Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang sedang berada di Surabaya atau tinggal di Surabaya, dan belum ada agenda pada Senin sore ini, mungkin melihat penampilan seni dari berbagai negara dapat menjadi pilihan menghabiskan awal pekan ini.
Festival Seni Lintas Budaya atau Surabaya Cross Culture International Folk and Art 2019 kembali hadir pada Senin, (22/7/2019). Para delegasi dari sejumlah negara akan menampilkan kesenian tradisional masing-masing.
Delegasi tersebut akan menampilkan kesenian tradisional pada pukul 18.00 WIB di Taman Bungkul, Surabaya, Jawa Timur. Acara tersebut akan berlangsung hingga pukul 22.00 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip instagram @surabayasparkling, sejumlah delegasi yang akan hadir menampilkan kesenian tradisional di Taman Bungkul antara lain Ceko, Jepang, Jawa Barat, India, Banggai, Polandia, Solok, Bulgaria, Guangzhou, Uzbekistan, Pangkalpinang, Meksiko, Thailand, Bali, Surabaya, Timor Leste dan Rusia.
Sebelum menampilkan acara tersebut, para peserta Surabaya Cross Culture Festival 2019 ini melakukan tur wisata kota ke Tugu Pahlawan Museum 10 November, Museum House of Sampoerna dan Museum Bank Indonesia pada Senin pagi.
"Para peserta delegasi dari Rusia, India, Bulgaria, dan sebagainya sangat antusias berkunjung ke situs-situs sejarah yang ada di Surabaya, refreshing sejenak sebelum nanti malam mereka akan tampil di Taman Bungkul," seperti dikutip dari instagram @surabayasparkling.
Â
ÂÂÂView this post on Instagram
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Risma Ingin Surabaya Jadi Kota Pariwisata Lewat Festival Ini
Sebelumnya, Festival seni lintas budaya bertema Surabaya Cross Culture International Folk and Art 2019 resmi dibuka pada Minggu, 21 Juli 2019. Sejumlah negara dari empat benua dan lima provinsi di Indonesia telah menampilkan keunikan budayanya masing-masing.
Jumlah peserta yang berpartisipasi pada 2019 lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) mengharapkan, kegiatan yang digelar setiap tahun bisa menambah kepercayaan dunia internasional terhadap Surabaya. Dia optimistis, peserta Surabaya Cross Culture bakal bertambah pada 2020.
Tujuan mengundang berbagai negara ini, menurut Risma untuk saling mengenal dan mempelajari budaya dari beberapa anak. Hal ini diharapkan juga bisa meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak. Terutama mempersiapkan era perdagangan bebas pada 2020 seperti yang ditetapkan World Trade Organization (WTO).
"Artinya keterbukaan dunia ini sudah menjadi sesuatu yang harus kita siapkan. Ini adalah suatu tantangan, kesempatan, dan peluang untuk kita bisa hidup dibelahan dunia manapun ke depan," ujar Risma seperti dilansir suarasurabaya.net.
Festival lintas budaya pada 2019 diikuti sebanyak 13 negara. Hal itu antara lain Jepang, India, Polandia, Ceko, Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Rusia, Meksiko, Thailand, Italia dan Guangzhou. Korea Selatan terpaksa tidak bisa hadir karena faktor cuaca.
Lalu ada lima lintas provinsi yang turut berpartisipasi yakni Kabupaten Banggai, Pangkalpinang, Kota Solok, Jawa Barat dan Bali.
"Tahun ini, Korea tidak bisa terbang karena ada badai. Kita akan berusaha untuk menambah terus negara yang ikut berperan serta untuk ini. Tapi saya yakin tahun depan akan banyak lagi. Mudah-mudahan ini bisa mengukuhkan Surabaya menjadi kota pariwisata," ujar Risma.
Â
Advertisement