Liputan6.com, Jakarta Menonton siaran televisi, terutama acara berita di Liputan 6 SCTV, tentu para pemirsa sudah tak asing lagi dengan wajah Azizah Hanum. News anchor wanita yang selalu tampil dengan rambut pendek ini, kerap menyampaikan pemberitaan dengan perawakan ceria, Ia juga terkesan menimbulkan aura positif bagi siapapun yang menyaksikannya di layar kaca.
Kesan itu memang tak salah. Azizah Hanum yang akrab disapa Hanum memang memiliki pembawaan yang santai dan easy going. Latar belakang Hanum sebelum terjun di dunia jurnalistik hingga bermuara menjadi news anchor dan presenter Liputan 6 SCTV serta program-program lainnya, sangatlah menarik untuk diketahui.
Advertisement
Dalam perbincangan santai dengan tim Showbiz Liputan6.com via sambungan telepon, alumni mahasiswa Jurnalistik di Fakultas Komunikasi IISIP Jakarta ini secara blak-blakan mengakui bahwa selain bercita-cita menjadi jurnalis, Azizah Hanum juga punya memiliki minat sebagai atlet sepak bola wanita.
Advertisement
"Sebetulnya kalau ingin jadi jurnalis itu sudah dari kecil, sih. Jadi, cita-citaku dari kecil itu ada dua. Ingin jadi pemain sepak bola, yang satunya jadi wartawan. Ingin jadi wartawan karena sering melihat Desi Anwar di TV waktu itu, zaman masih kecil waktu TK," ujar Azizah Hanum pekan lalu, dikutip Jumat (24/1/2025).
Kekagumannya pada sosok Desi Anwar itulah yang membuatnya melontarkan "kata-kata ajaib" bak sebuah doa di hadapan ibunya. Hanum menyebut dirinya akan tampil di televisi seperti halnya Desi Anwar. Setelah dewasa, Hanum pun mantap untuk kuliah jurnalistik agar bisa terjun sebagai wartawan dan news anchor televisi.
"Kayak ada satu siang aku nonton bu Desi Anwar siaran, terus aku bilang sama mamaku, 'Ma, ma, nanti aku yang ada di situ. Anak kecil kan ya namanya. Eh, ternyata benar-benar kesampaian bahkan sampai pada momen bu Desi Anwar jadi atasanku di kantor waktu aku kerja di CNN. Ternyata enggak terasa sekarang sudah hampir 12 tahun aku berkarier di dunia jurnalistik," sambung Hanum.
Cerita Menjadi News Anchor TV
Menjalani kariernya sebagai presenter berita, Hanum menceritakan secara singkat perjalanannya. Ternyata, ia memulainya pertama kali sebagai penyiar radio.
Namun, hasratnya untuk menjadi wartawan televisi sangatlah besar hingga ia menjadi karyawan sejumlah stasiun televisi, dan kini bermuara sebagai news anchor di Liputan 6 SCTV.
"Kalau untuk jadi anchor itu kayaknya jalurnya memang sudah ke sana, ya. Awalnya anak lapangan, kan. Walaupun aku mengawali karier di radio, tapi memang dari awal orientasinya itu audio visual, jadi wartawannya di TV. Ya sudah, semua mengarahkan ke sana. Jadi aku pindah-pindah kantor, sejauh ini sudah yang kelima di SCTV," ujarnya.
Â
Advertisement
Punya Program Point of View SCTV
Selain menjadi news anchor SCTV, Azizah Hanum juga memiliki program sendiri bernama Point of View. Program ini menjadi andalan Liputan 6 SCTV karena obrolannya selalu mengambil sudut pandang dari para narasumber yang ditampilkan pada tiap episodenya.
"Jadi sebetulnya Point of View itu program talkshow. Jadi ketika aku masuk sini, ditantang oleh para pimpinan untuk membuat sesuatu yang aku banget. Karena mereka sudah melihat aku punya YouTube Channel. Terus, 'Kamu kan nyaman menjadi dirimu sendiri, coba dong bikin program yang karakternya kamu banget.' Akhirnya berdirilah Point of View ini. Karena aku yang create, produserin, aku juga yang nge-host, selama aku di sini, selama itu juga Point of View berjalan," urai Hanum.
"Jadi alhamdulillah dikasih kepercayaan untuk membangun sampai banyak juga partner-partner kerja yang ada di situ juga. Jadi sudah program bersama yang bisa dibilang talkshow flagship-nya Liputan6 SCTV sekarang. Karena selain pengakuan dari kantor, kami juga dapat pengakuan internasional, penghargaan-penghargaan nasional. Tandanya hasil kerja kami diapresiasi. Walaupun melelahkan, tapi kami happy mengerjakannya, karena ya itulah semuanya tentang passion," jelasnya lagi.
