Ratna Galih di Balik Kesuksesan Program CONN3CT 2025, Hadirkan 4 Ulama dari Inggris hingga Zimbabwe

Di balik kemeriahan program CONN3CT 2025 di Istora Senayan Jakarta, pada 11 dan 12 Januari 2025, ada bintang sinetron Ratna Galih sebagai founder.

oleh Wayan Diananto diperbarui 12 Jan 2025, 21:53 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 20:40 WIB
Ratna Galih
Di balik kemeriahan program CONN3CT 2025 di Istora Senayan Jakarta, pada 11 dan 12 Januari 2025, ada bintang sinetron Ratna Galih sebagai founder. (Foto: Dok. Tim CONN3CT 2025)

Liputan6.com, Jakarta Di balik kemeriahan program off-air CONN3CT 2025 yang digelar The Strong Minor Project di Istora Senayan Jakarta, pada 11 dan 12 Januari 2025, ada bintang sinetron Ratna Galih. Ia adalah Founder sekaligus CEO The Strong Minor Project.

CONN3CT 2025 menghadirkan narasumber dari Zaskia Adya Mecca hingga Shireen Sungkar. Ada pula ulama Mufti Ismail Menk (Zimbabwe), Syeikh Assim Al Hakeem (Arab Saudi), Ali Hammuda dan Abu Taymiyyah dari Inggris.

Kehadiran ulama luar negeri bukan untuk gaya-gayaan. Mufti Ismail Menk adalah ulama, khatib, dan pembicara motivasi dari Zimbabwe yang dikenal lewat topik keislaman, termasuk pentingnya memahami Al-Qur'an, hadis, serta penerapannya dalam hidup sehari-hari.

Syekh Ali Ihsan Hammuda adalah Editor Tarbiya Islam21c yang memperoleh gelar sarjana dan magister bidang Arsitektur dan Perencanaan di Universitas West of England. Ia menulis sejumlah buku seperti The Daily Revivals, The Ten Lanterns, dan The Friday Reminder.

 

Lokal Hingga Internasional

Ratna Galih
Ratna Galih di ajang CONN3CT 2025 yang digelar The Strong Minor Project di Istora Senayan Jakarta, 11 dan 12 Januari 2025. (Foto: Dok. Tim CONN3CT 2025)

Sementara Syekh Assim al-Hakeem ulama terkenal yang sering muncul di program radio dan televisi Islam, dengan fokus pengajaran autentik dari Al-Qur'an dan sunah. Selama lebih dari 20 tahun, ia juga menjadi imam di sebuah masjid di Jeddah.

“Usahanya, baik di tingkat lokal maupun internasional, memiliki dampak signifikan dalam menyebarkan pengetahuan Islam,” kata Ratna Galih dalam wawancara tertulis dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (11/1/2025). 

 

Diskusi, Workshop, Seminar

Ratna Galih
Ratna Galih di ajang CONN3CT 2025 yang digelar The Strong Minor Project di Istora Senayan Jakarta, 11 dan 12 Januari 2025. (Foto: Dok. Tim CONN3CT 2025)

Bintang sinetron Cinta Yang Hilang menjelaskan, penyelenggaraan CONN3CT telah memasuki tahun ketiga. Tahun ini, CONN3CT dikemas dalam format lebih interaktif dengan tatanan stage yang menarik layaknya pertunjukan konser.

“Narasumber lebih banyak dan acara lebih variatif meliputi diskusi, workshop, seminar dan sebagainya. Event ini diharapkan bisa mematahkan pandangan masyarakat yang menilai event-event Muslim cenderung monoton dan kaku,” urainya.

Membangkitkan Motivasi dan Semangat

Ratna Galih
Ratna Galih di ajang CONN3CT 2025 yang digelar The Strong Minor Project di Istora Senayan Jakarta, 11 dan 12 Januari 2025. (Foto: Dok. Tim CONN3CT 2025)

 

CONN3CT 2025 diselenggarakan sesuai selera Gen Z dan menyerap lebih dari 7.000 peserta. Ajang ini menghubungkan komunitas Muslim di berbagai belahan dunia melalui diskusi, pembelajaran, dan kolaborasi dengan semangat positif.

“Kami menggelar CONN3CT di awal tahun untuk membangkitkan motivasi dan semangat dalam menghadapi tantangan 2025. Lewat ajang ini, kami ajak umat Muslim mengembalikan segala sesuatu dan mencari solusi dari perspektif Islam,” pungkas Ratna Galih.

 

infografis Journal_Tradisi Islam Sudah Melekat pada Kartini Sejak Kecil
infografis Journal_Tradisi Islam Sudah Melekat pada Kartini Sejak Kecil (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya