Liputan6.com, Surabaya - Surabaya bertahan menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI. Surabaya memperoleh 113 medali emas dalam kegiatan tersebut.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun mengapresiasi prestasi Surabaya tersebut lewat akun instagram @khofifah.ip pada Minggu (14/7/2019).
"Selamat kepada Kota Surabaya yang bertahan menjadi juara umum pada Porprov VI dengan 113 medali emas," tulis dia dalam akun instagramnya.
Advertisement
Baca Juga
Pemenang berikutnya diikuti Kediri pada urutan kedua dengan perolehan 60 emas, kemudian di urutan ketiga dipegang oleh Sidoarjo dengan perolehan 46 emas. Adapun kota yang akan menjadi tuan rumah Porprov berikutnya yaitu Jember.
"Sampai jumpa dua tahun lagi di Porprov VII di Jember," tulis Khofifah.
Pada Porprov 2019 diikuti sebanyak 7.818 atlet dan 2.484 official. Total seluruh peserta sebanya 10.302 peserta. Porprov Jatim pun disebut termasuk yang terbesar di Indonesia. Adapun Pekan olahraga provinsi ini digelar dua tahun sekali.
Â
ÂÂÂView this post on Instagram
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gubernur Khofifah Ingin Transportasi Publik Tersedia Baik di Gresik hingga Surabaya
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ingin transportasi publik di kawasan megapolitan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbang Kertosusilo) tersedia dengan baik.
Hal ini juga dalam rangka fokus percepatan pembangunan kepada pemerintah pusat yang meliputi peningkatan konektivitas, pariwisata dan pengembangan kilang minyak. Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hal itu dalam rapat kabinet terbatas di Istana Bogor di Selasa 9 Juli 2019.
"Hanya boleh tiga tadi, kalau yang saya sampaikan banyak, misalnya saya juga ingin ada KEK untuk garam, juga percepatan elektrifikasi," ujar Khofifah, seperti dikutip dari laman Antara, Rabu, 10 Juli 2019.
Terkait konektivitas, ia menginginkan transportasi publik di kawasan megapolitan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbang Kertosusilo) tersedia dengan baik.
"Kami ingin konektivitas dalam banyak hal terutama public transportation. Gerbang Kertasusila ini agak terlambat menyiapkan opsi transportasi publik yang bisa memudahkan konektivitas antarwilayah yang masuk Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan," kata dia.
Ia menuturkan, sekarang di sana baru dibangun Surabaya Eastern Ringroad. Ia mengharapkan, selain dibangun itu, konektivitas antarkabupaten di dalam ring satu juga disiapkan transportasi publik termasuk di dalamnya MRT.
"Kami juga ingin tambahkan kereta komuter, tidak hanya sampai Lamongan namun sampai Tuba. Ini antisipasi proses pembangunan kilang minyak, kalau sudah jalan pasti butuh intensitas transportasi yang lebih tinggi," ujar dia.
Â
Advertisement
Kembangkan Pariwisata
Khofifah menuturkan, pihaknya juga akan mengembangkan kawasan Bromo Tengger dan Semeru (BTS). "BTS ini dulu sudah masuk proyek stratengis nasional. Kami harap ada percepatan pembangunan di wilayah BTS. Kami punya wilayah Selingkar Wilis, Selingkar Ijen dan BTS," tutur dia.
Ia menuturkan, saat ini wisatawan yang ingin menikmati matahari terbit atau tenggelam, harus datang lebih awal karena jalan yang sempit.
"Kami harap misalnya ada cable car di situ. Dan sudah disiapkan opsi-opsi tambahan yang bisa memudahkan akses bagi wisatawan untuk bisa ke Bromo sekaligus Tengger, rasanya ini akan jadi destinasi yang menggairahkan wisata Jatim,"kata dia.
Ia juga ingin kapal mewah penjelajah yang mengangkut wisatawan mancanegara juga dapat berkembang di provinsi itu dengan pengembangan Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo, Jawa Timur.
Sementara terkait kilang minyak, ia juga ingin apa yang sudah dilakukan oleh Rosnev (perusahaan minyak Rusia dalam persiapannya bisa didukung. Ini karena skala yang besar.
"Proses penyiapan skill-labour dari Maret 2019 sudah berjalan. Kami harap ini akan memberikan multiflier effect yang luas tak hanya PDRB Jawa Timur, namun PDB nasional," tutur dia.
Â