Joy Astro Presenter Program Investigasi Pertama di Indonesia, Pernah Backup Jeremy Teti di Liputan6 Malam

Bergabung dengan Liputan6 pada 2002, Joy Astro memandu program Buser hingga pada 2016, ia jadi “tuan rumah” Liputan6 Malam mem-backup Jeremy Teti.

oleh Wayan Diananto diperbarui 22 Jan 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 20:30 WIB
Joy Astro
Bergabung dengan Liputan6 pada 2002, Joy Astro memandu program Buser hingga pada 2016, ia jadi “tuan rumah” Liputan6 Malam mem-backup Jeremy Teti. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Joy Astro)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi, Liputan6 SCTV melahirkan banyak presenter atau news anchor ikonis. Salah satunya, Joy Astro yang hampir 25 tahun mengabdi di dunia jurnalistik Tanah Air. Ia eksis di Liputan6 SCTV sejak era Ira Kusno, Bayu Sutiyono hingga Jeremy Teti.

Resmi bergabung dengan Liputan6 pada 2002, Joy Astro pernah memandu sejumlah program dari Buser, Liputan6 Pagi hingga pada 2016, ia dipercaya jadi “tuan rumah” Liputan6 Malam mem-backup Jeremy Teti dengan gaya siarnya yang khas.

“Tahun 2016, saya pindah ke Liputan6 Malam mem-backup Jeremy Teti. Habis itu dia cabut, saya yang isi sampai akhirnya diminta kembali ke Buser. Jadi sekarang saya mengurus tiga program yakni Buser, Buser Investigasi, dan Liputan6 Malam,” kata Joy Astro.

Liputan6 SCTV sebagai program induk melahirkan banyak program feature seperti Sigi, Potret, Derap Hukum, dan lain-lain. Joy Astro menyebut, program-program ini telah melintas zaman dan turut memperluas wawasan pemirsa Indonesia.

“Yang bertahan sampai hari ini Sigi yang berubah wajah jadi Buser Investigasi, pada 2020. Formatnya juga berubah,” ulasnya. Inilah wawancara eksklusif Showbiz Liputan6.com dengan Joy Astro, presenter program investigasi pertama di pertelevisian Indonesia.

 

Bertemu Para Presenter Legendaris SCTV

Joy Astro
Bergabung dengan Liputan6 pada 2002, Joy Astro memandu program Buser hingga pada 2016, ia jadi “tuan rumah” Liputan6 Malam mem-backup Jeremy Teti. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Joy Astro)... Selengkapnya

Bergabung dengan Liputan6 SCTV salah satu momen emas dalam perjalanan karier Joy Astro. Pasalnya, ia bertemu para presenter legendaris seperti Rosiana Silalahi, Bayu Sutiyono, Rieke Amru, Arief Suditomo, Nunung Setiyani, hingga Jeremy Teti.

“Aku masuk, mereka sudah siaran. Liputan6 itu bertabur news anchor legendaris. Dari segitu banyak orang, melewati banyak masa, yang tersisa sekarang tinggal saya setelah Jeremy Teti cabut. Malam-malam agak ‘nakal’ itu Jeremy Teti,” seloroh Joy Astro.

Maklum, Jeremy Teti dikenal lewat program Liputan6 Malam. Gaya siarnya khas apalagi, pengucapan Salam SCTV yang dibuat menggantung di ujung. Joy Astro bersyukur bisa belajar banyak dari para “suhu” pemberitaan yang aktual, tajam, terpercaya.

“Saya masih mengalami itu, Liputan6 bareng Mbak Ira Kusno, sekitar 3 sampai 4 tahun. Dia sempat minta saya jadi presenter awal untuk Sigi. Awalnya begini, dulu belum ada host untuk program berkonsep investigasi,” kenangnya di Senayan City Jakarta, baru-baru ini.

Tahun 2003, sejumlah petinggi Liputan6 SCTV membangun program kriminal baru, Buser Petang. Dalam sehari, Buser tayang dua kali: siang dan petang. Buser Petang mengudara persis sebelum Liputan6 Petang. Program ini jadi hit di eranya.

Salah satu presenternya adalah Joy Astro yang mengisi segmen khusus bertajuk Unit Reaksi Cepat atau URC. URC memfiturkan investigasi kasus-kasus menghebohkan yang belum terpecahkan oleh aparat dari narkoba, aborsi, dan lain-lain.

 

Presenter Program Investigasi Pertama

Joy Astro
Bergabung dengan Liputan6 pada 2002, Joy Astro memandu program Buser hingga pada 2016, ia jadi “tuan rumah” Liputan6 Malam mem-backup Jeremy Teti. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Joy Astro)... Selengkapnya

Investigasi yang diterapkan dalam segmen URC terbilang tajam, berani, sekaligus setia pada fakta. Lewat segmen ini, karier Joy Astro sebagai presenter makin mentereng. Maklum, program berkonsep investigasi di awal milenium baru terbilang langka.

“Kami melakukan investigasinya. Bisa dibilang, kalau mau sombong ha ha ha, host TV investigasi pertama itu saya. Dulu belum ada sama sekali dan Liputan6 satu-satunya kala itu. Bang Apni Jaya Putra bilang, kalau segmen ini dibikin 30 menit bisa ‘gila,’” tutur Joy Astro.

Melansir dari berbagai sumber, Apni Jaya Putra adalah tokoh senior dunia jurnalistik di Indonesia. Ia salah satu pionir program Liputan6 SCTV yang menggembleng dan melahirkan banyak presenter papan atas. Joy Astro, salah satunya.

Mengawal lahirnya Buser Petang salah satu momen manis Joy Astro. “Setelah aku selesai di fase investigasi pertama pada 2003, aku masuk lagi di 2010 sebagai produser sekaligus siaran. Waktu itu penyiarnya ganti-ganti kadang Sella Wangkar dan Rieke Amru,” akunya.

Buser kini tayang jam 2 atau 2.30 dini hari. Joy Astro syuting taping sekitar jam 21 atau 21.30 setelah mengejar sampai berita terbaru di jam 20-an. Berkaca pada pengalaman, syuting Buser selesai sekitar jam 24 atau 1 dini hari.

 

Kali Pertama Liputan Penemuan Mayat di Sungai

Joy Astro
Bergabung dengan Liputan6 pada 2002, Joy Astro memandu program Buser hingga pada 2016, ia jadi “tuan rumah” Liputan6 Malam mem-backup Jeremy Teti. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Joy Astro)... Selengkapnya

Buser adalah program berita kriminal legendaris. Karier Joy Astro berkembang di banyak Tempat Kejadian Perkara alias TKP. TKP pertama membekas di benak Joy Astro hingga kini. Kala itu, ia diminta meliput penemuan mayat yang mengapung di sungai.

“Yang saya ingat kalau enggak salah, liputan mayat di TKP, mengapung di sungai dalam kondisi (maaf) bau. Waktu itu saya belum mengerti medan, begitu sampai di sana, perut mual. Benaran mau muntah,” Joy Astro membeberkan.

“Waktu itu saya berpikir, ‘Wah parah banget ini, apa gue bakal tiap hari ya liputan kayak begini?’ Jadi kepikiran dan agak stres. Itu di pinggiran Jakarta. Sampai di kantor ditanya senior,” ia menyambung seraya mengingat betul tips dari senior.

Sang senior minta Joy Astro tidak fokus pada sensasi mual melainkan mencoba “berkawan” dengan bau busuk yang menyengat. Ia diminta menghirup aroma itu dalam-dalam. Setelah itu, Joy Astro akan bisa menoleransi bau dan fokus pada tugas jurnalistik.

“(Dia bilang) besok kalau liputan penemuan mayat lagi, coba hidup udara sekitar sampai masuk ke relung hatimu yang paling dalam. Saya syok dan mengira itu bercanda. Berganti hari saya liputan jenazah yang dibawa ke RSCM,” Joy Astro berbagi cerita.

Tiba di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, presenter kelahiran 23 Desember 1973 itu menerapkan jurus sang senior dengan menghirup udara dalam-dalam di sana. Entah ini sugesti atau memang demikian cara kerjanya, Joy Astro tidak mual lagi.

“Sudah terbiasa dan merasa itu bagian dari profesionalisme dalam bekerja. Sudah tidak mual muntah lagi. Itu mungkin masuk alam bawah sadar saya,” ia mengakhiri. Melaporkan dari TKP dengan empati, Joy Astro jadi salah satu ujung tombak Liputan6 SCTV hingga kini.

infografis indeks kualitas siaran televisi
Indeks Kualitas Siaran Program Televisi Nasional... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya