Wika Salim Resmi Laporkan Eks Manajemen Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Liputan6.com, Jakarta Wika Salim mendatangi Polda Metro Jaya, guna menindaklanjuti dugaan penipuan dan penggelapan yang menimpanya. Didampingi kuasa hukum, Wika Salim secara resmi membuat laporan terkait kasus tersebut.

Kuasa hukum Wika Salim, Sandy Arifin mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah mencoba berkomunikasi dengan terlapor dugaan penggelapan dan penipuan namun tak membuahkan titik temu atau penyelesaian.

"Jadi dari pihak keluarga Neng Wika sendiri dan juga kami selaku kuasa hukum memutuskan untuk hari ini membuat laporan resmi terhadap terlapor," ujar Sandy Arifin di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/5/2025).

"Kami tidak bisa sebutkan namanya karena masih dalam penyelidikan tapi yang pasti bukti dan saksi sudah kita lampirkan di laporannya," akunya.

Sandy Arifin melanjutkan, pihaknya akan meyiapkan bukti serta saksi, yang akan diserahkan ke penyidik. Untuk keterangan lebih lanjut, ia menyarankan bertanya langsung ke pihak kepolisian.

"Masih dalam proses penyelidikan, jadi ada beberapa nanti kita lihat mana yang memang terlibat, mana yang tidak nanti mungkin dalam proses penyelidikan lebih lanjut," Sandy Arifin menyambung.

Sementara ini Wika Salim belum bisa menyebut secara pasti jumlah kerugian yang dialami terkait dugaan penipuan dan penggelapan. Ia menaksir menelan kerugian hingga Rp1 miliar, mengingat banyaknya bukti-bukti yang ditemukan.

"Total kerugian kayaknya aku belum bisa sebutin nilainya, tapi yang pasti itu kalau untuk aku nilainya sangat besar. Sudah berlangsung lama, kurang lebih dari sejak bekerja sama 2021 sampai 2024, terakhir tahun kemarin," ungkap Wika Salim.

Wika Salim sudah memberi kesempatan pada terlapor untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan. Seiring waktu, terlapor justru tidak menunjukkan itikad baik.

"Seperti yang Mas Sandy bilang, ternyata seiring berjalannya waktu pihak terlapor tidak menunjukkan benar-benar itikad baik untuk menyelesaikan secara kekeluargaan," ucap Wika Salim.