Liputan6.com, Jakarta Tahun 2025 diprediksi menjadi momen produktif bagi The Rain, band asal Yogyakarta yang tetap solid tanpa pergantian personel selama lebih dari dua dekade.
Band yang terdiri Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bas, vokal), dan Aang Anggoro (drum, vokal) ini terus berkarya meski mereka bisa tetap eksis dengan deretan hit lawas yang mewarnai perjalanan musik mereka.
Sejak merilis "Dengar Bisikku," salah satu lagu galau terpopuler di dekade 2000-an, hingga "Terlatih Patah Hati" yang jadi anthem bagi banyak pendengar, The Rain menulis hit lain seperti "Gagal Bersembunyi" dan "Ujung Pertemuan". Deret lagu ini jadi andalan The Rain kala manggung.
Advertisement
"Kami sangat mensyukuri keberhasilan lagu-lagu lama kami, namun tidak ingin terlena. Kami rasa penting untuk terus menantang diri dengan menciptakan karya baru. Populer atau tidak, itu urusan belakangan," ujar Indra Prasta lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, baru-baru ini.
Kisah Lagunya
Single terbaru mereka, "Di Bawah Hujan," bercerita tentang seorang yang berusaha tenang di tengah kesulitan. Lagu ini memiliki aransemen dinamis, dimulai dengan dentingan kibor dan vokal lirih, kemudian berkembang dengan gitar elektrik, bas, dan drum yang bertenaga.
Emosi pendengar dibuat naik turun sepanjang lagu, seolah menaiki roller coaster. "Sepertinya lagu ini akan jadi lagu pembuka yang tepat di panggung," Iwan menambahkan.
Advertisement
Pertemuan dengan Sahabat Lama
Ada kisah menarik di balik lagu "Di Bawah Hujan." Akhir 2023, Putra Djohan, fotografer terkenal dan sahabat lama The Rain, mengajak mereka berkolaborasi dalam video musik.
Putra, yang kini terjun ke dunia videografi, datang dengan konsep visual dan mencari lagu yang cocok. Indra mengirimkan beberapa lagu yang sedang digarap, lalu terpilihlah "Di Bawah Hujan".
"Kami bahkan belum memutuskan lagu mana yang akan menjadi single di antara lagu-lagu baru yang kami kerjakan. Sepertinya memang sudah jalannya untuk lagu ini," kenang Ipul.
Persahabatan yang Terjalin
Persahabatan The Rain dan Putra Djohan dimulai sejak kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, ketika The Rain merintis karir di Yogyakarta. Putra Djohan, yang kala itu hobi memotret, menjadi fotografer pertama mereka.
Kini, Putra menjadi salah satu fotografer terkenal di Indonesia, mendirikan Aloke Pictures, dan selalu mendukung The Rain. "Rasanya seperti reuni. Senang sekali bisa berkarya dengan sahabat lama," tutup Aang.
Advertisement