Liputan6.com, Jakarta Umar dan Martin Badjideh buka suara setelah Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan Vadel Badjideh sebagai tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur dan aborsi dengan korban Lolly.
Martin Badjideh kehabisan kata hingga tak tahu harus bicara apa. Ia dan keluarga mengaku lelah setelah Vadel Badjideh menjadi calon pesakitan gara-gara laporan Nikita Mirzani pada September 2024.
Baca Juga
“Ya sudah, menanggapinya, enggak bisa menanggapi lagi. Sudah capai gue, lelah,” kata Martin Badjideh, melansir video klarifikasi di kanal YouTube Intens Investigasi, Sabtu (15/2/2025).
Advertisement
Ia dan Umar Badjideh memastikan Vadel Badjideh dalam kondisi sehat meski kini jadi tersangka. Keduanya tak banyak kata saat dicecar sejumlah pertanyaan oleh awak media.
Vadel dalam Kondisi Sehat
“Alhamdulillah sehat semuanya, si Vadel juga sehat. Ya sudah, kita lihat saja 20 hari ke depan kita masih ada upaya. Itu saja,” ujar Martin Badjideh diiakan Umar Badjideh.
Sang ayah mengklaim, Vadel Badjideh tidak stres dan menangis meski diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Saat bertemu, mereka masih bisa bercanda dan tertawa.
Advertisement
Ini Gejolak Hidup
Sebelumnya, kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Nasution menjelaskan, saat dijadikan tersangka, sang klien tampak tenang. Bahkan, Vadel Badjideh minta waktu merokok sejenak.
Umar Badjideh tak banyak kata saat ditanya perasaannya melihat sang anak pakai baju oranye. “Ini gejolak hidup, oke,” ujar Umar Badjideh tanpa bersedia menyinggung upaya hukum berikutnya.
Tak Pernah Ditangguhkan?
Kamis (13/2/2025), pengacara Razman Nasution mengklarifikasi kabar mengajukan penangguhan penahanan setelah Vadel Badjideh jadi tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur dan aborsi.
“Setahu saya (kasus) anak di bawah umur enggak pernah ditangguhkan,” ungkap Razman Nasution. “Upaya hukumnya itu hanya ada satu, praperadilan dan atau gelar perkara khusus karena ini anak di bawah umur,” imbuhnya.
Advertisement
