Sukses

PLAVE, Boyband Virtual Korea Selatan Ambil Sikap Tegas dengan Menuntut Penyebar Fitnah dan Data Pribadi

PLAVE mengambil langkah tegas kepada para pelaku penyebaran informasi dan pencemaran nama baik.

Liputan6.com, Jakarta PLAVE, boyband asal Korea Selatan yang mengusung tema virtual dengan beranggotakan lima orang yaitu Yejun, Noah, Hamin, Eunho, and Bamby. Grup populer yang baru saja sukses melaksanakan konser Oktober lalu ini mengejutkan para penggemar dengan mengambil langkah tegas kepada pelaku penyebaran identitas pribadi para anggota.

Melalui VLAST selaku agensi yang menaungi boygrup pelantun "Pump Up The Volume!" ini membagikan informasi terbaru mengenai tindakan hukum terhadap seorang pelaku di dunia maya. Pelaku tersebut digugat bukan hanya karena melakukan penyebaran identitas pribadi para anggota tapi juga postingan-postingannya yang memfitnah grup yang debut pada 12 Maret 2023 di akun pribadi sosial media X.

"VLAST telah memantau dengan seksama komentar-komentar yang memfitnah, tindakan pengungkapan informasi pribadi anggota PLAVE, dan penyebaran rumor yang tidak berdasar tentang perusahaan," tulis mereka dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 27 November 2024.

"Setelah meninjau laporan dari para penggemar secara menyeluruh, kami ingin memberi tahu Anda bahwa kami telah mengambil tindakan hukum yang ketat untuk mengatasi tindakan jahat ini," lanjutnya.

Menurut pernyataan tersebut, VLAST dan boygrup penyanyi lagu "Way 4 Luv" tidak akan membiarkan para pelaku lepas dari jeratan hukum dan akan terus menindak tegas mereka. 

Meminta Keringanan Hukum

Dilansir dari Soompi, pada 27 November VLAST memberikan pernyataan yang mengungkapkan di bulan Juli 2024 mereka sudah melaporkan individu tersebut. Individu ini dilaporkan karena melakukan kesalahan terus menerus kepada para anggota PLAVE, seperti memposting konten berbahaya dan mengungkapkan informasi pribadi di dunia maya.

Pelaku diketahui memiliki akun X dengan nama Maki dan telah diketahui identitas aslinya sejak bulan Agustus, Maki langsung dipanggil pihak kepolisian untuk diinterogsi. Investigasi mengenai kasus ini pun masih terus berjalan. Namun setelah melewati berbagai proses, Maki meminta maaf dan meminta keringanan hukum untuk dirinya.

"Meskipun Maki meminta keringanan hukuman dari perusahaan, kami bersikeras untuk menegakkan hukum secara tegas. Saat ini, polisi telah melimpahkan kasus ini ke penuntutan dengan rekomendasi dakwaan," ungkapnya.

EnamPlus