Dinamika Popularitas Dalgona, Tantangan untuk Bocil Korea yang Dulu Dilupakan Kini Masuk Kamus Oxford

Liputan6.com, Jakarta Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) syok melihat dalgona bentuk payung yang ada di tangannya. Ia mesti memahat bentuk tersebut dalam kudapan manis itu dengan jarum yang sudah disediakan, kalau tak mau ditembak Pink Guards yang menjaga permainan. Masalahnya, payung adalah bentuk tersulit dari pilihan yang ada. 

"Mati aku!" pikirnya. 

Adegan ikonis dalam drakor Squid Game ini salah satu alasan popularitas dalgona menyebar ke seluruh dunia. Sebelumnya, istilah itu kerap dilekatkan pada minuman yang jadi tren saat pandemi Covid-19: kopi dalgona. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, tren kopi dalgona berawal saat aktor Jung Il Woo tampil di acara KBS Star's Top Recipe at Fun-Staurant awal 2020. Kala itu, ditampilkan pengalaman sang aktor mencicipi kopi di Macau dan penjualnya mengaduk campuran kopi dan air panas.

Setelah beberapa lama, warna larutan kopi dan gula ini berubah menjadi lebih muda. "Bukannya ini dalgona?" kata panelis acara ini, dilansir dari kanal YouTube KBS World TV.

Dari sini, meledaklah demam kopi dalgona. Orang-orang yang mencari kegiatan baru selama karantina mandiri, keranjingan mengocok minuman yang terdiri kopi instan, gula, dan air panas ditambah susu. Unggahan mengenai dalgona coffee pun membanjiri medsos--termasuk di Indonesia. 

Namun bentuk asli dalgona baru diketahui banyak orang di dunia setelah kesuksesan fenomenal drakor Squid Game yang tayang pada 2021, sekitar setahun setelah kopi dalgona menguasai dunia. 

Di negaranya, dalgona yang punya nama lain bbopgi, dibuat dengan memasak gula hingga membentuk karamel, lalu "dibumbui" dengan sejumput soda--serupa dengan permen honeycomb di negara Barat.

Dilansir dari Seoul Guide Book yang dirilis Pemda Seoul, dalgona adalah jajanan yang populer sejak era 70-an. Ciri khasnya yakni bentuk-bentuk yang dicetak di atas dalgona.

Serupa permainan di Squid Game, penjaja dalgona juga menantang para bocil yang membeli kudapan ini memahat bentuk yang dicetak di makanan ini. Dilansir dari Korea JoongAng Daily, bila berhasil melakukannya tanpa merusak bentuk yang tercetak, pembeli bisa mendapat satu bonus permen gratis.

Korea JoongAng Daily mengabarkan, popularitas dalgona bertahan hingga dekade 1990-an. Hanya saja memasuki tahun 2000-an, popularitas jajanan dan permainan dalgona meredup.

Berkat Squid Game, dalgona kembali menemukan tempat terhormat di Korea Selatan. Salah satu pengakuan soal ini disampaikan An Sae Hwan, pekerja di warung dalgona, yang membuat properti untuk drakor Squid Game.

"Aku enggak bisa pergi ke kamar mandi karena pembeli terus mengantre," kata An Sae Hwan, dalam artikel Korea JoongAng Daily pada 2021. Tak hanya di Korea Selatan, popularitas jajanan ini juga menular ke seluruh dunia. 

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, sejumlah kafe di berbagai negara sempat memasukkan dalgona dalam menunya. Termasuk Kick Cafe di Paris yang menawarkan menu Korea, sebuah bakery di Beijing, bahkan sebuah kafe di Indonesia.

Melihat popularitas budaya pop Korea yang makin meroket, kamus Oxford memasukkan delapan kata baru dari Negeri Ginseng dalam revisi terbarunya, termasuk dalgona. Dilansir dari The Korea Times pada Rabu (8/1/2025), dalam situs Oxford English Dictionary kedelapan kata tersebut adalah dalgona, dalgona coffee, "hyung," "noraebang," "maknae," "jjigae," "tteokbokki," dan "pansori."

Dalam kamus ternama ini, dalgona disebut sebagai jajanan Korea yang dibuat dengan menambahkan soda kue ke dalam gula cair, biasanya dijual pedagang kaki lima dalam bentuk piringan pipih dengan bentuk sederhana seperti hati, bintang, dll, yang diukir pada permukaannya.

"Kita semua sedang berada di puncak Korean Wave dan hal ini dapat dirasakan tidak hanya dalam film, musik, atau fesyen, tapi juga dalam bahasa kita.  Terbukti dengan beberapa kata dan frasa asal Korea yang disertakan dalam pembaruan terbaru Oxford English Dictionary," begitu pernyataan yang ditampilkan dalam situs ini. 

Daebak!