5 Pelajar Surabaya Sidoarjo Ikut Kompetisi Wirausaha

Pelajar dari lima SMA dan SMK di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur mengikuti kompetisi mengelola usaha mikro berbasis sosial

oleh Liputan Enam diperbarui 15 Jul 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 09:00 WIB
KriyaNusa 2018
Kerajinan ayaman berlatar pengrajin terlihat di salah satu stand KriyaNusa 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (29/9). Kali ini, KriyaNusa mengangkat tema Tingkatkan Sinergitas dan Kreativitas Wirausaha. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Surabaya Pelajar dari lima SMA dan SMK di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur mengikuti kompetisi mengelola usaha mikro berbasis sosial dalam "Regional Student Company Competition 2019" yang diselenggarakan Citi Indonesia (Citibank) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya, Minggu, 14 Juli 2019.

Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner mengatakan selama lima tahun, pihaknya telah mengedukasi kewirausahaan kepada lebih dari 46.000 siswa-siswi dari 137 SMA dan SMK di Indonesia.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi 'Youth Sociopreneurship Initiative'. Melalui program ini, para pelajar dibina untuk mendirikan dan mengoperasikan sebuah perusahaan (SC-Student Company) di sekolah," katanya di Surabaya, dilansir Antara.

Ia menilai, pada 2019 banyak sekali inovasi-inovasi yang cukup mengejutkan seperti crayon dari plastik, buku yang bisa menyala, alat pengurus nyamuk dan juga peralatan lain yang mendukung kehidupan sehari-hari.

"Hal ini termasuk menciptakan ide produk, merencanakan strategi bisnis, melakukan penjualan produk, hingga likuidasi perusahaan," katanya.

Dalam kompetisi kewirausahaan ini, para pelajar memaparkan konsep bisnis yang dikembangkan serta memamerkan produk yang dihasilkan sebagai solusi atas sebuah masalah sosial.

"Kelima sekolah tersebut, antara lain SMAN 6 Surabaya, SMAN 16 Surabaya, SMAN 1 Waru, SMAN 3 Sidoarjo, dan SMKN 3 Buduran, Sidoarjo," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Menambah Wawasan

Sementara itu, A Nati salah satu pelajar SMAN 3 Sidoarjo yang menjadi President Director Dreinter SC menjelaskan, dia memiliki wawasan baru mengenai wirausaha dari program Student Company.

"Membuat bisnis yang menguntungkan sudah biasa, tetapi yang bisa menghasilkan profit sekaligus bermanfaat itu luar biasa. Selain produk yang menjawab permasalahan, kami juga memiliki kegiatan corporate social responsibility sebagai bentuk keseimbangan antara keuntungan yang diraih dengan kontribusi sosial yang diberikan," katanya.

Kelima sekolah bersaing memperebutkan gelar ‘The Best Student Company in Surabaya and Sidoarjo’ dalam kompetisi ini.

Satu sekolah terbaik akan mewakili Jawa Timur untuk bersaing dengan sekolah-sekolah dari regional lainnya dalam kompetisi bisnis tingkat nasional, Indonesia Student Company Competition 2019, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Agustus 2019.

Citi Indonesia dan Unesco Beri Pelatihan

(Foto:Merdeka.com/Wilfridus S)
Young Entrepreneur Gathering 2019' merupakan bagian dari Creative Youth at Indonesian Heritage Sites yang didanai oleh Citi Foundation (Foto:Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu)

Sebelumnya, setelah Yogyakarta, Sleman, Klaten, Magelang, dan kawasan Danau Toba, kini Kota tua Jakarta menjadi tujuan 'Young Entrepreneur Gathering 2019'.

Acara yang digagas UNESCO Jakarta dan Citi Foundation ini diadakan pada 26 hingga 28 April 2019, di Museum Bank Indonesia, Jakarta

'Young Entrepreneur Gathering 2019' merupakan bagian dari Creative Youth at Indonesian Heritage Sites yang didanai oleh Citi Foundation, yang adalah program dukungan terhadap pengembangan bisnis bagi 400 wirausaha muda untuk mengambil manfaat dari situs-situs warisan budaya dan destinasi wisata di Indonesia

Citibank dan UNESCO telah menjalankan program ini sejak 2017 dengan dukungan berupa pelatihan bisnis, digital marketing, financial literacy, serta pengembangan branding usaha.

Director, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Elvera N. Makki mengatakan, dengan mengadakan program ini di Kotatua Jakarta, pihaknya berharap untuk memperluas manfaat dari program ini, baik secara geografis maupun kuantitas dari wirausaha muda penerima manfaat dari situs-situs warisan budaya dan destinasi wisata prioritas lainnya di Indonesia.

