirnya kita pulang lagi ke rumah terdakwa. Tapi di sepanjang jalan saya dipukul sampai diinjak-injak," paparnya.
Advertisement
Tak Bisa Kabur
Tak sampai di situ, setibanya di rumah terdakwa, lanjut Tamara, terdakwa kembali melakukan kekerasan fisik kepadanya. Ia mengaku tidak bisa kabur dari rumah Yudha karena dikunci.
"Sampai rumah terus berlanjut sampai saya dengar azan subuh, tapi nggak terus-terusan (dipukuli). Saya nggak bisa kabur karena rumahnya dikunci. Saya sempet bilang ambil saja handphone saya, saya pergi. Tapi saya ditarik ditendang ditarik ditendang," ungkapnya.
Diancam
Di sisi lain, Tamara takut menyudahi hubungan Yudha, lantaran ancaman yang sering dilontarkan terdakwa. Tamara mengaku diancam mulai dari dibunuh, hingga akan dibakar rumahnya.
"Kalo putus saya diancam, saya takut. Mau bakar rumah saya, bunuh anak saya, bunuh mama saya, dia mau menyebarkan video-video saya yang lagi minum alkohol ke PH saya, ke production house saya. Jadi saya merasa, saya takut. Saya takut nanti pekerjaan saya hilang, bagaimana kalau, dia seperti itu," Tamara Tyasmara menukas.
Advertisement