Angga Yunanda Akui Tidak Terbebani oleh Ekspektasi Saat Berperan di Film My Annoying Brother

Perankan film remake asal Korea Selatan yang sukses di layar kaca, Angga Yunanda tidak merasa terbebani saat memerankan karakternya di My Annoying Brother.

Liputan6.com, Jakarta My Annoying Brother film asal Korea Selatan ini resmi di remake dan akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 24 Oktober 2024 mendatang. Angga Yunanda selaku aktor yang memerankan pemeran utama di film tersebut akui tak merasakan beban dari ekspektasi para calon penonton. 

Pilihan yang tepat untuk Dinna Jasanti selaku produser untuk meremake film sukses yang diperankan bintang ternama di Korea Selatan, seperti Jo Jung Suk, Doh Kyungsoo, hingga Park Shin Hye. Banyak rakyat Indonesia yang tertarik untuk menonton My Annoying Brother dan menaruh ekspektasi tinggi.

Ekspektasi dari calon penonton bukan hanya karena ini film dari Korea Selatan, tetapi disebabkan My Annoying Brother akan diperankan oleh aktor-aktris yang tidak diragukan lagi keahliannya. Selain Angga Yunanda, ada Vino G Bastian, Kristo Immanuel, dan Caitlin Halderman.

Namun menerima ekspektasi tinggi dari masyarakat Indonesia, Angga Yunanda akui tidak merasa terbebani dengan hal tersebut saat wawancara di Gedung KLY, Cikini, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Oktober 2024.

Dirinya mengatakan percaya pada naskah yang telah dibuat dan diberikan kepadanya untuk memerankan film tersebut, ia pun mengatakan walaupun sama tapi nanti penonton akan merasakan perbedaan dari My Annoying Brother versi Korea Selatan dengan Indonesia.

“Kalo tekanan dari ekspektasi sebenernya sih enggak ada sama sekali gitu ya, karena udah percaya sama skenarionya yang sudah dibikin semaksimal mungkin,” ujarnya.

Adaptasi Indonesia

Kekasih dari Shenina ini juga mengatakan adaptasi Indonesia ini akan mengambil sisi-sisi khas Indonesia sehingga penonton dapat lebih relate dengan My Annoying Brother. Ia juga menyatakan printilan-printilan yang ada di film remake ini akan membuat daya tariknya sendiri untuk ditonton.

“karena meskipun skenarionya garis besarnya masih sesuai tapi banyak cerita-cerita yang diadaptasi ke Indonesia, dari budaya-budaya Indonesia, dan aku merasa justru lebih relate,” ucapnya.

 

 

Dedikasi Angga

Rasa percaya diri Angga pun mungkin hadir berkat hasil dedikasi yang dilakukannya untuk mendalami perannya sebagai Kemal. Ia bercerita datang langsung menemui atlet Judo agar mempelajari bagaimana sosok Kemal yang merupakan seorang atlet Judo Nasional. 

EnamPlus