Â
Alasan Tertarik Menjadi Pemain Sepak Bola
Bercerita mengenai minatnya terhadap sepak bola, rupanya Hanum sudah memilikinya sejak masih kecil. Bahkan, ia sempat bergabung dengan beberapa klub dan hingga hari ini, bermain sepak bola merupakan salah satu hobi yang paling digemari olehnya.
"Dari kecil memang sudah suka banget main bola. Zaman rumah masih di Kebon Kacang, kalau diajak main sama cowok-cowok pasti mainnya bola. Ikut Tarkam juga buat meramaikan. Di kampus juga satu-satunya UKM yang aku ikuti cuma sepak bola. SMA sempat aktif di futsal ikut banyak pertandingan, kuliah juga," ungkap Hanum.
"Sampai sekarang pun masih senang banget main bola biarpun teman-teman sudah jarang. Coach Justin dulu pernah melatih aku. Sempat juga masuk klub, gabung cewek-cewek super jago yang sekarang mungkin sudah masuk spot timnas senior, bahkan sudah ada yang kelar juga," ujarnya.
"Sekarang mainnya sama anak-anak kantor, cowok semua, pasti aku nyempil cewek sendiri mainnya, enggak ada cewek-cewek yang lain," celetuk Hanum.
Â
Advertisement
Mengurungkan Niat Jadi Atlet Sepak Bola
Hanum juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat sangat ingin menjadi atlet sepak bola. Namun keinginan itu dipendamnya lantaran ada seseorang yang mengatakan kepadanya bahwa profesi sebagai jurnalis lebih fleksibel untuk menjalani profesi lain.
"Dulu juga sempat ada yang mengingatkan, yakin lu mau jadi atlet? Kalau jadi jurnalis kan lu tetap bisa main bola. Tapi kalau lu jadi pemain bola, belum tentu bisa menjadi jurnalis. Iya juga, akhirnya ya sudah...," ujarnya sambil tertawa.
Â
Pengalaman Tak Terlupakan Menjadi Jurnalis
Selama menjadi jurnalis, bagi Hanum, semua pengalaman sangatlah terkesan. Sehingga jika ditanya momen mana yang tak terlupakan, Hanum selalu menjawabnya dengan pengalaman terbaru. Namun ketika ditanya momen mana yang paling menantang dan mendebarkan, ia teringat pada satu momen.
"Jadi dulu pernah liputan 411 yang pertama di depan MK. Terus di belakang (kameramen) ada oknum yang melempar bambu runcing dan botol isi urine. Melemparnya jatuhnya bambu runcing tepat di sebelahku. Kameramen menghadap ke aku, aku takut dia kenapa-kenapa, akhirnya aku melapor ke studio untuk mencari tempat berlindung," ucapnya.
Â
Advertisement
Menjalin Keakraban dengan Putra Sulung Ir. Soekarno dan Minatnya di Musik
Selama menjadi jurnalis, Hanum bisa berkesempatan untuk akrab dengan sosok Guntur Soekarnoputra, yakni putra pertama dari Ir. Soekarno dan Fatmawati. Berawal dari wawancara, Hanum kerap kali mampir ke rumah Guntur untuk sekadar membahas tentang musik atau membicarakan banyak hal.
"Jadi gua memiliki kedekatan secara pribadi (akrab) sama Guntur Soekarno, Masto, putra sulung Bung Karno. Berawal dari wawancara, karena kami sama-sama suka musik, dia kayak sangat semangat untuk mengobrol semua hal tentang musik. Aku bisa main ke rumahnya ngobrol berjam-jam. Dia passionate banget sama musik," ungkap Hanum.
"Memang dasarnya anak proklamator, pemikirannya memang beyond banget, sih. Aku mengidolakan dia secara personal dan jadi bisa punya banyak kesempatan, mengobrol, dan mengerti cara berpikirnya dia," sambungnya.
Kedekatan Hanum dengan Guntur juga didasari pada kegemarannya terhadap musik sejak kecil. Bahkan, Hanum memiliki grup musik bernama Arah sebagai penabuh drum. Grup ini juga terdiri dari Tanta Ginting (gitar, vokal latar), Roy Sungkono (vokal), Gilbert Pohan (bas, vokal latar), dan Azizah Hanum sendiri di posisi drum serta vokal latar.