"Harapannya adalah para wirausaha muda ini dapat berkontribusi pada kondisi ekonomi setempat dan meningkatkan pendapatan dari bisnis mereka," kata dia, di Museum Bank Indonesia, Jakarta.

"Melalui rangkaian pelatihan kewirausahaan, para anak muda di bidang industri kreatif ini akan mendapatkan keterampilan yang memiliki daya saing, akses finansial dan inklusivitas, serta sumber daya lain yang dapat membantu mengarahkan mereka menuju sukses," lanjut dia.

Sejak tahun lalu PDA melakukan pemetaan siapa saja praktisi kesenian serta wirausaha muda di kawasan Kotatua Jakarta yang akan menerima manfaat program Creative Youth at Indonesian Heritage Sites.

Dari pemetaan itu didapat 100 calon penerima manfaat program ini, berusia 18 sampai 35 tahun, yang tersebar di wilayah Glodok, Pekojan, Kotatua Jakarta Utara, Kotatua Jakarta Barat; serta wirausaha muda yang secara berkala mengadakan kegiatan di Kotatua.

Para penerimaan manfaat program itu bergerak di 10 sektor industri kreatif, yakni kuliner, musik, kerajinan tangan, seni pertunjukan, wisata berbasis komunitas, desain produk, seni murni, obat-obatan tradisional, produk fashion, dan kecantikan.

Selama tiga hari penyelenggaraan Young Entrepreneur Gathering, diharapkan terbangun jejaring di antara para wirausaha muda, serta mendorong munculnya inovasi kreatif dalam mengembangkan bisnis yang terinspirasi nilai-nilai budaya dan sejarah Kotatua.

 

Mini Workshops

(Foto: Merdeka.com/Wilfridus S)
Young Entrepreneur Gathering 2019' merupakan bagian dari Creative Youth at Indonesian Heritage Sites yang didanai oleh Citi Foundation (Foto:Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu)

100 penerima manfaat ini akan mengikuti mini workshops dan sharing sessions dari penerima manfaat asal Yogyakarta, Jawa Tengah, dan kawasan Danau Toba, dan menyelenggarakan Pasar Muda Kreatif.

"Sebagai bagian dari mandate UNESCO, kami mengharapkan komunitas-komunitas anak muda untuk dapat mengerti nilai-nilai sejarah yang ada pada situs Kotatua. Pemahaman ini akan memudahkan mereka untuk mendapatkan inspirasi, dan juga menginspirasi branding dan pengembangan produk sehingga didapat visi yang sama untuk pelestarian budaya lokal dan situs," ujar Direktur Kantor UNESCO Jakarta Prof. Shahbaz Khan.

Pasar Muda Kreatif yang terbuka untuk umum dan berlangsung selama tiga hari ini akan menyajikan pertunjukan-pertunjukan serta aktivitas bersama dengan para wirausaha muda untuk menampilkan varian dari industri kreatif yang ada di Kotatua.

Informasi terkini mengenai program dapat disaksikan dari akun sosial media @kitamudakreatif yang berfungsi juga menjadi sarana promosi untuk produk dan jasa dari para anak muda penerima manfaat.

Plt. Deputi Gubernur Bidang Budaya & Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Oswar Muadzin Mungkasa, mengatakan pihaknya memandang penting program yang diinisiasi oleh UNESCO Office dan Citi Indonesia ini.

Sebab merupakan program yang memasilitasi para generasi muda yang bekerja dalam bidang industri kreatif di wilayah Kotatua dan daerah sekitarnya. Program ini berpotensi menjadi penggerak  kegiatan dan bisnis kaum muda sekaligus  mendukung budaya serta warisan dari Kota Tua.

"Program ini berpotensi untuk menjadi penggerak bisnis yang digawangi oleh anak muda sekaligus untuk mendukung pelestarian warisan budaya lokal di Kotatua. Kami berharap melalui kolaborasi dengan pemerintah DKI Jakarta, kegiatan ini dapat memperluas jaringan mereka dan berkesempatan bertemu  langsung dengan para ahli dan praktisi di lapangan," ujar dia.

Kepala Museum Bank Indonesia Dandy Indarto Seno, mengaku bangga sebab Museum Bank Indonesia dipilih untuk menjadi tuan rumah dari acara ini.

Melalui kegiatan ini, kata dia, Bank Indonesia percaya bahwa sinkronisasi bisnis dan industri kreatif akan dapat menciptakan dampak yang positif dalam mempercepat roda stabilitas ekonomi nasional.

"Young Entrepreneur Gathering juga diharapkan dapat menjadi sarana pendekatan kebudayaan dan sejarah bagi para wirausaha muda dalam mendewasakan bisnisnya. Oleh karena ini, kolaborasi antara kebudayaan dan kewirausahaan akan mempengaruhi dan mendorong sektor pariwisata di Indonesia, terutama di Kotatua Jakarta," tandas Dandy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya