Baby Kristami: Dorong Inovasi Blockchain di IRWATA Summit 2025

Baby Kristami mengatakan IRWATA Summit akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional.

oleh Aditia Saputra diperbarui 23 Jan 2025, 20:46 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 04:00 WIB
Wakil Ketua Kemitraan IRWATA, Baby Kristami (tengah)
Wakil Ketua Kemitraan IRWATA, Baby Kristami (tengah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Teknologi blockchain dan aset kripto terus menjadi sorotan sebagai solusi inovatif di era digital. Di Indonesia, tren investasi kripto semakin meningkat, didorong oleh potensi keuntungan dan aplikasi teknologinya yang luas. Dalam menjawab antusiasme ini, Asosiasi IRWATA (Indonesia Real World Assets Tokenization Association) berkomitmen memperkuat ekosistem investasi berbasis blockchain dengan menggelar IRWATA Summit 2025.

Acara yang akan berlangsung pada 26 Februari 2025 ini menjadi platform strategis bagi inovator, pelaku bisnis, dan investor untuk mengeksplorasi kolaborasi di sektor blockchain dan tokenisasi aset nyata atau Real-World Assets (RWA). Ketua Umum IRWATA, Mochamad Sabdo Yusmintiarto, menyebut IRWATA Summit sebagai langkah penting untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain utama di ekonomi digital. 

“Blockchain adalah era baru, seperti ledakan dotcom dan startup di masa lalu. Dengan teknologi ini, kita bisa menjembatani dunia digital dan dunia nyata, menciptakan peluang bisnis nyata dan inklusif,” kata Sabdo di Jakarta, Senin (20/1/2025).

Menurut data Kementerian Perdagangan, jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 20,4 juta orang dengan nilai transaksi mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. Namun, pertumbuhan pesat ini juga menghadapi tantangan seperti regulasi yang belum matang dan risiko investasi yang tinggi.

 

Peran Baby Kristami dalam IRWATA Summit 2025

Wakil Ketua Kemitraan IRWATA, Baby Kristami, menjelaskan bahwa IRWATA Summit akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional, termasuk nama besar seperti XRP, Polygon, Peaq Network, dan Chainlink.

"Kami ingin menjadikan Indonesia pusat inovasi tokenisasi aset nyata yang bisa menjadi model bagi negara lain," ungkap Baby.

Dengan tema “Menciptakan Masa Depan Inklusif: Inovasi Blockchain untuk Bisnis dan Masyarakat Global”, IRWATA Summit 2025 akan berfokus pada tiga sektor utama: pertanian, pelestarian alam, dan ekonomi inklusif. Dalam acara ini, sejumlah proyek tokenisasi RWA akan diluncurkan untuk mendukung program ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

Baby Kristami menambahkan, IRWATA juga berkolaborasi dengan pemerintah, termasuk mengundang Presiden Prabowo Subianto, untuk membangun ekosistem investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif.

 

Meningkatkan Daya Saing Indonesia

Ketua Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Suryakusuma, menyoroti pentingnya IRWATA Summit dalam menarik investasi asing ke Indonesia. “Industri blockchain berkembang pesat, dan Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat inovasi digital. Ini saatnya kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita siap,” katanya.

Dengan melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan komunitas blockchain global, IRWATA optimis menciptakan ekosistem yang berkelanjutan. Sabdo Yusmintiarto menutup dengan menegaskan, “Era blockchain bukan sekadar algoritma atau spekulasi, tapi masa depan ekonomi berbasis teknologi nyata.”

IRWATA Summit 2025 diharapkan memperkokoh posisi Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan sekaligus pelopor inklusi ekonomi digital di tingkat global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya