Liputan6.com, Jakarta Catchplay akan menghadirikan original series The World Between Us 2 yang menyuguhkan cerita dan tokoh berbeda dari musim pertamanya. Dibintangi Vic Chou, Hsueh Shih Ling dan Nikki Hiseh, musim kali ini menceritakan konflik enam keluarga selama 20 tahun yang merupakan korban kasus kebakaran besar.
Dalam sebuah acara di Marina Bay Sands, Singapura, Kamis (5/12/2024), Jayde Lin selaku CEO Damou Enertainment menjelaskan alasan penulis mengusung kisah berbeda dari musim pertama. Kata dia, poin pentingnya adalah esensi cerita yang masih sama.
Baca Juga
“Penulis kami bukan orang yang mudah untuk diajak kompromi, jadi kami sebenarnya menghabiskan banyak waktu untuk meyakinkan dia. Namun akhirnya, seperti yang dia katakan, dia setuju, tetapi dia memutuskan untuk mencari cerita yang benar-benar baru. Meskipun cerita antara kedua musim ini berbeda, saya rasa inti ceritanya tetap sama,” tuturnya.
Advertisement
Sama seperti musim sebelumnya, The World Between Us 2 juga bakal memperlihatkan perubahan dinamika kehidupan para tokoh setelah menghadapi insiden besar.
“Semua dimulai dengan krisis. Setelah itu, kita memiliki beberapa penyintas dengan perspektif dan ide yang berbeda, dan dalam prosesnya, kita juga dapat melihat sisi-sisi kemanusiaan yang berbeda,” jelas Jayde.
Kesuksesan Besar Musim Pertama
Lebih lanjut, awalnya Jayde juga tidak menduga bahwa musim pertama akan sukses besar, mendapat ulasan sangat positif, hingga mengantongi banyak piala. Sejak saat itu pertanyaan soal musim kedua pun banyak bermunculan.
“Ini adalah topik yang ramai untuk sebuah heavy series lima tahun lalu. Awalnya kami tidak tahu bagaimana audiens dan penonton akan meresponsnya. Semua itu baru terlihat ketika acara pers yang kami buat untuk musim pertama, di mana para jurnalis mulai bertanya apakah akan ada musim kedua, dan seterusnya,” terangnya.
“Anda juga bisa melihat semua ulasan online. Setelah itu, kami mulai berbicara dengan ETS, Layanan Televisi Taiwan, untuk mempertimbangkan apakah bisa melanjutkan ke musim kedua,” sambungnya.
Advertisement
Pembakaran Besar di QingYun
Kisah dimulai dengan serangan pembakaran di sebuah toko serba ada di Kabupaten QingYun. Hu Guan Jun, seorang pemuda berusia 24 tahun, menuangkan bensin dan membakar toko tersebut, yang mengakibatkan korban jiwa di antara orang-orang yang tidak bersalah. Jaksa menuntut hukuman mati, menjadikan kasus ini sebagai kasus hukuman mati potensial pertama di bawah sistem hakim warga negara yang baru.
Psikiater Ma Yi Sen (Vic Chou) kehilangan istri dan anaknya dalam insiden tersebut. Kehilangan orang yang dicintainya membuat Yi Sen hidup seperti "mayat hidup" sampai pelaku datang ke rumah sakit untuk evaluasi psikologis. Didorong oleh keinginannya untuk balas dendam, Yi Sen akhirnya menemukan alasan untuk bertahan hidup.
Kegagalan Yi Sen dan Zheng Guang
Gao Zheng Guang (Hsueh Shih Ling), seorang legislator baru yang terpilih dan menghadapi krisis pencabutan mandat, memiliki hubungan lama dengan Yi Sen. Ia berjuang untuk tetap teguh pada prinsipnya di bawah tekanan partai, publik, dan latar belakang keluarga politiknya, tetapi terus-menerus mengalami kegagalan.
Apa yang terus menghantui pikiran Yi Sen dan Zheng Guang adalah kegagalan mereka untuk membantu Zheng Ming (Nikki Hiseh) ketika ia berada di titik terendah 20 tahun lalu. Setelah dua dekade menghilang, keberadaan Zheng Ming akhirnya terungkap. Namun, suaminya, Lou Zi Qiang, membunuh seorang petugas pengadilan dan melakukan pembunuhan karena skizofrenia. Hal ini membuat Zheng Ming kembali menghadapi kesulitan besar.
Advertisement