Selain Bunga Tabebuya, Surabaya Kurangi Polusi Udara Pakai Dua Tanaman Ini

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak berhenti berinovasi untuk membuat Surabaya semakin cantik dan nyaman.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jul 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2019, 00:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kunjungi Taman Ngagel (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak berhenti berinovasi untuk membuat Surabaya semakin cantik dan nyaman. Setelah menanam  Pohon Tabebuya di sudut kota dan taman, Pemkot Surabaya menanam Pohon Jakaranda.

Kabag Humas Pemkot Surabaya, M.Fikser menuturkan, penanaman Pohon Jakaranda ini inisiatif Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Penanaman pohon tersebut agar masyarakat dan wisatawan tidak bosan dengan Pohon Tabebuya. Fikser mengatakan, Pohon Jakaranda ini berbeda dengan Tabebuya. Daunnya lebih lebar dan rindang serta berwarna ungu.

"Pohon Jakaranda ini percantik Surabaya agar tidak bosan lihat Bunga Tabebuya," ujar Fikser, saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (28/7/2019).

Fikser menuturkan, Pohon Jakaranda ini cocok untuk daerah tropis. Selain itu diharapkan dapat mengurangi polusi. "Jadi ibu kalau tanam pohon disesuaikan dengan kondisi Surabaya. (Pohon Jakaranda-red), daunnnya banyak dan bunganya indah serta kurangi polusi,” kata dia.

Pemkot Surabaya membeli Pohon Jakaranda dari Malang dan Kediri. Pohon tersebut sudah ditanam sejak empat tahun lalu dan jumlahnya saat ini sekitar 1.000 batang.

Di Surabaya, Pohon Jakaranda ditanam di jalan protokol di Jalan Pemuda, Jalan Sedap Malam, Jalan Diponegoro, Jalan HR Muhammad, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Soekarno dan beberapa jalan lainnya.

Pohon Jakaranda berasal dari Amerika Selatan, kemudian dikembangkan di Asia. Tanaman Jakaranda termasuk tanaman tropis yang tingginya bisa mencapai 20 meter dengan bentuk batang dan akar yang kuat. Biasanya pohon ini berbunga mulai September-Desember.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tanam Lidah Mertua

Lidah Mertua
Tanaman untuk mengatasi udara buruk (Foto: Istimewa)

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menanam tanaman Lidah Mertua sejak lima tahun lalu. Berdasarkan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Pemkot Surabaya, hingga 2019, sedikitnya ada 15 ribu tanaman Lidah Mertua yang tumbuh di Surabaya. 

"Sekarang ada 15 ribu tanaman lidah mertua. Itu ditanam sejak 5 tahun lalu, tahun 2014," kata Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau dan Penerangan Jalan Umum DKRTH Surabaya Hendri Setianto, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Henry menuturkan, jenis lidah mertua yang ditanam di Surabaya ini antara lain lidah mertua varigata, yang memiliki ciri khas berwarna kuning dan hijau. Lalu ada pula lidah mertua jenis kodok yang memiliki daun lebih pendek.

"Jenis varigata itu yang bagus, yang warnanya kuning. Kan sansivieria itu ada banyak jenisnya. Kalau yang lidah mertua kodok ini lebih pendek daunnya," ujarnya.

Selama ini tanaman lidah mertua di Surabaya dipasok dari daerah Malang dan Kediri, Jawa Timur. Pemkot Surabaya mulai 2019 akan membudidayakan lidah mertua secara mandiri di Kebun Bibit, Surabaya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya