Liputan6.com, Jakarta Beberapa jam sebelum Mat Solar meninggal dunia, Rieke Diah Pitaloka menghadiri rapat dengan Komisi VI DPR RI serta pihak Jasamarga membahas arus mudik dan balik Lebaran 2025. Momen ini dimanfaatkannya untuk membahas ganti rugi tanah Mat Solar.
Seperti diketahui, tanah Mat Solar terdampak proyek pembangunan jalan tol Cinere-Serpong yang bergulir sejak tahun 2019. Enam tahun lewat sudah. Jalan tol beroperasi namun ganti rugi tanah yang dijanjikan Pemerintah hingga kini masih mengambang.
Advertisement
Baca Juga
Rieke Diah Pitaloka menyebut dalam rapat yang digelar di Jakarta, Senin (17/3/2025), pihak terkait menjanjikan ganti rugi beres sebelum Lebaran 2025. Janji belum terealisasi, Mat Solar meninggal dunia pada 17 Maret 2025 sekitar jam 22.30 WIB.
Advertisement
Hari itu, Rieke Diah Pitaloka menulis surat terbuka untuk Mat Solar. “Surat Buat Bang Juri. Pembayaran tanah abang (1.313 m2) yang dipakai negara buat Tol Serpong Cinere, masa dari tahun 2019 ngga beres-beres,” cuitnya.
Penetapan Konsinyasi
Dalam surat terbuka yang diunggah pada 17 Maret 2025, Rieke Diah Pitaloka mengaku telah menagih ke Dirut PT Jasa Marga, Subakti Sukur. Pemeran Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri itu mengaku tak terima Mat Solar diperlakukan seperti ini.
“Oneng bilang, kalau enggak ada penetapan konsinyasi (PT. Cinere Serpong Jaya anak perusahaan Jasa Marga dan Kementerian PU) di 16 Desember 2019, kagak bakalan kejadian kaya gini,” Rieke Diah PIitaloka menyambung.
Surat Pengadilan Negeri Tangerang No.201/Pdt.PCons/2019/PN.Tng, 23 Desember 2019 menetapkan ganti rugi pada PN Tangerang atas bidang tanah Bidang Nomor 258 B2 seluas 1.313 m2 senilai Rp.3.338.214.930 untuk dilakukan penitipan ke pengadilan.
Advertisement
Sidang Pertama
Rieke Diah Pitaloka dan Idham, anak Mat Solar, telah mengecek kronologi peristiwa maupun dokumen. “Kan dari Juni 2019 sudah ada Akta Jual Beli, jadi alas hak jelas. Ada kwetansi jual beli dan surat pernyataan tidak sengketa dari ahli waris Pak Haji,” imbuhnya.
Dalam rapat, Rieke Diah Pitaloka mengutip Pasal 6 UU Pokok Agraria dan UU No.2/2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dinyatakan, pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan memberi ganti rugi yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.
“Tanggal 19 Maret 2024 sidang pertama. Tadi di rapat Dirut PT Jasa Marga janji mau cepat selesaikan kasus tanah Abang. Janjinya di rapat terbuka bilang sebelum lebaran udah selesai (semoga sampai pembayaran),” beri tahu Rieke Diah Pitaloka.
Beli Tanah dari Hasil Syuting
Kini keluarga Mat Solar mesti menempuh sidang perdata dengan tergugat BPN, PT. Cinere Serpong Jaya, hingga Pejabat Pembuat Komitmen dari Kementerian PU. Mengawal kasus ini membuat hati Rieke Diah Pitaloka seperti diiris-iris.
Ia berjanji memperjuangkan hak Mat Solar semaksimal mungkin. “Oneng ngga terima Abang ngalamin kaya gini. Oneng tahu itu tanah Abang beli dari ngumpulin honor shooting. Ngga ikhlas pokoknya. Abang kena stroke dari 2017,” ia menulis.
“Katanya waktu awal kejadian ada yang datang ke rumah, abang kagak ada yang dampingin, anak-anak lagi ngga di rumah. Sakit hati Oneng, Bang. Oneng tahu kerja kerasnya Abang buat bisa beli ntu tanah,” Rieke Diah Pitaloka mengakhiri.
Advertisement
